2. Sepertinya, Kamu Terlihat (Tidak) Asing

66.4K 4.9K 785
                                    

2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2. Sepertinya, Kamu Terlihat (Tidak) Asing

♥️

Deru bis di jalan raya dan trotoar yang ramai dengan para pejalan kaki menandakan bahwa bulan telah kembali bersembunyi di balik rangkaian awan dan matahari telah terbit dari timur.

Udara pagi kota Sydney di penghujung musim dingin yang kering dan menusuk seketika menerpa Adhyaksa Prasaja Hagam begitu dia melangkahkan kakinya keluar dari gedung tua bernuansa klasik dengan simbol berwarna biru putih yang merupakan ciri khas resmi departemen kepolisian negara bagian New South Wales, Australia.

Sepanjang hidupnya, Aksa tidak pernah bertemu dengan masalah yang membuatnya merasa begitu tidak berdaya. Apapun yang terjadi, dia percaya bahwa cahaya akan selalu tampak di ujung terowongan, namun untuk urusan adik semata wayangnya ini, dia tidak bisa menerapkan keyakinan yang sama.

Dari semua musibah yang bisa terjadi pada keluarga Hagam, terjerat kasus hukum itu nista kodratnya, dan terjerat kasus hukum karena tindakan asusila itu tidak ada ubahnya dengan bunuh diri.

Detak jantung Aksa seolah berhenti ketika dia membayangkan kekacauan yang akan muncul jika perihal ini tersebar luaskan.

"Sorry, do you mind taking Bagas home? I have somewhere to be," ucapnya meminta tolong pada Lawyer yang semalaman ini telah membantu mereka.

"Yeah, sure. I'll let you know if the police makes contact, I doubt they will take this up further since we don't have any other eyewitness anyway. If no one's suing there's no case to be made really, it should be fine." Pria Caucasian yang berprofesi sebagai Criminal Lawyer dari firma hukum hasil rekomendasi pengacara kenalannya di Jakarta itu terlihat begitu yakin bahwa kasus mereka ini tidak akan berlanjut, dan Aksa hanya bisa mengangguk lemah mendengarnya.

"Right..."

"Look, for your peace of mind, you know..." Lawyer itu lantas mengajaknya berjalan sedikit menjauhi Bagas yang tadinya bebas mendengar permbicaraan mereka. "If you really want to, we can reach out to her to see where we're at. Although, I have to say, it could backfire. We don't really know what had happened, and it might be a case of he said she said, and for a sexual assault case, it's always difficult..."

Aksa sontak mengernyit tidak nyaman karena istilah legal yang digunakan Lawyer itu. Dia berusaha untuk tidak memikirkan bobot sesungguhnya dari permasalahan yang tengah dia hadapi, namun adanya label hukum untuk tindakan adiknya itu menyadarkannya bahwa dia memang tidak seharusnya menganggap remeh hal ini.

"Women always have the upperhand, it's no secret, it's just what it is, and especially when alcohol is in the mix," tutur Lawyer itu menyimpulkan pendapatnya mengenai kesempatan tipis Bagas untuk membersihkan nama jika kasus mereka memang berlanjut.

Sepertinya, Cinta (UPDATE SUNDAYS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang