PART XIV : Divine

583 73 12
                                    

Author's POV

"Huuft! Rupanya sulit sekali membuatmu berada di luar pengawasan Abdy" kata Rocky setelah ia berhasil mengikuti Indri yang berjalan sendirian di koridor, meninggalkan ruangan aula yang digunakan sebagai lokasi pesta prom.

"Apa maksudmu pangeran? Apakah kau sengaja mengikutiku ?" tanya Indri.

"Aku memanfaatkan status Abdy sebagai seorang anggota dewan kota, kau taulah, orang-orang penting di kota ini akan berebut untuk berbincang dengannya. Di saat itulah aku mengambil peluang untuk dapat berbicara denganmu yang mulia, putri Ariel Lancelot" Rocky memberi hormat dengan cara membungkuk dan melambaikan tangan ala bangsawan.

"Aku tidak mengerti yang apa kau katakan, namaku Indri, seorang human"

"Seorang fallen angel, Lucifer, Azazel, bintang jatuh seperti Abdy tidak akan mau datang ke pesta yang penuh dengan keramaian seperti tadi, apalagi harus membuang malu mengajak wanita ke pesta dansa. Aku sangat mengenalnya tuan putri. Pasti ada hal unik dalam dirimu yang membuatnya tertarik"

"Kau harusnya kembali ke pesta itu pangeran Rocky, para pemuja wanitamu telah menunggu" sindir Indri sambil membalikan badan dan melangkah pelan meninggalkan pangeran Rocky.

"Jujur, kemampuanmu menyamar dan menyembunyikan auroramu begitu luar biasa. Bahkan aku yang seorang Lancelotpun tidak dapat menyadarinya. Tapi kau tidak dapat membohongi demonic eye milik Abdy tuan putri, dan sampai saat ini, aku masih belum tahu apa yang akan dilakukan Abdy padamu"

"Bagaimana denganmu? Apa rencanamu pangeran gabriel ketika mengetahui bahwa pewaris sah kerajaan Allegion masih hidup? Apakah kau akan memberikan tahta kerajaan kembali kepadaku, putri tunggal raja Alexis yang agung?" Ekspresi yang terlihat di wajah Indri kini berubah. Dari yang tadinya polos dan meneduhkan, kini menjadi sedikit menyeramkan dengan tawa licik serta pandangan sinis yang menikam jantung siapapun yang bertatapan dengannya. Matanya berwarna biru, kulitnya memucat dan telinganya meruncing, persih memperlihatkan jati dirinya sebagai seorang angel.

"Ahaha mungkin itulah yang akan dilakukan para penasihat kerajaan. Yang lebih dari puluhan tahun mencari keberadaan dirimu sebelum akhirnya menyerah dan mewariskan kerajaan pada ayahku"

"Dan itu akan mengancam posisi mu sebagai putera mahkota kan Gabriel?" Indri memunculkan sayap putihnya dari balik punggung yang dibalut gaun pesta berwarna biru tua.

"Aku sudah menduganya tuan putri, kau cerdas, sama seperti paman Alexis yang agung. Tapi ketahuilah, dari segi umur dan tingkatan sihir, aku jauh melampaui mu" Rocky mengeluarkan api dari tanganya, api tersebut kian lama kian membesar, siap di tembakan ke arah gadis anggun yang berdiri di hadapannya saat ini.

"Kenapa? apa yang terjadi padaku?" Api di tangan kanan pangeran Rocky semakin lama semakin mengecil, kemudian lenyap begitu, "Ekspecto Momentum! Expecto momentum!" Niat pangeran rocky untuk menghancur tubuh Indri berkeping-keping dengan mantera penghancur rupanya tidak berguna sama sekali. Hanya hening yang membuat Rocky terlihat aneh dengan posisi mengangkat tangan ke atas. Memaksa cahaya auroranya yang terkenal sangat terang itu keluar dari tubuhnya.

"Dasar bodoh! kau ingin menghancurkanku dengan mantra itu? Aku yang menciptakannya"

"Menciptakan ? Jangan-jangan kau memilikinya?"

"Memiliki dan dapat menggunakannya" benang-benang cahaya berwarna ungu melingkari kepalanya yang ditutupi rambut panjang hitam-keemasan. Benda itu adalah pusaka legendaris, Mikail Crown yang berbentuk seperti mahkota raja-raja Yunani. Indri kemudian melayang rendah di atas kepala Rocky yang dipaksa berlutut oleh kekuatan maha Dahsya. Seperti ada tangan gaib yang mencekik leher Rocky hingga ia kesulitan bernafas.

Feel My MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang