20

555 23 0
                                    

Ethan POV

Sudah satu minggu aku ada di rumah papa dan mama tanpa Olivia. Aku juga belum mendengar kabar dari Olivia, dan sepertinya Olivia sering pergi. Tiap kali aku ingin melihat dia di cctv, selalu gak ada.

Apa dia gak kangen sama aku?

Aku pun membuka hp ku, niatnya ingin menanyakan kabar darinya.

Me: Olivia? kamu baik baik aja? [deleted].

Aku gak bisa mengirimnya, aku masih ingat kalau dia ada hubungan sama Nate.

"Pa..", kebetulan papaku lagi baca koran di sampingku.

"mmhmm?"

"Apa aku harus balik ke rumah? Aku kangen banget sama Oliv"

Papa langsung menatap diriku.

"Udah seharusnya kamu di rumah seminggu yang lalu" katanya lalu lanjut membaca korannya lagi.

"Mama saranin, kamu balik ke rumah, kasih dia kesempatan lagi" kata mama yang tiba tiba saja muncul entah darimana.

"Tapi dia kayak gak peduli lagi sama aku, ma, pa. Aku sering cek di cctv tapi dia gak ada di rumah setiap kali aku cek"

"Ethan.. Mama ada perlu ngomong sama kamu"

"Kenapa, ma?"

"Jadi selama ini bukan mama yang bikin kamu sarapan atau nyiapin baju kerja kamu"

Kalau bukan mama, siapa lagi?

"Maksudnya, ma? Kok aku gak ngerti?"

"Sebenarnya Olivia yang nyiapin sarapan sama baju kamu tiap pagi. Tiap subuh jam 5.30 dia datang kesini bikinin sarapan hanya buat kamu"

"Kasih dia kesempatan, Ethan.. Papa udah bisa liat gimana rasa sayang kamu ke dia, apalagi rasa sayang dia ke kamu. Papa rasa dia istri yang baik buat kamu"

Olivia? Jadi selama ini yang nyiapin semuanya itu Olivia? benar dugaan ku, Olivia yang ada di kamar tamu

"O-Olivia? o..olivia sc-scanson?" tanyaku gugup untuk meyakinkan.

"Iya, istri kamu yang sayang sama kamu lebih dari apapun"

Apa yang aku buat ke dia gak sebanding sama apa yang dia buat ke aku, aku cuekin dia, tapi dia masih mau jagain dan rawat aku meski aku gak ada di rumah, suami macam apa aku ini..

"Ma, aku ke kamar dulu"

Aku pun jalan menuju kamarku, menutup pintu dan membanting diriku diatas kasurku yang empuk.

"Apa aku harus pulang ke rumah?" gumamku.

Aku pun membuka laptopku, ingin melihat Olivia.

Aku melihat dia sedang membereskan bajuku dengan wajah yang kelihatan sangat lelah.

Ya, aku harus pulang, dan mungkin sedikit kejutan buat dia?

.

Dua hari kemudian, aku pun membereskan baju baju yang aku ingin bawa pulang ke rumahku kedalam koperku.

Aku juga udah menyiapkan kejutan untuk Olivia, tentunya dia bakalan suka.

Setelah memasukkan semua baju kedalam koperku, aku pun keluar dari rumahku dan berpamitan dengan orangtua ku. Dan masuk ke dalam mobil ku.

.

Olivia POV

Aku gak tau harus ngapain, aku bosan tak melakukan apapun di rumah sebesar ini sendirian.

Andai saja Ethan disini

Aku pun memutuskan untuk masak buat diriku sendiri.

Saat aku memasak, jujur, aku sedikit mendengar suara suara dari sekeliling ku tapi aku mencoba untuk mengabaikannya.

Setelah 20 menit aku memasak, aku mematikan kompor dan menaruh makanan ku diatas mangkok yang sudah kusiapkan tadi.

Tiba tiba saja, ada angin di belakang ku.

oh my god

"Ethan??", aku masih belum berani menoleh ke belakang, aku adalah orang yang lumayan penakut saat aku sendirian di rumah sebesar ini.

Aku pun memutuskan untuk membalikkan badanku perlahan lahan dengan mata tertutup, takut ada apa apa di belakang ku.

Aku membalikkan badanku, dan membuka mataku...

ETHAN?!

Aku terkejut melihat Ethan dengan dua amplop di tangannya. Dia tersenyum padaku, entah kenapa dia tiba tiba datang ke rumah tanpa sedikit mengabari ku.

Apa ini mimpi?

"Bukan, ini bukan mimpi" katanya seolah olah dia bisa membaca pikiranku.

Aku terbeku diam di tempatku melihat orang yang aku rindu akhir-akhir ini. Suara nya belum berubah sama sekali, hanya saja rambutnya lebih berantakan. Tapi rambutnya yang berantakan membuatnya lebih 'Ethan'.

Aku merasakan air mata ku keluar lagi.

sial

Aku memeluk Ethan, dengan erat tentunya. Dia juga balas memelukku. Aku gak peduli kalau aku bau atau kotor karena aku belum mandi, dan juga aku baru siap masak.

Dia melepas pelukannya duluan, begitu juga denganku setelah dia melepas pelukannya.

Mungkin Ethan gak mau lama lama peluk aku...

Dia pun memberikan aku dua amplop yang berada di tangannya yang entah apa isinya.

"Buka yang mana dulu?" tanyaku semangat.

"Yang ini dulu" katanya sambil menunjuk amplop yang ada di tangan kanan ku.

Aku pun membukanya, dan ternyata isinya adalah...

Shark Diving, hal kedua yang aku ingin selama ini yang belum pernah aku lakukan dalam hidupku.

"Shark diving?!", aku teriak, tentunya dengan senyuman bahagia.

"Dan buka yang ini" perintah Ethan sambil menunjuk amplop yang ada di tangan kiriku.

Aku membuka nya lagi, dan isinya...

TIKET PESAWAT KE MALDIVES!!!

"Maldives?!" , aku teriak lagi, tapi kali ini lebih kencang, mungkin bisa saja merusak saluran pendengaran Ethan.

Dia hanya tersenyum dan memelukku erat. Tangannya berada di pinggangku.

"I'm sorry, olivia"

Marry Me? || e.d.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang