***
Aku meletakkan handphoneku di meja belajar yang tak jauh dari tempat tidur, aku berjalan mengambil buku harianku yap tertulis disana Diary Ravil, akupun membuka dan mengambil pulpen yang selalu aku selipkan disana.
Aku Ravilda Syani Priyanka, umur 15 tahun yang baru saja duduk di bangku SMA kelas X ingin menuangkan isi hatiku.
Apakah kalian ingat dengan cerita yang berjudul berpikir diawal buku harian ini? tentu.
Aku hanya ingin memperjelas, laki laki yang kulihat saat MOS itu adalah Angga. Laki laki yang sudah memberikan waktu nya untuk ku hari ini.Aku sangat bahagia, entah mengapa perasaan itu berkumpul lagi perasaan bahagia itu selalu datang saat aku bertatapan dengannya. Sungguh, ini nyata. Aku merasakan ini semua kebahagiaan ini.
Aku berharap aku bisa mengenalnya lebih jauh dari saat ini hingga nanti, jika di takdir kan untuk menjadi milikku. Akan ku syukuri itu.
ddrrtttt. handphoneku bergetar tanda ada panggilan masuk yang harus ku angkat.
In calling Dewa
"hmmm Dewa? mau apalagi dia?" ucapku dan menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilannya.R : kenapa?
D : gue didepan
R : gue gamau ketemu sama lo
D : please, Vil gue mau balikin barang barang lo yang lo tinggal tadi dirumah gue.
R : buang aja gapenting!
D : serius? ada atm lo lohh didompet, mau cungkring lo gajajan sebulan?
Ravil menepuk jidatnya "bego banget si Ra dompet lo tinggal tinggal segala, jadi musti ketemu Dewa lagi kan"
R : yaudah gue kedepan, tunggu.Aku mematikan telpon dari Dewa dan mulai beranjak keluar kamarku, dan membukakan pintu utama untuk Dewa.
"Hay Rara cantikkk" ucap Dewa dengan gaya sok imutnya
"udah ah sini dompet gue setas tasnya juga" ucap Ravil sambil memalingkan wajahnya
"gaberubah ya lo dari kecil. masih aja ngambekan mulu, inget kenapa lo udah tua"
"bawel ah" ucap Ravil kesal
"nih tasnya dompet nya ada didalem ya cantik" ucap Dewa sambil menyodorkan tas Ravil. Aku pun mengambil tas itu.
"gak ada bom nya kan nih?"
"korban film dasar!""tadi cewe itu siapa pacar lo?" tiba tiba saja aku angkat bicara dengan kejadian tadi bodoh!
"engga cantik bukan pa..."
"udah ah males gue, gue kan udah berkali kali bilang sama lo dia itu gabaik buat lo dari dulu! dan lo juga udah janji kan sama gue lo bakal cari pengganti dia! mana janji lo?!"
"Maaf kalo buat lo kesel gara gara Agi tapi Agi bukan pacar gue.. kebetulan dia baru dateng dari Tokyo untuk ngurus perpanjangan visa nya di Indonesia"
"I don't care about it. L tau gue benci banget kan sama Agi gara-gara dia nyakitin lo Wa. Dan 1 hal lagi gue benci karena dia kembarannya Gea! Gue juga gaberhak buat ngelarang lo bergaul sama siapa aja gue tau diri, tapi please jangan di depan gue Wa!!"suaraku mulai bergetar, air mataku seakan menumpuk dikantung mataku serasa ingin menumpahinya untuk membahasi pipiku..Tanpa banyak bicara Dewa menarik tubuh Ravil kedekapannya.. "maafin gue bikin lo khawatir, gue tau perasaan lo" ucap Dewa pelan. Aku tidak membalas aku hanya diam mematung didekapannya.
"gue mau istirahat Wa gue cape." ucap Ravil dan melerai dekapan Dewa di tubuhnya.
"yaudah kalo gitu gue pulang, jangan ngambek lagi ya gue tau gue salah Ra, bye Ra night" Dewa beranjak pergi dari hadapan Ravil.Aku merebahkan tubuhku diatas kasur, aku memandangi langit-langit kamarku, membayangkan saat saat Dewa tersakiti karena Agi.
Lintas cerita, Agi adalah kembaran dari Gea.. Agi bisa dibilang adalah cinta pertama Dewa tapi lebih tepatnya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Agi pernah dekat dengan Dewa, tetapi hanya untuk memanfaatkan kebaikan Dewa sesaat, untuk lebih banyak mengetahui tentang Irham dan tentangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Aku Melihatmu
Novela Juvenil[TAMAT] Hari dimana pertemuan itu terjadi saat aku melihatmu untuk pertama kali.. hatiku berkata 'Tuhan aku jatuh cinta padanya' Untuk pertama kalinya diriku jatuh cinta pada pandangan pertama yang seolah olah cinta itu tidak ada nomor duanya. Hanya...