13

580 26 0
                                    

Olivia POV

Setelah makan, aku pun keluar cafe. Angin laut langsung membawa sensasi dingin ke badanku.

Dan tiba tiba Ethan lari dari belakang, membopongku ke tepi pantai, dimana ombak kecil menyerbu.

Dia menurunkan ku di air, kebetulan aku pakai rok pendek, jadi gak akan basah terkena air.

"Cantik ya.." katanya

Aku hanya mengangguk tersenyum.

"Kayak lo" katanya sambil menatap diriku.

Aku hanya tersenyun malu, diam ada diantara kami. Dia masih menatap mataku, dan meletakkan tangannya di pipiku secara perlahan lahan.

Dan jarak kami semakin sedikit waktu demi waktu. Wajahnya makin dekat denganku.

Oh my god, no way.

Tiba tiba saja aku merasa ada sesuatu yang lembut menyentuh bibirku. Aku menyadarkan diri, melihat Ethan yang wajahnya sangat sangat sangat dekat denganku. Aku gak tau alasan Ethan bisa bersikap kayak gini, tapi yang jelas, rasa sayangku ke dia makin meningkat.

Gimana caranya gue kasih tau hubungan aku sama Nate? Minggu depan mereka bakalan naik jabatan... Dan semuanya bakalan hancur...

"E.."

"Yes,Liv?"

"Lo yakin sama partner lo-"

"I love you, Olivia Scanson"

And I love you more, Ethan Grant Dolan.

"I love you too" balasku.

Dia tersenyum, mendekatkan dirinya lagi denganku. Memelukku, melindungiku dalam dekapannya, tangannya menyisir lembut rambutku, pelukannya yang memberiku kehangatan serta terasa terlindungi.

Kami pun masuk ke dalam mobil dan sesampainya di rumah, melihat orang tua Ethan berada di ruang tamu dengan kertas kertas berserakan diatas meja.

"Ma? Pa? Itu kertas apa?" tanya Ethan kepada orang tuanya.

"Ethan, ini bakalan kamu tanda tangan di hari pertama kamu gantiin posisi papa, sekali kamu tanda tangan, kamu akan menyetujui syarat syaratnya, begitu juga dengan Nate" kata papanya sambil menggaruk lehernya sengaja.

Hah?!?! Ini gaboleh terjadi. Gue harus ngasih tau semuanya sebelum terlambat

"Ethan.. Pa.. Aku mau ngomong bentar" kataku pelan.

"Ngomong apa, Olivia?"

"Papa yakin mau Nate jadi partner Ethan? Soalnya aku liat Nate kayak agak gimana gitu. Trus aku juga feeling nya gak ena-"

"Yakin seratus persen. Nate itu anak nya baik, baik banget. Gak mungkin dia mau ngecewain papa"

Andaikan papa tau betapa jahat nya niat Nate buat ngehancurin keluarga ini.

"Tapi, pa-"

Hp papanya pun berbunyi bertanda ada yang menghubunginya.

"Bentar, Liv" katanya sambil mengangkat panggilan itu.

Huh kenapa setiap gue mau ngasih tau yang penting pasti ada yang halang uffft..

Ethan pun menarik tanganku untuk meninggalkan orangtua Ethan di ruang tamu.

.

Jam 8.20 malam.

"Lo mau nonton ga?" tanya Ethan padaku sambil mengambil laptopnya.

"Boleh, nonton apa?"

"Mau horror, romance, fiction, atau thriller?"

"Horror mungkin?" kataku ragu.

"Mau yang mana? Ada conjuring 2, the autopsy of jane doe, insidious 3, atau mau Annabelle?" tanya nya sambil memilih milih film di website 'Indoxxi'.

"The autopsy of jane doe aja"

Kami pun menonton film sampai jam 10.15 malam.

Ethan POV

Aku melihat Olivia tertidur di sampingku, kepalanya disandarkan di lengan atasku, terlihat sangat lelah. Dan kebetulan, film 'The autopsy of Jane Doe' baru saja habis.

Aku tak bisa melepaskan mataku darinya, dia cantik. Walaupun lagi tidur.

Aku pun membopongnya ke kasur karena kami berada di sofa.

Dan aku baru menyadari, dirinya masih di dalam baju yang dia pakai seharian. Jadi aku berniat untuk mengganti pakaiannya menjadi sesuatu yang lebih nyaman di pakai untuk tidur.

Setelah aku mengangkat Olivia ke kasur , dan menempatinya di sisi kanan, aku pun membuka lemari Olivia untuk mengambil baju tidurnya.

Aduh, mana gue gak ngerti cara pilihnya lagi. Gimana ya..

Aku pun tak punya masukan ide sama sekali di kepala ku. Jadi aku memutuskan untuk memakaikan Olivia dengan bajuku yang kebesaran jika Olivia yang pakai, lumayan nyaman kalau di pakai. .

Setelah mengganti bajunya, aku pun memutuskan untuk tidur.

12.59, aku masih belum bisa tidur, mataku masih terbuka menatap layar hpku.

Aku pun meletakkan hp ku di meja sampingku, dan menghadap ke arah Olivia yang masih tertidur nyenyak.

Aku melihatnya cukup lama, sekitar sepuluh menit an. Dan tiba tiba saja aku melihat tangannya Olivia bergetar karena kedinginan.

Karena selimut yang kami pakai terlalu dingin karena udah di taruh di tempat ber-AC selama berjam jam, aku pun memeluk dirinya, mengunci dirinya diantara tanganku, dan aku merasakan tangannya membalas pelukanku.

"I love you"

Marry Me? || e.d.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang