20.'motivasi💕'

1.7K 96 2
                                    

          Bagai tiang yang patah untuk Aletta saat mendengar pengumuman yang Levi lontarkan beberapa menit yang lalu.
           Aletta yang sangat mengharapkan lolos Paskibra Nasional sangat terpukul telak atas pengumuman yang Levi sampaikan itu. Rasanya ia ingin menangis sejadi-jadinya namun Aletta masih punya malu untuk melakukan semua itu di tengah pasukan lomba yang sedang berlatih ini.
             'Kenapa gak udahan aja sih latihannya' ucap Aletta dalam hati di tengah latihan TUB kali ini. Levi sudah tau akan seperti ini jadinya.Aletta pasti sangat terpukul atas pengumuman ini. Tapi Levi pun tidak bisa asal menghentikan latihan begitu saja walaupun hal itu bisa Levi lakukan dengan mudah mengingat ia ketua Paskibra. Levi tau Aletta saat ini sedang malas latihan, dan Levi tau Aletta sedang menyembunyikan air mata di pelupuk matanya. Levi ingin sekali menghentikan latihan hari ini dan membiarkan Aletta pulang lalu Aletta bisa dengan mudah meluapkan rasa sedihnya. Tapi disisi lain Levi tidak ingin menjadi pemimpin yang mementingkan satu anggota saja tanpa melihat anggota yang lain. Levi bukan pemimpin yang seperti itu.
           Ya, saat ini pasukan sedang menjalani latihan TUB* untuk yang terakhir kali. Untuk dua hari kedepan Levi ingin fokus pada PBB* saja karna masih ada satu dua kesalahan gerakan di PBB.
           Kali ini Levi berdiri sebagai pemimpin upacara di bagian TUB. Dan saat ini Aletta, marta dan Rani sebagai pemimpin barisan ada di depan Levi untuk laporan.

"Lapor kelas sepuluh siap laporan selesai!" Ucap Marta dengan suara yang lantang.

"Lapor kelas sebelas siap laporan selesai!" Teriak Aletta yang menunduk.

"Aduh Al..tadi kan kita udah sepakat kalo laporan itu gak boleh nunduk. Terus nadanya gak turun gitu Al! Ucap marta dengan nada yang sedikit kesal karna Aletta sedari tadi tidak fokus dalam latihan.

"Iya maaf gue lupa" ucap Aletta dan kembali mengulangi laporannya pada Levi. Setelah diulang tiga kali akhirnya Aletta melakukannya dengan benar.

         Setelah latihan TUB per sub, pasukan diberi waktu istirahat sambil mengevaluasi latihan yang telah dilaksanakan.

Karena kesalahan Aletta beberapa kali itu. Semua anggota selain Lista dan Levi pun menatap kesal ke arah Aletta yang menunduk lemas.

        Aletta duduk menunduk sambil memainkan daun kering yang berserakan di lapangan basket itu. Dan ia tidak berniat minum seperti anggota yang lain lakukan. Hingga sebuah botol minum menempel dipipinya dan Aletta pun mendongak untuk melihat siapa yang menempelkan botol minum itu dipipinya. Ternyata Levi dengan senyum cerahnya berdiri di samping Aletta.

"Eh..kak Levi" ucap Aletta dengan senyum yang dipaksakan.

"Gak manis!" Ucap Levi.

"Ha? Apanya?" Tanya Aletta yang bingung dengan perkataan Levi.

"Muka lo!" Ucap Levi sembari duduk di depan Aletta.

"Oh!" Aletta ber-Oh ria Karna ia sedang tidak ingin bercanda.

"Nih minum dulu!" Ucap Levi sambil menyodorkan botol ke arah Aletta.

"Gak haus kak" Aletta mengelengkan kepalanya menolak.

"Tadi teriak-teriak masak gak haus? Nyimpen air di tenggorokan ya?" Ucap Levi mencoba menghibur Aletta tapi tetap saja Aletta hanya membalas dengan senyum tipis.

"Kak.."panggil Aletta.

"Iya"

"Gue kayaknya mau mundur dari lomba ini deh" ucap Aletta yang membuat mata Levi membulat sempurna.

"Ha? Ayolah ta lo jangan putus asa kayak gini. Gue tau gimana perasaan lo sekarang. Tapi please lo harus berdiri lagi. Kesempatan lo itu gak cuma di Paskibra Nasional aja. Masih banyak hal yang bisa lo raih di paskibra. Misalnya di lomba tahunan ini. Oke ini memang bukan lomba tingkat Nasional, tapi lo bisa punya banyak pengalaman di lomba kali ini. Lo bisa bawa nama baik sekolah kita. Apalagi kalo kita sampai tembus provinsi pasti sekolah kita bakal bangga sama kita ta. Lo gak boleh larut dalam masalah ini ta. Sekarang gue mau tanya sama lo. Kalo lo berhenti sampai sini aja apa yang mau lo lakuin?" Ucap Levi panjang lebar.

"Gu-gue mau nyari mimpi baru kak" ucap Aletta ragu.

"Mimpi baru? Emang di paskibra lo gak dapet mimpi lain selain Paskibra Nasional ta? Pemikiran lo terlalu sempit ta. Lo masih punya banyak mimpi yang bisa lo raih. Kalo lo mau cari mimpi baru lo mulai dari nol lagi. Dan itu gak gampang ta! Lo udah hampir di akhir perjalanan  cuma gara-gara kerikil kecil yang menghalangi perjalanan lo sekarang lo mau balik arah dan mulai perjalanan baru? Hah..lo terlalu sempit pemikiran ta" ucap Levi dan berdiri meninggalkan Aletta dengan kebimbangannya.

     Aletta pun meloloskan air mata yang sedari tadi ia tahan. Ia merasa dirinya seperti pengecut yang mencoba lari dari masalah. Yups! Aletta merasa seperti ini karena perkataan Levi mencelos di hatinya dan mempengaruhi pikirannya saat ini.

***

     Aletta duduk di ayunan taman. Sejak pulang Paskibra ia tidak langsung pulang kerumah. Alesannya cuma satu ia tidak ingin menyampaikan berita ini pada keluarganya. Ia tidak ingin membuat kecewa mama, papa, serta abangnya yang sudah menaruh harapan pada Aletta.
Berpuluh-puluh pesan serta panggilan masuk dari abangnya memenuhi notifikasi di layar Handpone milik Aletta tapi tak satupun pesan ia buka dan tak satupun panggilan ia terima. Ia hanya ingin sendiri saat ini.
.
.
.

        Setelah sampai dirumah dengan muka lesu karna Aletta menolak untuk ia antarkan. Levi membersihkan badannya dan duduk di depan ruang TV kemudian bundanya menyuruh  untuk dibelikan nasi goreng di alun-alun kota. Levi langsung meluncur ke alun-alun kota untuk membeli nasi goreng untuk makan malam.
Saat melaju di taman kecil yang berada di pertigaan komplek Levi melihat sosok gadis yang mirip Aletta sedang duduk di ayunan. Levi pun penasaran dan berhenti di depan taman untuk memastikan apa yang ia lihat itu benar Aletta atau hanya halusinasinya saja.
Saat menghampiri gadis itu Levi mengendap-endap seperti maling. Dan ia mendengar isakan tangis dari gadis di ayunan itu. Bulu kuduk Levi berdiri saat mendengar isakan tangis itu dan Levi sempat ingin balik badan karna takut jika itu bukan Aletta melainkan yang lain. Tapi rasa penasaran Levi lebih besar daripada rasa takutnya.
        akhirnya ia berada tepat di belakang gadis yang duduk di ayunan itu. Dan Levi pun memegang pundak gadis itu dengan hati-hati.

"Aaaaaa.....jangan ganggu gue!" Teriak gadis itu sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

     Levi pun kaget dengan teriakan tiba-tiba itu. Dan tunggu sebentar! Sepertinya Levi kenal dengan suara ini. Ya, ini suara Aletta. Tidak salah lagi ini pasti Aletta karna Levi sangat mengenal suara Aletta.

"Ta? Ini lo kan?" Tanya Levi sambil memegang bahu gadis di di depannya.

Notes :
*TUB : Tata Upacara Bendera.
*PBB : Peraturan Baris-Berbaris

Hallo para readers? Apa kabar? Semoga baik ya. 
Maaf ya author lelet update soalnya author lagi males banget nulis. Tapi tenang author gak bakal lari dari tanggung jawab kok.
Author bakal nyelesain cerita sampai tuntas pokoknya☺

Jangan lupa vomentnya di tunggu! Biar semangat aja nulisnya.

Paskibra Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang