Olivia POV
Hari ini adalah hari dimana aku dan Ethan bakalan liburan ke Maldives selama tiga hari.
Aku sudah siap dengan barang barangku, kami hanya perlu menunggu mobil yang akan mengantar kami ke bandara LA.
Tak lama, mobil BMW putih milik papanya Ethan pun datang di hadapanku.
Kami memasuki mobil dan mulai perjalanan ke bandara LA.
Tangan Ethan memegang tengkuk lututku secara tiba tiba, tanpa alasan.
"you okay?" tanya nya.
"Yeah" jawabku singkat sambil mengangguk pelan.
Kami pun melanjutkan perjalanan kami. Setelah sampai di bandara, aku dan Ethan pun berpamitan dengan supirnya dan check in.
Setelah itu, kami menunggu di gate 6F. Dan tak lama, kami pun diperbolehkan untuk masuk kedalam pesawat.
Aku duduk disamping kirinya Ethan. Jujur saja, aku hampir gak bisa nafas karena terlalu kesenangan. aku merasakan jantungku berdetak sangat kencang.
Tiba tiba saja aku merasakan ada yang berat di pundak kanan ku. Saat aku menoleh ke kanan, aku melihat Ethan yang menyandarkan kepalanya tertidur di pundakku.
what a baby boy
Sudah lama aku tak merasakan rasa seperti ini. Dari kejadian di Paris kemarin, kami tak lagi seperti ini sampai sekarang. Kangen..
LA ke Maldives cukup jauh dan kami berada di pesawat cukup lama, berjam jam.
.
Setelah sampai di Maldives, aku langsung melihat keindahan pulau ini. Gak heran kenapa kalau satu tiket pesawat Maldives lebih mahal daripada dua tiket pesawat ke Sydney.
"Sebelum kita pergi ke suatu tempat, kamu harus pakai ini" katanya sambil memberiku penutup mata warna hitam.
tutup mataku? surprise lagi?
"Udah, ayok. Sini aku pakein", dia langsung memutar balikkan badanku membelakanginya dan mulai mengikat penutup mata itu di area mataku.
Sekarang aku tidak bisa melihat apa apa selain warna hitam. Ethan menuntunku naik ke sebuah mobil.
Mungkin ini mobil sewaan Ethan
Kami tak ada berbicara sepanjang perjalanan. Dan tak lama, aku merasakan kendaraan yang aku tumpangi berhenti.
Ethan kembali menuntunku turun dari mobil itu dan sekarang aku merasakan seperti menginjak kayu.
"Oke, aku buka ya", dia pun melepas ikatan di penutup mata ku, dan saat aku membuka mata...
WOW!!!!
Yap, aku berada di Maldives.
Aku terbeku di tempat, melihat sekelilingku yang bisa dikatakan sangat indah.
"Kamu suka?"
Aku masih belum bisa berbicara satu kata pun, aku masih tertegun dengan pemandangan ini.
"Liv, kalau kamu gak suka, kamu bilang aja, aku bisa kok cari resort yang lai-"
Aku memeluknya tanpa aba aba, karena aku tak bisa bicara, jadi inilah yang kulakukan.
Kami pun jalan ke hut, tempat yang akan kami tinggal sementara di Maldives. Hut kami berada di hut nomor 56.
Saat aku memasuki hut ini, Ethan membuka lampu dan kamar ini terlihat sangat...
perfect
"Ethan, darimana kamu bisa tau resort sebagus ini di Maldives?"
"That's for me to know" katanya sambil memberiku senyum menggodanya.
Aku masuk kedalam kamar, dan melihat kamar yang dipenuhi hiasan seperti banyak petal bunga warna merah diatas kasur berbetuk hati dan juga handuk yang berbentuk dua angsa yang berhadapan.
Udah kayak honeymoon kedua aja..
Aku masih tak bisa berkata kata, aku membuka pintu yang terbuat dari kaca yang ada di kamar. Saat aku membukanya, aku melihat pemandangan yang paling bagus dalam hidupku.
OH MY GOD!
Ini adalah hari terbaik dalam hidupku dimana aku bisa mencapai keinginanku selama hidupku, di Maldives. Bersama Ethan, suamiku.
"Suka?" tanya nya dari belakang ku.
"Banget" jawabku sambil jalan kearahnya, aku memeluknya, entah untuk yang keberapa kali.
Kami pun kembali ke dalam kamar.
"Shark diving?" tawarnya sambil memegang dua tiket untuk shark diving.
Aku tersenyum.
.
Sekarang, kami berada di tempat dimana kami bakalan shark diving. Ethan sedang dipakaikan tabung oksigen sementara aku sudah siap.
Kami memasukkan diri kami dalam air, tidak di laut karena itu terlalu bahaya, kami melakukan shark diving di sebuah tempat dengan kolam yang sangat dalam dimana hiu hiu itu tinggal.
Saat kami memasuki wilayah hiu, aku agak sedikit takut karena ini pertama kali bagiku melihat hiu secara langsung secara dekat dekatan seperti ini. Ethan menarik tanganku lembut dan mengangguk kearahku, mengatakan bahwa ini akan baik baik saja.
Dan ternyata benar, shark diving ini memang begitu seru, lumayan..
Setelah kami shark diving selama satu jam, kami pun makan di cafe.
Kebetulan cafe ini menjual frozen yoghurt, jadi aku memutuskan untuk makan frozen yoghurt saja.
"Liv"
"Mmhm?"
"Kamu sayang gak sama aku?"
Aku sedikit tersedak, lalu menatapnya, lama.
Aku hanya mengangkat pundak ku mengatakan kalau aku 'tidak tau' hanya untuk bercanda. Dia tersenyum kecil.
"Makan kok belepotan", tangannya meraih ujung bibirku yang pastinya bercelemotan karena yoghurt.
.
Kami pun pulang ke hut karena merasa lelah.
Malamnya, kami berenang di air laut bawah hut kami.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me? || e.d.
Fanfiction"I love you, Marry me again?" -E.D. written in bahasa. (completed)