My Wife BAB 9

1.6K 94 0
                                    

Eomma kau tau bahwa aku selalu merasa kau adalah ibu terhebat yang pernah ku punya.

........

" Kalian tau mungkin aku dulu tidak pernah percaya bahwa sesungguhnya karma berlaku, tapi sekarang aku percaya." Ucap Kyuhyun. Akupun hanya bisa terdiam.
" Tapi aku percaya bahwa keajaiban pasti ada entah itu akan datang sekarang atau nanti di kemudian hari, tapi aku selalu percaya bahwa Tuhan akan selalu mendengar doa doa ku yang aku panjatkan di setiap waktuku." ucapnya kembali.
" tidak mungkin tidak ada kan??? ." Ucap ku.

Ia menatap ku dan aku pun begitu.

" aku hanya ingin mereka tau satu hal bahwa sesungguhnya aku mencintai mereka melebihi aku mencintai diriku sendiri." ucapnya.

" dan terakhir aku hanya ingin mengucapkan terimakasih untuk kalian yang ingin mendengarkan curahan hatiku. " Ucapnya yang kemudian turun dan keluar dari Aula.

Aku hanya menatap nya.

" Eomma aku ingin ke toilet sebentar. " Ucap Ivan Padaku.

" Ya, baiklah, jangan lama ya. " Ucap ku.

Pov.

Joohyun Pov.

Aku sengaja izin dengan Ibu ku untuk ke toilet, maaf aku berbohong aku hanya ingin berbicara pada Ayah karena selama ini aku tidak pernah berbicara banyak padanya.
Aku menyusuri lorong demi lorong untuk menemukan ruangan Ayahku . Saat tiba di depan pintu aku pun masuk dan melihatnya sedang berdiri menatap ke arah jendela.
Dan di ruangan itu aku bisa melihat bahwa ia tidak sendiri ada sekretaris nya dan wanita itu. Dan aku juga melihat anak dari wanita tersebut dan kebetulan kami satu sekolah.

" Appa." Panggil ku padanya.

Kulihat ia pun menengok ke arah ku.

" Hyun Kau disini." Ucapnya dan kemudian menatap ku, aku bisa lihat raut wajah yang seakan baru mengeluarkan air mata, apa sesedih itukah????.

Aku berjalan menghampiri nya dan berdiri tepat di depannya.

“Bisa kita bicara, hanya berdua ???."Tanyaku pada Ayah, dan kulihat ia menatapku lama dan mulai menganggukan kepala nya tanda setuju dengan permintaanku.

“ Keluarlah, tolong keluar Aku mau bicara dengan Putraku hanya berdua.” Ucap ayah pada sekertarismya .
“Baik ,saya permisi.”

“Kau juga Seohyun-ah tolong pergi, karena urusan kita sudah selesai.” Ucap Ayahku, tanpa memandang nya.

Tak lama wanita tersebut pun juga keluar dan di ikuti oleh putranya.

“ Baiklah Katakan yang ingin kau katakan Appa siap mendengarkan.“ Ucapnya memandangku lekat.
Aku menatap ayah dan kemudian berdiri menghadap ke kaca di ruangan ini .

“Seseorang pernah berkata padaku, bahwa ketika masalah besar menimpamu kau hanya perlu berdoa, dan berusaha menyelesaikan segala urusan tersebut agar dapat teratasi dengan baik dan lancar tanpa orang lain harus tau, dan jika kehidupan yang kau jalani terlalu rumit dan kau ingin menyerah maka menyerahlah jangan pernah di tahan karena kalau kau terus bertahan maka kau tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi nanti.”

“aku selalu berfikir aku tidak pernah seberuntung anak di luar sana yang dapat memiliki keluarga secara utuh, bahkan dulu aku selalu menyalahkan Takdir Tuhan yang ia berikan padaku dan ibu kenapa dan kenapa ??? Tuhan jahat pada kami, tapi lambat laun aku mengerti bahwa sesungguhnya takdir yang di berikan Tuhan sungguh sangat indah walaupun ia hanya memberikan ku seorang ibu tapi ibu adalah malaikat untukku, ibu adalah hal terindah yang kumiliki ia bisa menjadi sosok ibu ,teman, Ayah untukku di waktu yang bersamaan.”

My Wife .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang