seharian bersama sahabat bab 23

121 4 0
                                    


Prilly pov

Ku  buka pintu apartemen ali, begitu ku buka ghina langsung memelukku

" i miss u beb,..rasanya udah kayak gak ketemu lo bertahun tahun tau gak sih " ish dasar lebayna kumat. Akupun tak kalah erat memeluk sahabatku ku yang lebay ini.

" i miss u to juga mrs lebay " aku menyudahi pelukan kami dan mencubit pipi ghina dia hanya manyun saja. Hahaha rasanya sudah lama aku tak lagi bercanda dengan ghina semenjak kejadian itu aku alami, dan setelah ali menjelaskan tadi entahlah aku merasa bebanku sedikit berkurang.

" ya allah prill pipi lo kenapa memar,..udah gitu bibir lo itu ada bekas darahnya. Apa yang ali lakuin sama lo " wajar kalau ghina kaget dan mengira ini perbuatan ali, karena memang benar ini ulahnya.

" udah ya ghin, ini cuma masalah kecil. Ntar aku ceritain semuanya deh " ucapku menenangkn shabtku yang bawel ini.

" ok gue tunggu cerita lo, dan kemana sekarang tu cowok. Udah kasarin lo dan sekarang ngilang gitu aj,..ah " ku dengar seseorang membuat ghina menjadi kikuk, dan aku tahu pasti ada ali di belakangku.

" gue gak pernah ngilang dari tanggung jawab gue, asal lo tau " aku hanya bisa diam menanggapi omongan ali, kurasakan ghina menggenggam tanganku erat. Aku tahu ghina sangat takut terhadap ali. Aku mengelus tangan nya menenangkan.

" dan lo, mau apa lo,..sore sore gini bertamu ke rumah orang. Mau minta makan " ck mulai deh sifat sok nya aku jadi ragu ucapan ali tadi benar atau bohong. Katanya dia bersikap arogant padaku untuk menutupi lukanya, tapi dia juga menunjukan pada orang lain. Isssh ini sih emang sifat aslinya dia.

" aku yang nyuruh ghina kesini kamu keberatan " tanyaku dengan dingin. Ku lihat ali hanya menggeleng.

" prill sebenarnya gue kesini juga mau ngajak lo jalan tapi setelah gue liat laki lo, gue gak yakin deh lo boleh pergi " ghina berbisik sangat pelan namun kupingku masih awas untuk mendengarnya bicara. Gue hanya mengangguk memberi isyarat padanya untuk tenang.

" li aku mau pergi dulu sama ghina, assalamualaikum " aku meraih tangan ghina dan mengajaknya pergi namun aku di hadang oleh ali.

" kamu mau kemana prill, kamu tuh harus istirahat. Kamu baru aja siuman prilly, please di rumah aja ya " ali mengalihkan tatapan matanya pada ghina dan menatap ghina dengan pandangan tak suka.

" lo tuh bisa gak sih gak ngajak ngajak istri gue keluar, dia abis siuman dari pingsan nya dan lo malah ngajak dia keluar. Lo mau anak gue kenapa kenapa iya " ghina meremas tanganku aku merasakan dia sangat ketakutan. Aku menatap tak suka pada ali.

" ok aku gak bakalan pergi,..aku bakalan di rumah tapi tolong kasih privasi buat aku sama ghina di sini " mungkin ini yang terbaik, lagian aku tak mungkin keluar dengan wajah memar. Ku lihat ali tak banyak bicara dan langsung meninggalkan apartemen.

" gila prill laki lo galak juga,..tapi gue salut sih sama dia dikit dia nunjukin kalau dia emang ayah yang bertanggung jawab " aku hanya memutar bola malas saat ghina memuji ali.

Aku dan ghina duduk di sofa bed yang ada di ruang tengah. Aku belum menceritakan yah bagaimana rumah ali, yang aku tau maskipun laki laki dia pecinta kebersihan terbukti dari tempat tidur dapur dan ruang tamu yang bersih. Yang membuat apartemen ini terlihat elegan karena cat nya serba putih. Nih aku kasih gambaran ya

 Nih aku kasih gambaran ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4 Prince AnnoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang