Sekarang mereka ada di meja makan. June duduk di deket lisa. Lisa duduk di depan hanbin.
June asik sama ponselnya. Sementara hanbin sama lisa tatap tatapan dengan tajamnya.
"Udah.. kalian tuh jangan kaya tikus sama kucing. Ga dimana mana bertengkar mulu" kata june.
"Ya dia ngapa natep gue ga suka gitu?" Kata hanbin.
Lisa masih diem aja tuh. Terus ada yang mencet bel rumah.
"Nah tuh udah dateng. Gue ambil dulu ya" kata june sambil beranjak berdiri untuk mengambil delivery pizza hut.
Jadi tadi tuh bangun tidur lisa laper. Berhubung dia marah marah terus juga tadi di danau cuma makan 3 biji martabak doang, jadinya dia pengen pizza hut.
June nurutin aja daripada lisa marah dan ngambek sama dia.
Pembantu mereka lagi pulang kampung karena anaknya sakit.
June dateng dengan 3 kotak pizza dan 1 paket big box.
Dan itu permintaan lisa.
"Gue ke depan dulu ya" kata june setelah meletakkan pizza di meja makan.
"Mau kemana kak?" Tanya lisa.
"Tadi temen SMP kakak ada di depan. Udah ya kalian disini dulu. Makan duluan gapapa" terus june pergi gitu aja.
Hening.
Hanbin dan lisa sama sama diam. Lisa ngambil kotak pizza punya dia tapi ditahan sama hanbin.
"Kenapa?" Tanya lisa.
"Gue mau tanya dan dengerin baik baik" kata hanbin.
"Ogah" jawab lisa cuek. Lisa berusaha melepaskan tangan hanbin dari pergelangan tangan dia.
Tapi hanbin makin mencengkram kuat pergelangan tangan lisa sampai lisa meringis kesakitan.
"Sakit tau ga!" Kata lisa marah.
"Makanya dengerin dulu dong lis" pinta hanbin.
Lisa ngegeleng dengan gemasnya.
"Oh.. jadi lo gamau nurutin permintaan gue?" Kata hanbin sambil beranjak dari kursi dan berjalan menuju ke belakang lisa.
Memeluk pinggang lisa dari balik kursi. Meletakkan dagunya di bahu lisa dan meniup leher lisa.
Sialan! - lisa
Tubuh lisa menegang. Ternyata omongan hanbin ga main-main.
"Yaudah.. Lo.. lo mau ngomong apa? Jangan kaya gini dong" jawab lisa dengan nada bergetar.
"Makanya dengerin gue" kata hanbin dengan smirk nya dan meniup leher lisa lagi. Tangannya mengelus perut rata lisa.
"Yaudah gue dengerin tapi.. tapi gausah kaya gini dong!" Kata lisa takut beserta marah.
"Nah gitu dong!" Kata hanbin melepaskan pelukannya kemudian menjentikkan jarinya di samping telinga lisa dan mengacak poni lisa.
Hanbin duduk kembali di depan lisa.
Sementara lisa masih bengong dengan perlakuan hanbin. Gimana bisa hanbin akan merebut mahkotanya jika tadi dia tidak menuruti perkataannya.
Sekarang lisa tau. Hanbin tidak bisa dianggap sebercanda itu.
Lisa semakin takut dengan hanbin.
"Jadi lo mau nanya apa?" Tanya lisa.
"Lo kenapa sih benci banget sama gue?" Tanya hanbin.
"Siapa sih yang ga benci sama orang yang udah nabrak gue, salahin gue, minta tanggung jawab gue padahal gue ga salah" jelas lisa. Hanbin berdecak.
"Jangan benci sama gue" kata hanbin.
Alis lisa bertaut. Bingung dengan perkataan hanbin. Sebenarnya jantungnya masih berdebar dengan perlakuan hanbin tadi. Tapi dia masih bisa mengontrol.
"Kenapa?" Tanya lisa dengan tatapan bingung.
"Karena lo bisa cinta sama gue nantinya" jawab hanbin sambil ketawa kecil.
"Najis! Receh banget" kata lisa sambil berdiri dan membawa 2 kotak pizza.
"Mau kemana?" Tanya hanbin.
"Kamar" jawab lisa cuek.
Hanbin masih terkekeh dengan melihat ekspresi lisa tadi.
Sangat lucu bagi dia. June dateng dan ngeliat hanbin yang ketawa ga berhenti dari tadi.
"Lo kenapa?" Tanya june. Hanbin menoleh dan menghentikan tawanya.
"Adek lo. Lucu" kata hanbin.
"Mana dia?" Tanya june setelah menyadari lisa tidak ada disitu.
"Ke kamarnya" jawab hanbin
.
.
.
Vomment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekstra (Kim Hanbin & Lalisa Manoban)
NouvellesBaca aja deh. Ntar juga tau ceritanya heuheu:) Highest rank : #56 in short story (7-11-2017) #49 in short story (11-11-2017)