PART 26

1.6K 83 1
                                    

[REVISI.07/10/2017]

Lampu ruang Operasi masih menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu ruang Operasi masih menyala. Pertanda operasi masih berlangsung.

Al menunggu di luar ruangan operasi.

Sedangkan Ali mengantar Sisi untuk ke ruang rawat mengobati luka ringannya.

"Gimana keadaan Sisi dok? Kenapa dia diem aja?? Tatapannya juga kosong saya liat tadi. Dia kenapa Dok?" tanya Ali. Sang Dokter menghembuskan nafas panjangnya.

"Begini : pasien mengalami trauma ringan akibat kejadian itu. Mungkin butuh beberapa waktu untuk mengembalikan nya. Dan untuk mempercepat pemulihan, pasien tidak boleh terlalu banyak berfikir serta harus ada yang mengajaknya berinteraksi seperti biasa" jelas penjelasan Dokter hanya dianguki oleh Ali.

Setelah Ali menemani Sisi beberapa menit, Sisi sudah tertidur. Dia beranjak keluar menuju kakaknya yang sedang menunggu di depan ruang operasi.

Disaat yang bersamaan, lampu ruang operasinya telah padam.

Dokter keluar bersama beberapa perawatnya.

"Gimana keadaan Mira dok? Apa semua baik-baik saja?" Al langsung menghampiri sang Dokter. Diikuti oleh Ali dibelakangnya.

"Anda keluarga nya?" pertanyaan Dokter itu hanya dianguki oleh Al.

"Mari ikut ke ruangan saya sebentar!!"

Di dalam ruangannya, Dokter Juni menjelaskan bahwa operasi Eksplorasi luka tembus sudah berhasil. Luka tembusnya tidak begitu dalam, namun terjadi komplikasi pembekuan darah usai menjalani operasi tadi. Sehingga Mira masih dalam keadaan kritis.

"Tapi Mira bisa sadar secepatnya kan Dok?" Al panik. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Perlu penanganan selanjutnya untuk mengetahui itu. Tapi anda tenang saja, pasien hanya perlu teknik pengobatan khusus berupa pemberian obat antikoagulan dan thrombolytics. Lalu apabila teknik pengobatan ini tidak berhasil meningkatkan kondisi pasien atau kondisi pasien sudah mengancam bahaya, maka saya akan melakukan prosedur bedah atau dalam medis biasa disebut thrombectomy" jelas Dokter.

Al bungkam. Perasaan bersalah bergelayut didalam hatinya.

Lagi-lagi Mira mempertaruhkan nyawanya demi Al.

Lagi-lagi Mira melindungi Al.

Bodoh!

Harusnya Lo yang ada di posisi dia Al!!

Al memaki dirinya sendiri.

"Lakukan yang terbaik buat Mira Dok" tegas Ali.

Kalau aja gue bisa gantiin Lo disana, gue rela Mir!! Gue rela!!

Aku, Kamu dan Kakak ku - [END] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang