PART 40

1.8K 90 2
                                    

Bulan terlihat berbentuk bulat sempurna, cahaya jutaan bintang ikut melengkapi keindahan langit malam ini. Seorang pria berkulit putih, bertubuh tinggi, hidung yang runcing serta matanya yang hazel itu tampak sedang menyusuri jalanan Jakarta with a fairy. Fairy? Hmm maksudnya adalah seorang gadis yang berparas cantik like a fairy. Kalian tau siapa mereka? Oke to the point aja, mereka adalah Al dan Mira. Tak lama kemudian mereka sampai pada tujuan mereka. Sebuah Rumah Makan dengan design romantis yang khusus Al pesan untuk private dinner dengan sang kekasih, Mira. Mereka turun dari mobil lalu tanpa aba-aba, Al menggandeng Mira untuk masuk.

"Harusnya kamu ngga perlu nyiapin semuanya Al. Ini berlebihan menurut aku" ucap Mira seraya melihat sekeliling nya. Dimana setiap sudut terdapat lilin dan bunga-bunga yang sangat indah. Semua ditata sedemikian rupa.

"Ini ngga berlebihan kok. Aku cuma pengen belajar jadi cowo romantis di depan pacar aku" Al menarik dagu Mira hingga tatapan mereka bertemu lalu Al tersenyum.

"Haha" Tawa Mira membuat Al mengerutkan dahinya.

"Kok ketawa sih sayang? Emang kata-kata aku tadi ada yang lucu?"

"Engga" Mira menggeleng cepat dan masih dengan sisa tawanya.

"Terus?" Al semakin mengerutkan dahinya.

"Kamu itu lucu tau nggak. Kamu tadi bilang apa? Belajar jadi cowo romantis di depan aku? Haha" Mira semakin terkekeh.

"Dengerin ya, aku ngga butuh kamu yang lain Al. Kamu ngga perlu repot-repot buat belajar ini itu. Cukup jadi Al nya Mira, cukup jadi Al yang Mira kenal selama ini. Intinya kamu cukup jadi diri kamu sendiri. Dengan itu, udah bikin aku seneng kok" Mira memegang kedua tangan Al. Al tersenyum mendengarkan ucapan nya, Mira pun ikut tersenyum. Kecupan hangat mendarat di kening Mira.

"Kamu emang beda Mir, ngga salah aku pilih kamu buat pendamping hidup aku" Al kembali menatap gadis nya itu. Seulas senyuman selalu terukir di bibir Mira ketika dia sedang bersama Al, lelaki yang sangat ia cintai. Nyaman- mungkin perasaan itulah yang ada dibenak keduanya.

"Yaudah kita duduk disini, kita makan dulu. Habis itu kita lanjut ngobrol" Al menyiapkan bangku untuk Mira dan juga untuknya.

Tak lama kemudian waiters mengantar makanan yang telah di pesan oleh Al. Mereka melahab makanan mereka, sesekali di iringi dengan candaan dan obrolan-obrolan kalayak sepasang kekasih lakukan.

"Sayang, aku mau nanya deh"

"Tanya aja sayang" sahut Mira yang masih mengunyah makanannya.

"Sisi sama senior bule itu makin hari makin deket ya? Mereka ada hubungan khusus?"

"Iya kali" jawab Mira asal.

"Serius?" Al menghentikan aktivitas makan nya dan menatap Mira.

"Kenapa sih kok tiba-tiba aja kamu nanyain ini?" Mira meletakkan sendok nya dan meraih sebuah tissu.

"Ya gpp, soalnya Ali akhir-akhir ini juga murung soal Sisi deket sama dia" Al masih melahab makanan nya.

"Ali cemburu? Berarti Ali udah cinta dong sama Sisi? Sejak kapan? Kamu udah tau soal ini tapi kok kamu ngga cerita sih ke aku?" oceh Mira yang membuat Al memutar bola matanya. Kemudian Al meneguk jus nya.

"Satu satu kali nanyanya"

"Hehe iya iya maaf" Mira menampakkan deretan gigi putihnya yang membuat Al gemas melihat nya.

"Jadi kamu nanya in soal kedekatan Sisi sama Reza gara-gara Ali?" Mira kembali melontarkan pertanyaan pada Al.

"Iya sayang. Mau gimanapun Ali adalah ade aku. Ngga mungkin aku biarin Ali hancur buat yang kedua kalinya. Pertama dia jatuh cinta sama kamu, tapi di relain kamu buat aku. Emang dia ngga pernah bilang cemburu kalo lagi liat kita jalan berdua, tapi aku kenal banget Ali gimana. Semuanya berlangsung begitu cepet, sampai akhirnya Ali bener-bener bisa hapus perasaan dia ke kamu demi kebahagiaan kita. Perlahan Ali mulai deket sama Sisi, dan kita pun gatau kedekatan mereka itu seperti apa. Sampai akhirnya aku liat Ali lagi nangis di kamar sepulang kita nongkrong waktu itu--"

Aku, Kamu dan Kakak ku - [END] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang