3. 'Cowok Ketus'

1.9K 117 3
                                    

"Cantik ya Lev?" Bisik Ajil di telingga Levi. Namun Levi tidak mengindahkan perkataan Ajil.

"Wah..celananya couple-an sama lo lagi! Wah cocok nih! Bisik Ajil lagi di telingga Levi.

Levi menatap horor ke arah Ajil. Seolah berkata 'lo bisa diem gak?'.
Ajil ciut melihat tatapan tajam Levi padanya.
Levi memperhatikan Anggi yang sedang mengukur Aletta.
Setelah selesai mengukur Anggi memberikan hasilnya kepada Levi. Levi melihat sekilas tulisan di depannya.

"Lo kurang 1 cm! Lo gak kepilih!" Ucap Levi dingin.

Mata Aletta melebar mendengar pernyataan dari mulut Levi. Kakinya serasa kaku di tempat ia berdiri.

"Tapi..Lev kurang 1 cm doang! Udah lolosin aja!" Bisik Ajil yang berada di samping Levi.

"Ini keputusan gue!" Bisik Levi pada Ajil.

"Lo gak liat wajahnya? Mau nangis gitu! Lo gak kasian?" Bisik Ajil lagi.

Levi melihat mata gadis di depannya ini. Levi melihat bahwa gadis di depannya ini sedang menahan air matanya agar tidak jatuh. Akhirnya Levi pun luluh.

"Ok..gue kasih kesempatan lo buat seleksi selanjutnya yaitu PBB!" Ucap Levi masih dengan nada dinginnya.

Mata Aletta berbinar mendengar ucapan Levi. Aletta tidak menyangka bahwa ia akan lolos.

"Ma..makasih kak! Permisi!" Ucap Aletta terbata-bata.

Tanpa disadari bibir Levi menyunggingkan senyum. Levi tersenyum melihat gadis itu tersenyum bahagia.
Ada rasa bahagia di dalam hati Levi melihat senyum gadis itu.

***

Aletta sedang duduk di kantin bersama Lista dan Daniar menikmati makanan di depannya sambil menonton Lista dan Daniar adu mulut seperti biasanya. Lista marah karna Daniar ikut ke kantin bersamanya dan Aletta.

"Kamu kenapa sih beb marah mulu? Aku kan mau jagain kamu!" Ucap Daniar dengan muka yang di buat melas.

"Bab..beb..bab..beb..jijik gue dengernya! Mana pake aku kamu lagi. Ihh..!" Cerocos Lista sambil menatap malas ke arah Daniar.

"Jangan gitu dong beb..! Tapi kalau kamu marah tambah cantik deh..!"Daniar mencolek dagu Lista.

"Ihh..jangan sentuh gue! Sana lo ah!" Lista mendorong tubuh Daniar hingga Daniar terjatuh.

"Hahaha..!!" Tawa Lista dan Aletta yang nyaring membuat semua orang di kantin menatap ke arah mereka.

Aletta dan Lista seketika menutup mulut menahan tawa karna melihat semua orang yang menatap ke arah tempat duduk mereka.

Daniar segera bangun sambil mengelus pantatnya dan meringis kesakitan.

"Wah..bebeb KDRT nih!" Ucap Daniar sambil mengelus pantatnya.

"Sekali lagi lo manggil gue beb gue bakal nglakuin lebih dari itu..!!" Ancam Lista sambil menatap tajam ke arah Daniar.

"Ok..ok gue gak bakal manggil lo beb lagi! Sadiss..lo Lis!" Ucap Daniar lalu duduk kembali pada tempatnya.

"Bodo!" Ucap Lista sinis.

Aletta terkekeh melihat dua sijoli ini yang selalu bertengkar setiap kali mereka bertemu.

Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi. Aletta, Lista, serta Daniar pun menuju kelas mereka.

Aletta dan semua siswa X IPA 1 sedang mengikuti pelajaran sejarah yang sangat membosankan baginya. Matanya seakan tak kuat lagi untuk menatap guru di depan yang sedang menjelaskan. namun ia terus memaksa agar matanya menatap lurus ke depan.
Tak hanya Aletta hampir seluruh siswa di kelas ini sudah limbung karna tak kuat menahan kantuk saat guru di depan ini menjelaskan. Lista saja yang sangat menyukai pelajaran sejarah mengalami hal yang sama dengan Aletta.
Hingga sebuah suara muncul bersamaan dengan suara pintu yang diketuk.

"Assalamualaikum! maaf menganggu waktunya bu!" Salam Levi.

Siswa perempuan di kelas ini langsung menatap ke arah suara yang mereka dengar. Tentu saja mereka sudah hafal dengan suara idola mereka.

"Walaikum salam! Oh kamu Levi silahkan masuk!" Jawab bu Tarmi guru sejarah tersebut.

"Terima kasih bu!" Levi masuk kedalam kelas dan menjadi pusat perhatian termasuk siswa perempuan di kelas ini.

"Ada perlu apa Levi?" tanya bu Tarmi.

"Saya ingin mengumumkan sesuatu kepada siswa di kelas ini buk!" Jawab Levi sopan.

"Oh ya silahkan Levi!"jawab bu Tarmi ramah.

"Dasar muka dua! Di depan guru sopannya minta ampun di depan gue ketusnya minta ampun!" Omel Aletta pelan hampir tidak terdengar.

"Dia orangnya baik kali Al! Buktinya dia lolosin lo kan kemarin!" Bela Lista yang mendengar omelan Aletta disampingnya.

"Iya sih. Tapi kayak gak ikhlas gitu lolosinnya! Tunggu lo kok jadi bela dia sih?" bisik Aletta.

"Gue gak bela dia Al! Udahlah lo lupain sikap dia. Yang penting lo lolos kan?" Balas Lista tapi masih dengan bisikan.

"Tapi Lis..-" sergah Aletta namun terpotong karna bu Tarmi menyuruhnya diam dan mendengarkan pengumuman yang akan di sampaikan Levi.
Aletta pun diam menurut dan mendengarkan apa pengumuman yang akan di sampaikan cowok di depan ini.

"Untuk siswa kelas X IPA 1 yang lolos seleksi tahap 1 mohon nanti pada saat pulang sekolah bisa berkumpul kembali untuk menjalani seleksi tahap 2. Sekian pengumuman dari saya!Terima kasih!" Ucap Levi tegas.
Setelah menyampaikan pengumumannya Levi pun pamit pada bu Tarmi.

***

Aletta pun sudah siap lebih cepat dari biasanya. Saat beberapa anak yang masih mengisi perutnya, Aletta sudah duduk di tepi lapangan utama. Sedangkan Lista masih mencari makanan untuk mengisi perutnya yang kosong.
Aletta sengaja membawa bekal dari rumah untuk dimakan sebelum seleksi dimulai. Ia tidak ingin membuang waktu untuk mencari makan dan sebagainya. Waktu yang biasanya di pakai untuk mencari makan ia gunakan untuk melatih fisiknya.

Aletta duduk di bawah pohon rindang sambil mengelap keringatnya dengan tangan setelah ia selesai berlari keliling lapangan. Sebuah tangan dari arah belakang Aletta memberinya sapu tangan untuk mengelap keringat Aletta.
Aletta langsung menggambil sapu tangan itu tanpa melihat siapa orang yang memberinya sapu tangan tersebut. Karna baru menyadari sapu tangan yang ia pakai tidak mungkin datang sendiri, Aletta sontak menoleh ke belakang tapi tak melihat siapapun di belakangnya.

Hai gimana part ini? Seru? Ngebosenin? Buat penasaran? Biasa aja?
Please vote or coment ya!
no silent reader please😜










Paskibra Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang