PART 36

1.5K 81 5
                                    

"Maaf nunggu lama" pekik Ali dan langsung duduk di sebelah Mira. Namun Mira langsung berdiri dan--

PLAAKKK!!

Tamparan itu mendarat tepat dipipi kanan Ali.

"Kenapa lo kayak gini Li!! Kenapa lo ingkarin semua janji yang lo buat sendiri ke gue!! KENAPA??" pekik Mira. Ali langsung berdiri menghadap Mira dan Ali menatap sendu wajah Mira yang mencoba menahan airmatanya.

"Kenapa juga lo bohong sama gue, Sisi dan bahkan sama kakak lo sendiri?! Kenapa Li KENAPA??! Kalo lo ngomong dari awal, semua ngga bakal serumit ini!!" sambung Mira dengan nada yang bergetar dan airmata nya tidak bisa dibendung lagi.

"Gue cape Li, gue cape berada diantara lo sama Sisi!! Kalian berdua sahabat gue!! Apalagi Sisi, dia udah gue anggep sodara gue sendiri. Gue gapunya siapapun selain dia. Gue gamau liat dia terus-terusan lemah kayak sekarang. Sisi CINTA sama lo Li!! Sampe kapan lo gabisa buka hati buat dia?? Sampe kapan lo harus buat dia nunggu?? Sampe kapan Li?" imbuh Mira. Ali hanya terdiam menyimak setiap kata-kata yg Mira katakan. Kaki Mira melemas, tubuhnya sempoyongan, dengan sigap Ali langsung menopang-nya dan menuntun Mira untuk duduk di bangku taman tadi.

"Mir! Gue mohon lo tenang!" ucap Ali dengan airmatanya yang sudah dipelupuk matanya.

"Lo nggausah peduliin gue Li. Sisi lebih butuh lo. Gue mohon sama lo, lupain gue dan buka hati lo perlahan buat Sisi. Gue sayang sama lo dan juga Sisi. Gue gabisa liat kalian berdua terpuruk karna CINTA" Lirih Mira.

"Gue tau semuanya butuh waktu Li, tapi se-engganya lo bisa bikin Sisi bahagia dengan cara lo sendiri. Begitupun sebaliknya, perlahan Sisi akan bikin lo bahagia dengan cara dia sendiri. Intinya gue lebih bahagia kalo lo sama Sisi bahagia" sambung Mira. Ali pun membawa Mira ke dalam pelukan-nya.

"Gue sama Sisi beruntung punya sahabat seperti lo Mir. Sekarang gue ngga akan kasih janji lagi ke lo Mir. Tapi gue akan kasih bukti kalo mulai saat ini, mulai detik ini juga gue ngga akan bikin lo ngeluh soal Sisi. Gue sadar kalo cinta ngga akan pernah bisa dipaksain, tapi cinta akan hadir dengan sendirinya seiring berjalannya waktu" lirih Ali

"Semakin gue berusaha buat lupa sama lo, semakin gue tersulut dalam keadaan itu terus. Biarin lo tetep ada dihati gue sebagai sahabat terbaik gue Mir. Saat ini lo adalah milik kakak gue, dan selamanya akan jadi milik kakak gue" batin Ali dan Mira masih terisak di dada bidangnya.

"Tapi kali ini lo ngga akan ngecewain gue kan Li?" tanya Mira seraya melepas pelukan Ali.

"Gue ngga akan kasih lo waktu buat kecewa sama gue. Dan untuk soal Sisi kemarin, gue bener bener minta maaf sama lo" sahut Ali mantap.

"Ohya satu lagi. Gue ngga mau liat calon kakak ipar gue nangis lagi!" imbuh Ali sembari menghapus air mata Mira. Pipi Mira mengembang saat itu juga. Seulas senyum terukir diwajah cantiknya.

"Gue ngga perlu maaf dari lo Li, gue udah lega lo ngomong gitu" ucap Mira seraya tersenyum ke arah Ali. Ali pun membalas senyumannya.

"Sekarang lo ikut gue!" pekik Mira dengan menarik lengan Ali menjauh dari taman itu.

"Kita mau kemana Mir?" tanya Ali

"Gue mau lo ketemu sama Sisi, dia butuh penjelasan dari lo" jawab Mira

Aku, Kamu dan Kakak ku - [END] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang