Prilly pov
Saat aku keluar dari hotel tak sengaja ku lihat ghina turun dari mobil ku panggil dia. Ghina mengrenyit kaget.
" ya allah prill...lo kenapa kog berantakan gini, baju " ghina tak sanggup meneruskan kata katanya kupeluk ghina dengan erat
" ghina...gue udah kotor ghin hiks gu...gue udah gak pantes lagi
Gu..gue arghhh " ku pukuli seluruh badanku aku jijik dengan badanku sendiri dan di bajuku masih ku rasakan bau cowok brengsek itu." udah pril udah...hiks " ghina ikut menangis dan menggeretku masuk ke mobil di mobil ghina bertanya " lo kenapa prill lo boleh cerita sama gue, gue bakal jaga rahasia lo...hiks lo tenang dong " aku tak mampu bicara untuk mengingatnya saja terlalu sakiit.
" prill hiks.." ghina mengguncang guncangkan badanku. " lo gak percaya sama gue " ku toleh ghina dia juga menangis. Dengan sisa tenagaku aku menceritakan semua kejadian aku tertabrak orang sampai aku sadar dan berada di kamar hotel ada ali dan kejadian itu
"Argggh " ku jambak rambutku ku cakari tubuhku " ayah bunda maafin prilly " aku terus bergumam sambil menjambak rambutku. " prill udah sabar. Kita pulang ya " ucap ghina menenangkan.
" gu..gue gak mau pulang ghin hiks...gue takut ghin " ghina memeluk ku erat.
" kita pulang ke rumah gue ok " ku jawab anggukan . Sesaat ghina bertanya soal verrel " prill lo udah kasih tau verrel. Seketika itu juga aku merasa hina.
" enggak ghin enggak gue udah gak pantes buat dia "
" prill apasih yang bikin lo gak pantes, lo tu pantes prill buat verrel dari segi mananya yang ngebuat lo gak pantes " ku lihat ghina frustasi.
" gue udah gak suci lagi ghin gue udah kotor " aku kembali menangis saat mengingatnya.
" sekarang lo tenang ya. Lo telfon gih verrel pasti dia khawatir banget sama lo, lo tenang ya ada gue yang selalu ada buat lo " akhirnya ku putuskan untuk menelfon verrel
"Halo assalamualaikum " kudengar dia sangat khawatir, sekiat tenaga aku menahan tangisku agar tak terdengar olehnya. Beribu maaf kan aku rel
" iya tadi aku gak enak badan makanya aku minta anter ghina pulang...iya besok aku tunggu di rumah " setelah selesai mendengar suaranya aku menangis sejadi jadi. Dan saat ini yang ku butuhkan adalah ketenangan. Karna aku merasa diriku sudah hancur. Masa depanku hancur.
" prill, udah sampek ayok turun " aku turun tanpa bersuara
Saat ghina membuka kamarnya, yang kutuju sekarang hanya kamar mandi. Ku nyalakan shower ku guyur seluruh tubuhku beserta bajuku. Aku menangis sejadi jadinya." arrrrg kenapa ya allah ini terjadi padaku, dassar ali sialan brengsek " semua yang aku fikirkan untuk masa depanku harus kandas " rell maafin aku, aku bukan cewek yang baik bagi kamu hiks...arghhhh ayah bunda maafin prilly " tak lama kesadaranku menghilang.
😊😊😊
Ghina pov
Saat prilly menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya kenapa sampai pakainya tidak layak dan sangat mengenaskan. Aku merasa hancur, aku bisa merasakan apa yang prilly rasakan. Meskipun aku belum pernah mengalaminya. Dan saat aku tahu siapa laki2 itu hatiku bergemuruh ingin menghajarnya.dasar kurang ajar...segala macam sumpah serapah aku tujukan padanya. Andai saja aku laki laki akan ku buat dia menyesal karna telah merusak sahabatku. Saat aku tersadar dari semua aku mendengar peilly menjerit di kamar mandi. Aku mengerti perasaan nya saat ini. Akupun bersedih. Saat tak ku rasakan suaranya aku mulai panik
" prill buka pintunya " tak ada jawaban, aku mulai panik
Gimana ini. Tak lama aku melihat bi minah datang" non, non kenapa kog panik "
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Prince Annoying
Random" aku mencintainya tapi dia membenciku karena kejadian itu " aliansyarief " tentu saja aku membencimu, karena kamu aku tidak bisa bertunangan dengan kekasihku dan kini dia malah pergi meninggalkanku " aprillya maharani " maafkan aku yang tak mampu m...