Ethan POV
Aku pergi ke hotel lain yang pastinya Olivia gak akan pernah tau karena aku mematikan GPS di hpku dimana dia bisa lihat keberadaanku.
Aku kecewa dengannya, begitu juga dengan Nate yang sudah menjadi teman baikku.
"Ethan"
"Ya, pa?"
"Olivia mau tinggal dimana kalau kamu check out tanpa ninggalin du-"
"Aku udah kasih dia £ 1000 pa, jangan khawatir, aku gak sejahat itu sama cewek"
"Apa kamu yakin bakalan bersikap gini sama dia?"
"Gak tau. Udah ya pa, jangan bahas dia lagi" aku melemparkan senyum terpaksa kepada papaku.
"Dia gak berniat nyakitin kamu. Dia cuman melindungi keluarga kita dari Nate yang mau hancurin perusahaan papa-"
"Tapi pa, seharusnya dia udah jujur dari awal. Dia udah buat aku sayang sama dia, dan sekarang semuanya hancur"
Papa hanya terdiam menatap jendela kamar hotel. Aku ingin sekali untuk tak memperdulikan keberadaan dan keadaan Olivia, tapi aku tak mampu.
Olivia POV
Kenapa hidupku bukan seperti hidup orang lain? kenapa Ethan gak mau denger penjelasan aku dulu? Kenapa semuanya terjadi cuman sama aku?
Aku tak punya tujuan sekarang. Yang aku punya sekarang hanyalah koper yang terisi dengan beberapa baju dan amplop berisi uang 15 jt rupiah dari Ethan. Aku pun memutuskan untuk jalan keluar mencari hotel lebih murah.
.
Dua jam sudah aku menghabiskan waktuku untuk mencari hotel. Aku gak mau mengganggu Cassandra yang sedang mengerjakan skripsi, aku harus bisa mandiri.
Setelah berjam jam mencari, aku pun berdiri di depan hotel yang kelihatan lebih murah.
Aku masuk dan membooking kamar untuk satu malam, aku akan pulang ke LA besok.
Kamarku berada di lantai dua. Aku naik ke lantai dua menggunakan lift yang tersedia.
Setelah sampai di kamar, aku melihat kamarnya, lumayan, tak semewah kamar hotel Ethan, dan juga tak kotor, masih ada kualitas yang bisa dibilang bagus.
Aku tak bisa berbuat apa pun. Aku pun mencoba mencari wifi di hotel ini. Berhasil sih, tapi wifi nya lelet.
Aku coba menelfon Ethan lewat LINE. Tapi tak diangkatnya, entah sengaja atau tidak sengaja. Aku menelfon nya banyak kali tapi tetap juga tak diangkat. Aku tau sikap Ethan, Ethan adalah orang yang sangat fast respond.
I'm so sorry, Ethan
.
Esok paginya, aku bangun dan melihat kearah jam, sudah pukul 9.44 pagi, sementara pesawatku jam 12 siang.
Aku langsung bersiap siap untuk check out.
Setelah check out, aku pun naik taxi menuju bandara.
.
Jam 11.26, aku berada di ruang tunggu, gate G5.
Aku pun menaiki pesawat pas jam 11.40. Sendiri tanpa Ethan disampingku, sungguh terasa sangat berbeda.
10 jam sudah aku duduk di pesawat ini, dan sekarang waktunya untuk landing.
Aku menginjakkan kakiku di LA. Lega rasanya bisa sampai tujuan dengan selamat.
Aku menelfon papaku untuk menjemputku di bandara.
"Halo pa?"
" halo? Kenapa Olivia?"
"Bisa tolong jemput aku gak, pa? Aku ada di bandara, tower 2"
"Kamu habis darimana? Lagi sama Ethan ya?"
"Enggak pa, aku sendirian. Nanti aku ceritain ke papa aja"
"Oke, tunggu disana ya"
Aku pun menunggu mobil papaku untuk menjemputku.
Setelah 20 menit aku menunggu, akhirnya mobil papaku berada di depan mataku.
"Olivia" panggil papaku sambil memelukku erat.
"Aku kangen, pa"
"Papa juga kangen, yuk masuk.. Eh mana Ethan?"
"Ehm, kita ngomong di mobil aja ya, pa"
Aku pun masuk kedalam mobil. Berusaha menyembunyikan perasaanku saat ini dari papaku. Sebenarnya aku ingin sekali menangis tapi aku tak bisa berbuat itu di depan papaku, aku gak mau menjadi beban di otak papa yang sudah dipenuhi oleh banyak hal.
"Kenapa,liv?" tanya papaku sambil mengelus lembut rambutku.
"Ethan marah sama aku pa, lusa kemaren aku ke Paris samperin Ethan" jelasku.
"Ethan marah? Setau papa Ethan jarang marah, mukanya senang senang aja pas sama kamu kemarin"
"Iya Ethan marah. Gara gara aku baru bilang kalau Nate mantan aku, Nate punya niat buruk sama keluarga Ethan. Dia kepengen hancurin aku sama Ethan, ngambil uang keluarga Ethan, dan terutama ngambil aku dari keluarga ini, pa" jelasku dengan air mata yang mengalir deras di pipiku.
"Udah ya, jangan nangis. Papa ada disini buat kamu" katanya sambil memelukku.
"Pa, tapi aku sayang sama Ethan"
"Udah, kita pulang ya. Nanti biar papa yang ngomong ke papanya Ethan"
Kami pun pulang ke rumahku dengan Ethan.
.
Sesampainya di rumah, papaku pun pulang ke rumahnya yang tak terlalu jauh dengan rumah yang aku dan Ethan tempati.
Aku masuk ke kamar, melihat kamar yang sudah rapi dan bersih... dan juga ada aroma khas Ethan.
Ethan dimana ya...?
Aku pun mengabari Cassandra bahwa aku udah pulang ke LA dan berada di rumahku.
Me: cass, aku uda di rumah ya. Jangan cari aku di Paris lagi lhoo😝
Cassie💩❤:kok ga ngabarin siii
Me: kmu kan sibuk ngurusin skripsi, jadi ya jgn di gnggu dulu dong
Cassie💩❤: okay deh. Ethan dimana? Sama kamu ya? Cieee cieee
Me: enggak, dia ada di Paris
Cassie💩❤: lho? Kok gak barengan pulangnya??
Me: dia marah sama aku gara gara aku bilang yang ttg Nate itu.
Cassie💩❤: sorry ya kalau aku gada disana nemenin km nangis. Sabar ya, liv.. 😙😙
Me: 😊❤
Aku pun memutuskan untuk tidur karena sudah malam. Tidur sendiri. Tanpa Ethan disampingku, yang memelukku erat, menghangatkan diriku, gak lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me? || e.d.
Fiksi Penggemar"I love you, Marry me again?" -E.D. written in bahasa. (completed)