PART XII : Kecurigaan

871 107 13
                                    

"Jadi lord Rudolfo ya? aku sudah menduga hal itu, dan aku tidak meragukan kemampuanmu pangeran, seorang penyihir Galaxio yang ahli dalam bertarung jarak dekat. Tapi, hmm, royal institution memang benar, kau belum pantas menjadi seorang raja, hahahah hahaha" dasar gila. Aku masih merasa tersinggung dengan perkataannya padaku beberapa waktu yang lalu. Menghinaku dan juga kakekku didepan banyaknya mahasiswa Salazar. Menyesal aku telah memaafkannya, walaupun yah, aku melakukannya lewat sms, tetapi melihat sifat aslinya yang semakin hari semakin terlihat, seperti yang ia tunjukan barusan, aku menarik pengampunanku dan ingin rasanya menyihir pria itu menjadi kodok.

"Jangan dengarkan dia Rocky! seperti yang kau tahu, dia memang brengsek" sambung Dipcy menenangkan. Adegan yang membuat setiap kaum hawa kehilangan kesadaran bahkan kemungkinan bisa terserang penyakit ayan, dua pria tampan nan populer di kampus sedang melakukan percakapan yang begitu intim sambil rangkul-rangkulan. Oh My God! pemandangan ini memaksa jiwa feminimku untuk keluar dan mengamuk dalam pubertas yang sudah lama terkubur di otak cupuku.

"Apa pertimbangan royal institution ?" tanya ka Dipcy. Hmm this one is my favourite. Pagi ini ia seperti biasa, tampak tampan dan dingin dengan rambut ala boyband korea dengan dibalut jas almamater bercorak keemasan, warna khas asrama RA dengan dalaman kaus oblong berwarna putih tanpa tulisan dan motif.

"Mereka berkata bahwa aku masih terlalu muda untuk menjadi seorang raja" jawab pangeran Rocky. Terlihat sedih dalam balutan jas almamater hitam bercorak biru tua Obelix, lengkap dengan stelan rompi tuxedo juga syal berwarna biru.

"Dan kau mengiyakan begitu saja ?" sela ka Wahyu, garang dalam ketampanan yang yah, kalau bukan karena sifat angkuhnya, ia akan menjadi kebanggaan bangsa Human. Lagipula, bagi mayoritas bangsa Human yang hanya mengenal kak Wahyu dari luarnya saja, pastilah bangga pada sosok yang bisa menjadi seorang wakil ketua elites walaupun ia berasal dari kaum paling lemah di Allegion, human.

"Sudahlah, hentikan pertanyaan bodohmu itu Wahyu! Rocky baru saja kehilangan ayahnya" potong kak Dipcy.

"Maksudku, kematian ayahnya bisa jadi kesempatan besar baginya untuk menjadi penguasa di kota Allegion. Kau harusnya senang ayahmu mati"

"Jaga ucapanmu makhluk kotor?" wow! kak Rocky rupanya menanggapi perkataan ka Wahyu barusan secara serius. Menakutkan! Ia setengah melayang dengan sayap putihnya yang berukuran seperti papan tulis diruangan kelas. Telinganya memanjang dan meruncing dari bentuk normal. Dari badannya terpancar kemilau yang menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Aku terpesona dengan apa yang ku saksikan, sudah begitu tampan, sekarang ia memperkihatkan bentuk angel-nya, yaah walaupun barusan ia mengeluarkan kalimat yang sedikit diskriminatif terhadap kaumku, tapi, maaf yah kak Dipcy, rasanya cintaku teralihkan, hahaha.

"Simpan sayapmu pangeran, walaupun aku dari bangsa human, tapi aku juga seorang penyihir Galaxio" kata kak Wahyu sambil memegang kerahnya yang terdapat pin berbentuk bintang emas.

Sekali lagi aku rada ilfill dengan ka Dipcy. Ia hanya duduk, diam, mengutak-atik gadgetnya tanpa memperdulikan dua orang penyihir hebat yang akan mengahncurkan seisi aula dengan pertarungan mereka. Aku tidak ingin hal ini terjadi, tidak ada yang patut dipertentangkan dalam konflik mereka berdua. Hanya karena seseorang yang masih sangat sensitif karena sedang berduka, dan yang satu lagi tidak berpikir dulu sebelum berkata-kata. Aku adalah pribadi yang tidak tahan dengan perkelahian, apalagi jika hal tersebut dilakukan oleh orang yang aku kenal.

"Kemarilah kai! ada yang ingin ku katakan padamu?" aku menarik tangan pangeran Rocky dan membawanya ke sisi lain aula. Kami berjalan tanpa memperdulikan ka Dipcy dan juga kao Wahyu yang masih terus berceloteh. Ah Tuhan! apa yang terjadi padaku, aku begitu berharap ka Dipcy merasa cemburu saat melihat aku memegang tangan kak Rocky. Anehnya, kenapa aku tega melakukan ini padannya, dan yang paling konyol lagi, kenapa aku merasa bahwa ka Dipcy akan peduli dengan apa yang kulakukan barusan? aku mulai aneh.

Feel My MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang