19. Sepertinya, Aku (Tidak) Akan Selalu Kembali Padamu

27.2K 2.9K 176
                                    

19. Sepertinya, Aku (Tidak) Akan Selalu Kembali Padamu

Sudah menjadi rahasia umum bahwa gedung perkantoran milik Grup Hagam di bilangan Sudirman merupakan salah satu tempat paling bergengsi bagi para kaum white-collar di Ibukota tanah air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sudah menjadi rahasia umum bahwa gedung perkantoran milik Grup Hagam di bilangan Sudirman merupakan salah satu tempat paling bergengsi bagi para kaum white-collar di Ibukota tanah air.

Dengan desain khas Rankine and Hill, firma arsitektur asal Singapura yang terkenal akan gaya visionary nya yang mengutamakan efisiensi ruang terhadap sensitivitas lingkungan, gedung yang menjadi pusat dari seluruh ranah bisnis grup Hagam itu selalu berhasil memikat pandangan setiap orang yang melewatinya.

Tetapi perhatian publik yang berlalu lalang di depannya saat ini sedang tidak terletak pada bangunan berlantai lima puluh dua tersebut, melainkan pada jajaran mobil Mercedes Benz dari berbagai tipe yang tengah memasuki pelataran parkir di area Lobby.

Adanya penjaga keamanan dan kawalan dari polisi lalu lintas serta beberapa mobil dengan plat kenegaraan menandakan bahwa semua pekerja dari setiap lantai telah dibebastugaskan hingga waktu yang ditentukan oleh perwakilan masing-masing divisi karena adanya rapat utama yang dihadiri oleh pihak pemerintahan dan direksi papan atas grup Hagam.

Tidak terkecuali dalam daftar kehadiran, selaku figur patriarki dari keluarga konglomerat yang berperan besar dalam pembangunan tanah air sejak jaman sebelum kemerdekaan, Bapak Lukman Sadana Hagam, yang pada awal tahun ini mendapatkan gelar kehormatan dari negara tetangga Brunei Darussalam untuk kontribusinya dalam penanaman modal untuk proyek bersama negara.

Kedatangan Bapak Lukman di headquarter Hagam Grup merupakan peristiwa yang sangat langka, karena sejak Adhyaksa Prasaja Hagam, putra pertama serta pewaris posisi orang nomor satu di perusahaan mulai menapakkan jejaknya dalam dunia bisnis, Bapak Lukman telah menyerahkan seluruh rangkaian operasi perusahaan padanya.

Kemunculan beliau di gedung tersebut sejak delapan tahun lalu bahkan bisa dihitung dengan jari tangan saja.

Pengosongan gedung yang berisi kurang lebih seratus lima puluh orang karyawan tidak membutuhkan waktu lebih lama dari yang seharusnya. Sejak berita mengenai rapat mendadak direksi utama diturunkan, semua pekerja yang tidak berkepentingan segera dipindahkan dari lantai mereka untuk acara Internal Networking and Conference di meeting hall hotel Dupont, salah satu akomodasi berskala internasional dengan taraf bintang lima yang juga dimiliki sebagian dari sahamnya oleh grup mereka.

Dengan penampilan seorang penjabat kekuasaan, diikuti oleh tokoh-tokoh pemegang saham perusahaan utama yang sebagian besar masih merupakan kerabat dari buyut yang sama, Bapak Lukman memasuki perkantoran yang beliau awasi tiap tahap pembangunannya sendiri itu.

Sedangkan Aksa di belakangnya, yang dalam beberapa hari terakhir ini hanya memiliki kesempatan untuk mengunjungi alam mimpi selama dua jam saja, menyempatkan diri untuk membaca laporan terakhir yang dikumpulkan oleh tim lapangannya ketika dia sedang berada di dalam penerbangan dari Lombok menuju Jakarta tiga jam yang lalu.

Sepertinya, Cinta (UPDATE SUNDAYS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang