14. 'Hari Baru Cerita Baru'

1.6K 98 2
                                    

Pagi kembali hadir dan manusia kembali menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Hari ini masih pukul 04:00 pagi. Aletta sudah bangun dari mimpinya. Ia membangunkan papa dan mamanya untuk menunaikan shalat.
"Mama...papa..bangun!" Ucap Aletta seraya mengetuk pintu kamar.
Belum mendapat jawaban dari kamar papa dan mamanya Aletta kembali berjalan ke kamar abangnya.
Ia ketuk pintu kamar abangnya beberapa kali dengan keras tanpa mengucap sepatah kata apapun. Hingga suara bentakan dari dalam kamar mengagetkan Aletta.

"Berisik! Iya udah bangun!" Teriak Zildan dari dalam kamar.

Aletta ketawa cekikikan di luar kamar dan menghentikan aktifitas mengetuknya. Ia berhenti sejenak melihat reaksi abangnya. Namun ia tidak mendengar suara apapun dari dalam kamar. Aletta sudah menduga bahwa abangya pasti tidur lagi setelah mengomel.

"Dasar pemalas!" Umpat Aletta di luar kamar Zildan. Tak segan-segan ia kembali mengetuk pintu kamar abangnya itu dengan ketukan lebih keras dari sebelumnya. Sampai papa dan mamanya terbangun geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat tingkah putrinya itu yang terbiasa membangunkan abangnya yang susah sekali bangun pagi.

Tak berapa lama kemudian pintu kamar terbuka dan tangan Aletta malah mengetuk dada abangnya itu.
Aletta cengengesan melihat abangnya dengan muka jengkel yang berdiri dengan kedua tangan dipinggang.

"Jadi kamu? Pantesan berisik!"omel Zildan.

"Lagian abang gak bangun malah tidur lagi! Bang Zildan belum sholat kan?" Balas Aletta dengan omelannya.

"Hehe..iya!" Jawab Zildan dengan cengegesan mengikuti Aletta.

"Kebiasaan deh! Sholat kan kewajiban abang masak aku harus ngebangunin terus sih! Kalo dibangunin gak lang-" gerutu Aletta. Namun terhenti karna Zildan membekap mulut adiknya yang cerewet itu.

"Keburu pagi denger omelan kamu" ucap Zildan singkat sambil berjalan ke arah ruang musholla di dalam rumahnya.

Aletta mendengus sebal sambil mengikuti langkah abangnya menuju ruang kamar yang dijadikan seperti musholla oleh papanya itu untuk menunaikan sholat subuh berjamaah dengan keluarganya.

Setelah sholat berjamaah Aletta kembali kekamar untuk merapikan pakaian olahraganya dan sepatunya dalam tas sekolah. Ia memasukan juga sapu tangan yang saat ini belum ia ketahui siapa pemiliknya kedalam tas untuk ia pakai nanti pada jam olahraga.
Aletta  memutuskan untuk mengikuti latihan Paskibra lagi dan menghilangkan egonya demi cita-citanya di Paskibra. Ia akan berusaha sekuat tenaga demi  tim lomba Paskibra sekolahnya.

Ia akan mengesampingkan segala perasaannya pada Levi dan ia akan bersikap biasa saja pada Levi separti tidak terjadi apa-apa dengan ia dan seniornya itu. Ia juga akan membuang jauh jauh peristiwa masa lalunya dan akan memulai hari dengan lembaran baru.

***

Aletta sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan rambut yang ia kuncir kebelakang dengan asal. Ia mempoles wajahnya dengan bedak bayi yang selalu ia bawa di dalam tasnya.
Ia melihat kembali bayangannya dalam cermin.

"Siap! Hari baru lembaran baru semangat baru!" Teriak Aletta di depan cermin.

Ia turun ke ruang makan dengan senyum di wajahnya.

"Pagi ma..pa..kak Zildan!" Sapa Aletta lalu duduk di kursinya.

Mama dan papa Aletta bahkan Zildan pun menatap aneh ke arah Aletta. Mereka saling melirik satu sama lain.
Aletta pun baru menyadari kalo sapaannya tidak ditanggapi sama sekali. Ia mendongak dan menatap keluarganya satu persatu kemudian memberengut sebal.

"Isssttt..sebel deh! Kok Gaada yang bales sapaan Al sih!" Protes Aletta sambil mencabik-cabik roti di depannya.

Semua pun tertawa melihat tingkah Aletta yang seperti anak kecil kembali lagi.

Paskibra Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang