"Ya Allah, ya Rabbi, kenapa sampai basah seperti ini?" kata sambutan yang tidak begitu menarik dari mamak saat membukakan pintu. Namun, air hangat yang mamak sediakan membuat tubuhku terasa nyaman saat rebahan di atas tempat tidur.
"Huuff ...!" kutarik napasku dalam.
Bintang-bintang berkelipan di atas awang-awang kamar.
Meski hanya terbuat dari kertas, kilaunya tetap menyenangkan. Ketiga kakakku yang membuatkannya.
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA CINTA PESANTREN
RomanceMarShila Silalahi yang terlahir sebagai anak yang cerdas, bahkan mendekati kata genius. Namun, ia memiliki sedikit kenakalan yang menurutnya hanya berbeda sangat tipis dengan kreativitas. meski hidup di pesantren tidak mudah, kegigihan dan kecerdasa...