makan malam

947 45 1
                                    

Olivia POV

Aku sangat terkejut dengan surat yang ku terima tadi. Aku masih di kamarku, baringan diatas kasur empukku.

"Olivia"

Mama ku datang membawa sepiring kue basah dan segelas susu.

"Nih mama buatin" katanya.

"Ma, aku bukan anak-anak lagi, tapi makasih ma" jawabku dengan malas.

"Udah, jangan sedih gitu dong anak mama, kenapa? Sedih gara-gara di jodohin?" tanya nya sambil mengelus elus rambutku.

"Nate, ma" jawabku ragu ragu. Kalau aku kasih tau ke mama, pasti mama bakalan marah, udah deh terima aja resikonya kataku dalam hati.

"Nate kenapa,sayang?" tanya nya.

"Nate selingkuh ma-"

"Apa?! Nate selingkuh? Oke bagus kamu bakalan nikah sama Ethan, lupain Nate. Sini hp kamu mama sita, jangan pernah hubungin Nate lagi" perintahnya tegas sambil menarik paksa ponselku dari tanganku. Aku hanya bisa merelakan ponselku di tangan mamaku aja.

"Dan satu lagi" kata mamaku di pintu kamarku sambil menggenggam ponselku.

"Nanti malam, Ethan sama orang tua nya bakalan ngadain makan malam di restoran, dan kamu harus ikut", belum sempat aku menjawab, mamaku udah membanting pintu kamarku.

Bener dugaan ku, pasti marah batinku.

Sekitar 2 jam kemudian, hari sudah berganti menjadi malam. Aku bangun dari tidurku melihat ke arah jam dinding di sebelah kanan ku. Jam 5.46.. Hmm, jam segini mau ngapain ya tanyaku dalam hati.

"Olivia? Papa buka ya pintunya" panggil papaku sambil mengetuk pintu kamarku.

"Iya" balasku singkat.

"Liv, siap-siap ya. Sejam lagi kita akan berangkat ke restoran yang mama kamu bilang tadi, pakai baju yang cantik ya" perintah papaku dengan lembut.

"Iya, pa"

Aku pun segera mandi dan siap-siap untuk makan malam bersama calon suamiku yang belum pernah ku kenal sebelumnya.

Aku pun memakai halter dress berwarna merah marun yang jarang aku pakai.

Aku keluar dari kamarku dan menuruni tangga rumahku. Aku melihat papaku yang sedang menelpon seseorang dan mamaku yang menatapku dengan tatapan terpesona.

"Wow! Anak mama cantik banget" puji mama sambil memegang dress ku.

Kami pun masuk ke dalam mobil dan memulai perjalanan kami ke restaurant yang sudah di booking orangtua si anak pengusaha itu.

Jujur, aku sama sekali tak merasa senang, bahkan aku merasa malas untuk bertemu dengannya.

Sesampainya disana, aku turun dari mobil, masuk kedalam restoran mewah itu. Dan melihat banyak orang yang menatap kami. Diantara mereka juga ada yang tampaknya sedang berbisik-bisik. Entahlah aku tidak peduli.

"Selamat datang, mari" kata salah satu cowok dengan badan yang kekar sambil menunjukkan jalan kearah meja pengusaha itu.

Aku jalan mengikutinya, sampai aku berhenti di depan meja bundar yang sudah penuh dengan makanan mewah.

Aku melihat sepasang orang tua bersama dengan laki-laki yang tampaknya masih muda, sepertinya dia adalah anak dari mereka.

Restoran ini dipenuhi orang-orang kalangan atas, banyak selebriti ataupun pengusaha terkenal lainnya berada di dalam gedung mewah ini.

Marry Me? || e.d.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang