Ethan POV
Hari ini aku bakalan pulang ke LA, tapi aku gak akan pulang ke rumah sama Olivia. Aku butuh waktu sendiri. Jadi, untuk sementara aku pulang ke rumah orangtuaku.
Aku membuka hp ku, melihat banyak notif hanya dari Olivia.
*new notifications from Oliv💍
*59 missed calls from Oliv💍Mungkin lebih baik aku diamin dulu daripada nanti aku marah marah sama dia
Aku pun menaiki pesawat dari Paris ke LA.
.
Setelah sampai di bandara LA, aku dan papaku dijemput supir papa beserta papaku.
"Kamu yakin mau pulang ke rumah papa?"
"Iya, pa"
"Olivia sendiri lho di rumah"
"Biarin aja lah pa, siapa peduli"
"Jangan begitu. Gimanapun juga dia istri kamu. Jadi mau kamu gimana?"
"Aku tinggal di rumah papa sementara, papa suruh orang tua nya ke rumah aja biar dia gak sendirian. Gitu aja susah amet sih, pa"
"Oke kalau itu mau kamu. Tanggung resiko kamu kalau dia ada apa apa"
Aku juga berusaha untuk tak peduli lagi dengan Olivia walau memang susah untuk melakukannya.
Aku pun sampai di rumah orangtua ku, rasanya beda saat aku berada di rumah tanpa Olivia, biasanya dia yang membuka dasiku dan menaruh jas ku di keranjang laundry, tapi kali ini aku harus melakukannya sendiri tanpa dirinya.
Yap, sekarang aku mengikat mati dasiku, aku tak tau cara memakainya, apalagi melepaskannya. Biasanya ini adalah tugas Olivia setiap pagi dan setiap aku pulang kerja.
"Pa, papa bisa buka dasi gak?"
"Gak, makannya pulang ke rumah, biar ada yang lepasin dasi"
Padahal aku tau papa bisa melakukannya.
"Mama dimana, pa?"
"Mama arisan katanya"
"Yah masa aku harus pakai dasi sampai malam sih, pa?"
"Derita sendiri, siapa suruh gak mau pulang ke rumah, malah kesini"
Aku pun memutuskan untuk membuka youtube di laptop ku, mencari cara bagaimana cara melepas dasi yang sudah terikat mati.
Aku pun menyerah, aku mengambil gunting dari laci meja papaku di kantor rumah dan menggunting dasi ini.
Padahal ini dasi yang Olivia suka
.
Malamnya, aku membuka cctv di rumah yang aku dan Olivia biasa tempati. Melihat Olivia yang lagi membereskan ruang tamu sendirian. Sebenarnya aku tak tega melihatnya seperti itu, tapi aku berusaha untuk melupakannya.
Aku melihatnya berbaring diatas sofa, menutup matanya penuh damai, rambut nya yang berantakan, baju mnya yang kotor dengan celemek masak. Dia terlihat sangat lelah.
Aku pun menutup laptopku, gak mau mengingat dirinya lagi. Aku pun mencoba untuk tidur tanpa Olivia di sampingku, tapi begitu susah rasanya.
.
Sudah dua hari aku ada di rumah papaku, aku juga belum mengabari Olivia keadaanku, dan aku hanya bisa melihat dia lewat cctv rumah.
Dua hari berturut turut aku melihat dia membereskan rumah yang besar sendirian. Aku lihat tak ada siapapun di sekeliling nya, hanya ada dia.
"Ethan"
"Ya, pa?"
"Papa akan menaikkan jabatanmu buat gantiin papa. Mulai besok, kamu sudah bisa kerja di ruangan papa, semua milikmu. Gak ada Nate juga, semua nya akan baik baik saja"
Aku gantiin posisi papa?! yang bener aja?!!!?!
"Pa, beneran??!??"
"Iya, besok kamu harus berangkat pagi pagi ya. kabarin Olivia yang nunggu kamu di rumah, kalau bisa secepatnya kamu pulang"
"Iya iya pa. makasih banyak, pa", aku memeluk erat papa.
Tiba tiba saja mama memanggilku.
"Than.. sini nak"
Aku pun menghampiri mamaku yang ada di kamarnya.
"Ada apa, ma?" tanyaku sambil mengetuk pintu nya yang masih sedikit terbuka.
"Masuk dulu, than"
Aku pun masuk dan duduk diatas kursi.
"Mama dengar dari papa kalau kamu lagi cek cok sama Olivia gara gara Nate ya?"
aduh papa kok bocorin ke mama sih,.udah tau mama kepo dan bawel, masih aja di bilang
"Iya, ma" kataku dengan menundukkan kepalaku.
"Kamu gak seharusnya bersikap gini, Than. kasih dia kesempatan dong buat perbaiki semuanya, pulang ke rumah, jangan gunting dasi lagi"
kok mama bisa tau aku gunting dasi?
"Aku pulang ke rumah nya besok besok aja deh, ma. masih belum bisa"
"Terserah kamu aja, Than.Mama gak maksa, cuman ini saran mama. Sebaiknya kamu pulang ke rumah. tapi kalau kamu butuh waktu, kamu selalu welcome kok buat kesini"
"Makasih, ma" kataku sambil memeluk mamaku.
Aku pun keluar dari kamar mamaku, merasa bosan karena biasanya aku pergi atau nonton film dengan Olivia jam segini.
Aku pun memutuskan untuk melihat keadaan Olivia lewat cctv rumah, sekarang dia berada di kamar. tidur dengan memeluk guling yang biasa aku pakai.
ah ngapain sih peduliin nih orang?! gak ada guna juga!
Aku pun menutup laptopku dan beralih ke hp ku.
Olivia POV
Aku gak bisa gini terus, aku gak boleh biarin Ethan seperti ini. Walau dia jauh disana dan aku disini, bagaimanapun juga aku harus ngerjain tugas ku sebagai istri dia. Dia gak bisa terus terusan gini.
Aku pun memutuskan untuk menelfon mamanya Ethan.
"Halo? Ma? Ini mama kan?"
"Hey olivia, iya ini mama. Apa kabar nak?"
"Baik kok ma, Ethan gimana ma?"
"Ethan kelihatannya kangen sama kamu, tiap hari dia cuci baju sendiri, masak sendiri sampai dapur nya kayak kapal pecah, dan besok Ethan mulai kerja gantiin posisi papanya"
kenapa ethan gak ngabarin aku? btw, selamat yah ethan batinku.
"Ma, kalau gitu gini aja. Kan Ethan bakalan sibuk ke kantor, gimana kalau tiap pagi sebelum Ethan bangun, aku datang buatin sarapan dan milihin jas buat dia dan ikatin dasi dia trus taruh dasinya diatas kasur"
"Tapi kan gak bisa gitu juga, sayang. Kamu perlu istirahat, kamu bukan pembantu part time-"
"Gak kok, ma. aku gak keberatan, udah jadi tugas aku sebagai istri dia, besok pagi Ethan kerja jam berapa, ma?"
"Kalau gitu mau mu, yaudah. besok Ethan berangkat jam 7, kepagian gak?"
"Gak kok, ma. Oke, kalau gitu aku datang ke rumah mama jam 5.30 ya, ma"
"Oke, sayang. hati hati di rumah ya. Ada apa apa jangan segan buat telpon mama atau papa disini ya, kamu juga bisa datang kesini kapanpun"
"Iya, ma. Makasih banyak, ma"
Aku pun mematikan hp ku. Dan Ethan sama sekali belum membalas atau menelpon ku balik.
Kenapa Ethan gak balas chat sama telpon ku ya? apa Ethan pengen jauhin aku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me? || e.d.
Fanfiction"I love you, Marry me again?" -E.D. written in bahasa. (completed)