4. Sepertinya, Aku dan Kamu (Tidak) Harus Sampai di Sini

42.1K 3.7K 188
                                    




4. Sepertinya, Aku dan Kamu (Tidak) Harus Sampai di Sini.


Mata Naya menyipit tatkala dia menemukan nama Adhyaksa Prasaja Hagam tertera di urutan ke lima daftar Indonesia Tatler 500

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Mata Naya menyipit tatkala dia menemukan nama Adhyaksa Prasaja Hagam tertera di urutan ke lima daftar Indonesia Tatler 500. Giginya bergemelatuk dan jemarinya bergerak cepat di atas layar iPhone demi memastikan bahwa apa yang baru saja dia baca tidaklah salah.

Di dunia ini, ada orang kaya, dan ada orang luar biasa kaya. Naya tidak pernah menyangka dia akan bertemu orang sekaliber Aksa, yang memiliki riwayat hidup secemerlang berlian terasah.

Dengan membaca satu paragraf pendek itu saja, Naya sudah bisa mendapatkan gambaran mengenai gaya hidup seorang Adhyaksa Prasaja Hagam. Tidak heran pria itu selalu berpenampilan siap untuk karpet merah. Karena sekiranya, keseharian pria itu memang mengharuskannya untuk berada di bawah bidikan kamera dan lampu sorot. Tentu saja Aksa tidak akan meninggalkan kesan sembrono dengan nama belakang yang dipikulnya.

Mendadak perut Naya terasa panas dan jantungnya berdetak tidak nyaman ketika dirinya mereka ulang bagaimana dia dengan santainya bermain kata dengan pria itu, seakan mereka bukanlah dua orang asing dari kalangan yang berbeda, yang pada dasarnya tidak mengenal satu sama lain sedikitpun dan hanya dipertemukan oleh situasi yang lebih pantas disebut sebagai musibah. Sebenarnya apa yang ada di benaknya? Bahkan dengan orang biasa pun, seharusnya dia tidak bersikap sekasual itu.

"Nay, are you done yet?"

Suara Andre dari balik pintu membuyarkan lamunannya. Naya yang tersentak terburu-buru menyalakan keran air dan menanggalkan pakaiannya. Sejak tiga puluh menit yang lalu seharusnya dia sudah menyelesaikan ritual pagi harinya, tetapi apa yang terjadi?

Naya malah membuka kembali halaman-halaman yang telah dia bookmark di aplikasi Safari nya dan mengikuti setiap jejak kehidupan Aksa di dunia maya.

Sebenarnya Naya bukan termasuk tipe orang yang begitu peduli terhadap urusan orang lain, terlebih lagi mencari tahu perihal jalan hidup seorang yang asing baginya. Tetapi untuk kali ini, entah mengapa dirinya tidak bisa berhenti menelusuri tiap artikel dari portal-portal berita yang muncul dalam hasil pencariannya seolah-olah mengetahui segala detail tentang Adhyaksa Prasaja Hagam itu wajib kodratnya.


***

"Ih, ngapain sih kamu!" Hampir saja Naya terjungkal karena Andre mendadak berhenti berjalan sehingga dia menabrak punggung pria itu. "Eh, eh, restoran nya kan di Sussex Street, kita mesti ke kiri, Dre. Ini kita mau ke mana kok kamu mau nyebrang? Di sana tuh nggak ada apa-apanya," celetuknya kesal karena pria itu tidak menghiraukannya sama sekali dan malah mengenggam tangannya erat-erat sembari menariknya agar melewati zebra cross dan terus menyusuri George Street.

Sepertinya, Cinta (UPDATE SUNDAYS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang