19

1.4K 154 12
                                    

Bel pulang sekolah udah bunyi. Lisa segera mengemasi buku bukunya.
Rose yg sudah siap dengan tas ransel berada di punggungnya itu menepuk bahu lisa yg masih membereskan bukunya.
"Gue duluan ya lis" kata rose sambil menepuk bahu lisa.
"Lahh katanya mau beli cimol di depan sekolah" kata lisa menoleh ke rose.
"Engga jadi deh. Kapan kapan aja. Gue udah kenyang soalnya" kata rose sambil nyengir nyengir goblok.
Lisa mendecak, padahal tadi lisa udah nyisihin uang sakunya buat beli cimol sampe lisa nahan nafsunya untuk membeli permen kapas.
"Yaudah deh. Sono pergi lo" usir lisa sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Yeee ngusir lo" cibir rose.
Pas rose mau beranjak berdiri diikuti lisa, tiba-tiba rose duduk lagi di kursinya.
"Ngapain sih?" Sebel lisa.
"Lo bareng kak june ga?" Tanya rose antusias.
"Engga. Dia mau ekstra" jawab lisa malas. Bukan malas sih, lebih ke ekspresi ingin cepet pulang.
"Lah pulang lo gimana dong?" Tanya rose.
"Dijemput" jawab lisa singkat.
"Sudah kuduga" kata rose sambil manggut manggut.
"Apasih gajelas banget. Lo mau nebengin gue?" Tanya lisa merasa kesal dengan tingkah rose.
"Engga sih. Gue mau main sama kak jisoo" jawab rose sambil beranjak berdiri dari kursinya.
Pas rose mau melangkah, lisa menarik tasnya dia. Hampir aja rose kejengkang kebelakang.
"Sialan! Tarik tarik kenapa sih" kata rose mendelik ke lisa.
"Gue ikut" kata lisa ga peduli sama amarah rose.
"Ikut kemana? Boker?" Jawab rose ga nyambung.
Lisa berdecak. Punya temen gini amat ya, batin lisa.
"Ikut mainlah bego!" Kata lisa sambil menoyor kepala rose.
"Emang boleh sama kakak lo itu?" Kata rose menyipitkan matanya.
"Yaudah gue ajakin izin dulu yuk" kata lisa sambil menarik tangan rose keluar kelas.
Mereka berdua menuju ke lantai dasar tepatnya di ruang ekstra futsal tempat june ekstra.
Lisa membuka pintu ruang ekstra itu, lalu masuk diikuti rose dibelakangnya.
"Kak june!" Teriak lisa dari pinggir lapangan.
June menoleh dan menghampiri lisa.
"Apaan?" Jawab june melihat lisa dan melirik ke rose sebentar.
Rose memandang wajah june yg kadar kegantengannya melebihi pangeran itu, menurut rose.
"Gue mau main, sama rose sama kak jisoo. Boleh kan?" Kata lisa memohon ke june.
June mengernyitkan alisnya dan melirik ke rose sebentar lalu menatap lisa lagi.
"Gaboleh. Pulang sekarang! Gue telfon mama biar jemput lo" kata june tegas.
"NYEBELIN BANGET SIH!" teriak lisa didepan june lalu mencubit pinggang june dan berlari keluar ruang futsal.
Udah biasa lisa kayak gitu ke june. Setiap june tidak mengizinkannya, lisa pasti bakalan berteriak gitu.
Sampe diluar, lisa hampir nangis gitu. Untung aja hp rose bunyi, gajadi deh si lisa nangis.
"Halo?" Rose menjawab telfon itu.
"Iya iya gue kesana" jawab rose terus matiin panggilan itu.
"Lis, gue duluan ya. Kak jisoo udah nungguin tuh. Sabar yaa. Byee" kata rose sambil pergi meninggalkan lisa.
Lisa semakin sedih waktu rose ninggalin dia.
Lisa berjalan keluar gedung sekolah.
Sampai di depan gerbang sekolah, lisa telfon mamanya. Tapi ga diangkat sama mamanya.
Sebenernya bisa aja naik bis atau angkot. Tapi lisa paling anti sama begituan.
Bukannya sombong, lisa bener bener muntah kalau naik bis atau angkot. Ga tahan sama bau solar. Apalagi panas dan desak desakan. Nyiksa diri banget.
Ga lama, hp lisa geter, mamanya sms. Mamanya ga bisa jemput lisa karena ada meeting di semarang.
Lisa mendecak. Papanya gaada di rumah. Papanya masih di luar negeri. Dan sekarang mamanya diluar kota.
Lisa mau nelfon sopir tapi dia gapunya nomornya.
Udah deh tuh lisa berdiri terus di depan gerbang.
Kalau nungguin june selesai ekstra, lisa males. Soalnya june kalau latihan ga kenal waktu.
Bahkan bisa sampe jam 8 malem.
Pas lisa nyari cara buat pulang, hanbin dengan motor ninjanya menghampiri lisa.
Lisa mendongak dan menatap hanbin. Tiba-tiba aja kejadian di taman tadi terlintas dipikiran lisa.
Pipi lisa memerah, lisa mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Pulang bareng yuk" kata hanbin. Membuat lisa mendelik dan menatapnya.
"Enggak ah!" Jawab lisa ketus.
"Terus lo mau disini sampe lumutan?" Kata hanbin lagi.
Lisa masih memandang ke arah lain. Seolah ga peduli sama omongan hanbin.
"Udah gue tebengin aja. Ga gue apa-apain kok. Tenang aja" kata hanbin sambil tersenyum manis.
"Dih apaan sih" cibir lisa.
"Mau ga? Kalau ga mau yaudah gue duluan" kata hanbin sambil memakai helmnya dan akan menyalakan motornya, tiba-tiba lisa ngomong,
"Yaudah gue bareng lo" kata lisa sedikit gugup.
"Yaudah naik" jawab hanbin. Lisa naik ke motor hanbin.
"Pegangan yg erat ya biar ga jatoh" kata hanbin diikuti kekehan kecilnya.
Lisa memukul punggung hanbin.
Pas hanbin udah melajukan motornya, lisa mulai melingkarkan tangannya ke pinggang hanbin. Erat.
Hanbin tertegun sekaligus seneng.
Lisa emang takut kalau naik motor. Makannya dia pegangan sama hanbin erat. Seakan akan nge-backhug hanbin.
Dijalan, hanbin mengulum senyum terus menerus dibibirnya itu.
Sementara lisa makin mengeratkan pelukannya saat hanbin semakin kencang melajukan motornya.
.
.
.
Vomment ya

Ekstra (Kim Hanbin & Lalisa Manoban)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang