Prolog

5.2K 300 5
                                    

"Happy birthday, Bastian sayang." Seorang perempuan yang tetap cantik di umurnya yang sudah tidak lagi muda mencium kedua pipi anak laki-laki yang sedang tersenyum senang.

"Duh mama jangan cium-cium dong, aku kan sudah besar sekarang." Ujar anak laki-laki bernama Bastian tersebut sambil menatap ke luar jendela.

Sang papa dan mama tertawa mendengar ucapan anaknya yang sedang berulang tahun ke-17. Walaupun Bastian merasa sudah dewasa, tapi bagi kedua orang tuanya, Bastian masih tetap anak kecil mereka.

"Ayo, pa, cepat bawa mobilnya. Mama nggak sabar menunjukkan hadiah kita untuk Bastian."

Papa Bastian pun segera menginjak gas dan mobil pun melaju dengan kecepatan sangat tinggi, membuat beberapa mobil memberi klakson. Bastian sudah memperingati papanya agar lebih pelan membawa mobil. Dia masih bisa bersabar, tapi papanya tidak mendengarkan dan malah semakin mempercepat laju mobil.

Sepertinya, takdir berkata lain. Belum sampai di rumah untuk melihat hadiahnya, Bastian sudah mendapat hadiah dari kedua orang tuanya yaitu mereka yang tergeletak di tengah jalan dengan tubuh berlumuran darah.

Bastian memegangi kepalanya yang berdarah. Kepalanya terbentur aspal dengan sangat keras dan membuat pandangannya kabur. Bastian terus meringis merasakan kepalanya seperti dipukul dengan palu besar berkali-kali.

"Jaga diri kamu baik-baik, Bas. Kami menyayangi kamu." Bastian mendongak dan mendapati kedua bayangan mirip orang tuanya sedang tersenyum lalu, menghilang begitu saja.

Dan dari sinilah semuanya dimulai.

.

.

Hai hai ini cerita keduaku setelah Time Brings Him Back.

Hope you guys like this❤

I'm In Love with A Shadow [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang