9.' Sang Penjaga '

1.7K 107 3
                                    

Hari ini adalah hari minggu. Hari yang biasanya digunakan sebagian orang untuk bersantai, liburan, dan kegiatan lain sebagai refreshing.
Namun tidak dengan Pasukan Paskibra SMA Smeanika. Mereka harus sudah sampai di lapangan tepat pada pukul tujuh pagi untuk melaksanakan latihan.
Aletta sudah bersiap menuju sekolahnya.
Aletta menuruni tangga menuju meja makan. Dan di meja makan sudah ada mama, papa dan abangnya.

"Selamat pagi semua!" Sapa Aletta ceria.

"Weekend gini tumben udah rapi dek? Mau kemana?"tanya Zildan.

"Persiapan Lomba Tahunan bang! Jadi latihan terus!" Ucap Aletta sambil mengoleskan selai di roti yang ia pegang.

Zildan hanya mengangguk mendengar jawaban Aletta karna ia dulu juga merasakan apa yang dirasakan Aletta.

"Abang anterin ya?" Tawar Zildan.

"Boleh! Tapi nunggu Lista dulu ya?" Jawab Aletta yang di angguki Zildan.

***

Levi saat ini sedang memimpin anggotanya untuk pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai latihan.
Saat ini Pak Budi datang untuk melihat latihan persiapan Lomba.
Levi dan anggota yang lain pun sangat serius dalam latihan dan mungkin latihan kali ini akan lebih berat dari latihan sebelumnya karna Pak Budi untuk mengevaluasi Pasukan.

Pak Budi melihat ke arah Aletta yang berbaris di barisan pojok paling belakang. Ia menghembuskan nafas kasar.
"Levi kemari kamu saya ingin bicara!" Panggil Pak Budi pada Levi.

Pak Budi adalah pelatih Paskibra SMK Smeanika. Beliau terkenal sebagai pelatih paling disiplin. Beliau orang yang sangat disegani oleh Dinpora karna beliau kerap membawa nama baik kota dalam ajang perlombaan Paskibra. Beliau orang yang sangat perfeksionis. Dan beliau selalu menjadi panutan bagi pelatih lain. Jadi jika ia membawa sebuah Pasukan pasti pasukan tersebut selalu mendapat hasil yang memuaskan.

Levi pun berlari menghampiri Pak Budi.

"Ada apa Pak?" Tanya Levi yang berdiri di hadapan Pak Budi.

"Kamu lihat anak yang paling ujung dan paling belakang itu?" Tanya Pak Budi sambil menunjuk ke arah Aletta.

"Ya saya lihat! ada apa Pak?" tanya Levi sambil mengernyitkan dahinya.

"Kamu ganti itu anak! Karna tinggi barisannya tidak seimbang. Dia terlalu pendek! Kamu cari penggantinya!" Ucap Pak Budi.

"Tapi pak dia memiliki suara yang keras dalam menyiapkan Pak. Dan mencari seseorang dengan suara yang keras tidaklah mudah Pak. PBB dia juga baik Pak. Maaf kalau lancang, tapi saya tidak setuju dengan keputusan bapak!" Ucap Levi dengan nada yang tidak terkesan menggurui.

Pak Budi diam sejenak memikirkan penjelasan yang diberikan Levi.

"Baiklah saya percaya sama kamu Levi! Saya akan beri dia kesempatan. Tapi dengan satu syarat" ucap Pak Budi.

"Apa itu Pak?" Tanya Levi

"Kamu harus membimbing dia untuk menambah tinggi badannya. Ya paling tidak naik 2 atau 3 cm lah!"ucap Pak Budi.

"Tapi Pak waktu latihan Persiapan lomba kan cukup padat. Dan saya juga harus mengurus kegiatan Osis pak. Apa lebih baiknya peran saya di ganti dengan yang lain. Misalnya Miko atau Ajil?"tawar Levi.

"Levi kamu harus memilih antara Osis atau Paskibra. Kamu tidak bisa menjalankan dua-duanya sekaligus. Dan saya hanya percaya sama kamu. Kalau bukan kamu yang membimbingnya saya terpaksa menggantikannya!" Ucap Pak Budi tanpa bantahan.

"Baik pak beri saya waktu untuk memikirkannya Pak!" Ucap Levi.

"Baiklah saya tunggu keputusanmu sampai nanti malam!" Jawab Pak Budi.

Paskibra Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang