5

722 30 0
                                    

Ethan POV

Aku terbangun dari tidurku, merasa perutku yang sudah berbunyi tanda lapar.

Aku melihat Olivia yang masih tertidur nyenyak diatas sofa. Sebenarnya aku kasian sih sama dia, tapi aku kan belum kenal dia.

Dia lumayan cantik, lebih cantik dari mantanku Meredith. Tapi aku mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan keadaan seperti ini.

Perutku mulai berbunyi lagi, membuyarkan lamunanku tentang Olivia.

Aku jalan ke dapur untuk melihat makanan yang mungkin Olivia udah buat tadi pagi, karena sekarang udah jam 10.36 pagi.

Duh kok gak ada makanan sih? batinku kesal dalam hati.

"Woi bangun, masak sarapan dong buat gue" aku teriak di dekatnya sampai dia terkejut dan bangun dari tidurnya.

Dia mengucek matanya, ia terlihat sangat lelah, sebenarnya aku gak tega berlaku seperti ini kepadanya, tapi kan dia udah jadi istriku, dan tugasnya adalah ngelayanin suaminya.

Dia jalan ke dapur dengan langkah gontai. Dan mulai membuatku sarapan.

Olivia POV

Aku pun menuruti perintahnya, terpaksa tentunya. Aku memasak menggunakan bahan makanan seadanya yang ada di dalam kulkas.

Aku membuka kulkas dan melihat dua buah telur dan satu kotak susu dan juga dua botol air mineral, di dekat kulkas juga ada keranjang penuh berisi buah-buahan seperti apel, pisang, anggur, semangka, dan jeruk.

Aku memutuskan untuk memasak omelette dan segelas susu untuk Ethan. Aku memasaknya dengan terpaksa juga.

Aku pun melihat Ethan yang menunggu makanannya di meja makan dekat dapur sambil memainkan hp nya. Ah andai aja hp ku ada sama aku, ogah aku buatin sarapan buat dia batinku kesal.

Aku pun meletakkan sepiring omelette dan segelas susu dengan kasar diatas meja. Dia pun merespon dan menarik piring nya kearah nya. "Thanks, zaitun" katanya sambil menyendokkan sesendok omelette ke mulutnya.

Enak banget ya manggil manggil orang Zaitun batinku kesal.

Aku jalan menuju keranjang buah tanpa menjawab ucapan terimakasih dari Ethan. Aku mengambil sebuah apel dan jalan lagi ke arah meja makan.

Aku duduk di hadapan Ethan, memakan apel ku sambil melihat lihat sekeliling kamar hotelku. Sepertinya ini bukan hotel, tapi semacam resort gitu.

"Gak makan?" tanya nya sambil menatap hpnya.

"Ngapain peduli?" jawabku berusaha membalas ke 'judes' an nya.

Dia hanya mengangguk ngangguk seperti anak kecil yang sedang mendengar lagu anak anak kesukaanya.

Apaansih? Udah gila ya dia? aku bertanya tanya dalam hati.

Aku pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar lagi untuk mandi. Aku jalan ke arah kamar 'kami'. Sebelum aku memegang gagang pintu kamar, Ethan berteriak kencang,

"Mau ngapain?"

"Ya mau mandi lah, emang kayak lo? Jorok" jawabku.

"Gue mandi duluan, lo nanti nanti aja" balasnya sambil mengibaskan tangannya.

"Gak peduli, yang duluan ke toilet, duluan mandi" kataku tak memperdulikan balasan nya.

Aku masuk ke dalam kamar mandi, membuka keran shower dan membasahi badanku menggunakan air hangat. Aku membersihkan diriku menggunakan sabun dan shampoo yang ku bawa dari Los Angeles.

Marry Me? || e.d.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang