sebuah kemajuan bab 24

187 9 0
                                    


Prilly pov

Huek...huek...huek..

Kenapa aku malah muntah saat memakan masakan ku sendiri, padahal kalau di bandingkan dengan sop ali tadi. Masih enakan sop ku.

" prill kamu nggak papa " aku hanya mengangguk, mungkin ini saatnya aku merubah sedikit sifatku untuk berbaikan dengan nya.

" aku tidak apa ap li, aku tadi hanya sedikit mual saat memakan sop buntut bikinan ku " ali hanya mengangguk dan tersenyum, dan sungguh baru kali ini aku merasakan ada yang aneh dalam diriku seketika hatiku menghangat hanya dengan melihatnya tersenyum, mungkin ini hanya perasaan lega saja.

" kamu mau makan apa biar aku buatin atau kamu mau makan di luar " tanyanya yang aku jawab gelengan.

" aku boleh meminta sesuatu padamu " tanyaku dan dia mengangguk

" aku ingin kamu membuatkan sop yang kamu masak tadi pagi beserta buburnya, boleh " ali tersenyum lebar kepadaku dan dia menggenggam tanganku.

" pasti prill, pasti akan aku buatkan kalau perlu aku akan membuatkan nya untukmu setiap hari " aku langsung berbinar mendengar dia akan memasakkan sop buntut setiap hari untuk ku.

" terima kasih, kamu sudah mau menuruti ke inginanku dan anak kita " ali menggeleng dan langsung memelukku erat

" seharusnya aku yang berterima kasih, kamu mau memberiku kesempatan untuk bisa menebus rasa bersalahku padamu prill " aku hanya mengangguk

" mungkin aku masih belum bisa sepenuhnya memaafkanmu, tapi aku ingin melihat kesungguhanmu padaku. Dan maaf aku belum bisa membuka hatiku padamu " ku lihat ali tersenyum kecil, tapi langsung dia tutupi dengan senyum jenakanya.

" tidak apa kamu belum bisa sepenuhnya memaafkanku dan belum bisa membuka hatimu, aku mengerti itu. Dan aku sangat bahagia ini adalah sebuah kemajuan untuk hubungan kita prill " aku tau aku masih belum bisa sepenuhnya memaafkan dan membuka hati tapi aku tak ingin menyimpan dendam terlalu berlebihan padanya karena itu tak baik, lagi pula dia juga berhak atas anak anak yang aku kandung. Karena dia memang ayahnya

" tapi bisakah kita memulainya dengan berteman, meskipun kita sudah sah menjadi suami istri. Tapi aku merasa asing dengan semua ini, apakah kamu mau " sinar bahagianya sirnah dan dia menatapku sendu.

" kalau memang itu nyaman buatmu aku tak apa prill, kita berteman " ucapnya mengulurkan tangan dan aku membalasnya dan tersenyum padanya tulus dan dia membalasnya dengan senyum lebar.

" cie cie baikan nih ye " randy datang bersama bani dan ghina.

" cie yang udah gak galau galauan lagi, karena prilly udah mau baikan cie cie " bani dan randy terus saja mengolok berbeda dengan ghina dia datang memelukku dan berbisisk padaku.

" kamu memilih keputusan yang bijak beb, aku akan terus dukung kamu dan aku juga berdo'a semoga kamu dan keluarga barumu selalu bahagia " ghina melepas pelukan nya

" maksih ya beb, aku juga berdo'a supaya kamu juga selalu bahagia "

" ehmm, prill kamu masih ingin aku buatkan sop buntutnya " tanya ali yang ku jawab anggukan antusias. Ali tersenyum dan beranjak ke dapur.

Ku lihat dua teman ali masih terus menggoda ali yang sesekali ali berikan jitakan di kepala dua alay itu.

" cie yang jadi ayah siaga nih ye "

" cie yang lagi masak buat menuhin keinginan istri tercinta " dan masih banyak lagi ke jahilan duo alay ini. Tak lama Ali kembali ke meja makan dengan semangkuk sop buntut yang sama seperti tadi pagi. Memanh sederhana tapi ini yang anak anak ku mau.
Aku mengambil hendphone dan memfotonya dan ku posting di akun sosmedku

4 Prince AnnoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang