My Wife BAB 11

1.6K 89 2
                                    

Hyewoon pov.

" Eomma."Panggil Johyun padaku.
" Ya honey, apa kau butuh sesuatu."Tanyaku padanya sambil sibuk memperhatikan design ku yang berada dekat dengan tempat yang kududuki.
" Jika Appa memintamu untuk kembali apa kau bersedia?."Tanyanya padaku.
aku menatapnya sekilas lalu kembali melihat design yang sedang ku kerjakan.
"Entahlah mungkin tidak akan."Ucapku pasrah.

Tiba-tiba kurasakan seseorang sudah hadir diantara kami ya dia Kyuhyun dan kuasa di menguping pembicaraan kami.
" Kata siapa tidak akan. " Ucapnya.
Aku dan Johyun sama sama menengok ke arah pintu dan disitulah kami sudah menemukan Kyuhyun berdiri dan menatap kami dengan tegas.
" Siapa yang mengatakan tidak akan??? ." Tanyanya mendekat.
" Apa aku pernah mengatakan kalau kita tidak akan bisa bersama lagi begitu?." tanya nya.
" Appa. " panggil Johyun padanya.
" Hyun, bisa tinggalkan Appa dengan Eomma sebntar ada yang ingin Appa bicarakan dengannya. " ucapnya mengelus kepala Ivan.
" Baiklah. " Ucap Johyun yang kemudian berdiri dari duduk nya.
" Tidak sayang tetap duduk di tempat mu, dan untukmu Appa Johyun silahkan bicara dan biarkan Ia tetap disini." Ucap ku dengan tegas.
" Hyun. " ucapnya menatap Johyun agar memberikan waktu pada kami.

" Eomma, selesaikan lah masalah kalian berdua aku akan memberikan privasi, aku keluar ." ucapnya yang kemudian berlalu.
" Hyuni, sayang." panggil ku padanya.
Aku melihat kepergian nya dan kemudian beralih menatap Kyuhyun dengan tatapan tajamku.
" Apa yang ingin kau bicarakan???, katakan karena aku tidak punya banyak waktu. " Ucap ku.
" dengarkan aku Hyewoon-ah satu kali ini saja, dengarkan aku baik baik jangan membantah ." ucapnya yang kemudian sudah berdiri di depan ku.
" Aku tau aku pria brengsek dan bahkan aku ayah terburuk dan suami yang buruk, tapi satu hal aku mencintai kalian, aku ingin kita membesarkan Johyun bersama. " ucapnya yang membuatku menatap nya tajam kembali. Lalu aku mencoba mengatur nafasku perlahan agar emosiku tidak berlanjut dan mengakibatkan pertengkaran di antara kami.
" Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Kita memang tidak harusnya bersama bukan, seharusnya kita tidak pernah melangsungkan pernikahan. Disini aku yang salah tidak seharusnya aku menerima perjodohan tersebut padahal saat itu kau memiliki wanita yang kau cintai bukan???? . Aku tidak mau kita kembali hanya karena kau merasa kasian atau pun merasa harus bertanggung jawab untuk hidup putra mu, aku dan Johyun tidak apa apa jadi tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, maka aku mohon pergilah Kyuhyun-ssi." Ucap ku dan berpaling menatap kearah lain.

" Persetan. "ucapnya membentak.
" Kau fikir untuk apa aku melajang bertahun tahun dan berkeliling seperti orang gila hanya untuk menemukan kalian berdua, aku sampai bersujud di kaki orang tua mu hanya untuk mencari keberadaan mu dan Johyun dan itu semua karena mu jangan lupakan itu ." ucapnya menatapku dengan marah.
" Karena ku???? ." Ucap ku menatap nya dengan emosi.
" Kau fikir aku harus apa, apa aku berhak melarang mu, apa aku berhak mengatur mu kau pun tidak pernah mencintaiku bukan???? kau bahkan selalu sibuk dengannya, sampai ketika pernikahan kita sudah satu tahun dan dia pergi darimu, dan kau bilang kau mulai mencintaiku nyatanya apa. Ketika putramu lahir dan ia datang kembali dan tanpa sepengetahuan ku kalian kembali bersama, kau fikir bagaimana perasaanku dan dengan bodohnya bahwa aku fikir kau juga smencintaiku sama seperti ku tapi kenyataannya tidak bukan. Jangan pernah lupakan itu. " Ucap ku dengan berkaca kaca.
" Kau salah paham sayang." ucapnya dengan lembut lalu mulai mendekatiku.

" Salah paham, ??? hahhhhhhhhh kau berengsek Cho Kyuhyun aku membencimu, bahkan aku muak melihat wajahmu pergilah dan jangan pernah menunjukan wajahmu lagi padaku." Ucap ku dengan membuang pandanganku ke arah lain.
" Dan yang kau maksud salah paham itu seperti apa aku ingin tau Tuan. " Ucap ku menantangnya.

" Demi tuhan Hyewon'a aku tidak pernah kembali padanya aku berani bersumpah. " ucapnya terus mendekatiku dan aku menjauhinya.
" Tidak pernah kembali padanya, terserah apa katamu sekarang pergilah. Dan jangan pernah memanggilku dengan panggilan menjijikan , kita sudah tak memiliki hubungan apapun Kyuhyun-ssi jadi jangan sok akrab padaku. " Ucap ku dengan lantang.

Ia mengusap wajahnya dengan kasar dan menatapku dengan tatapan sendu. Aku tak menghiraukannya karena aku mulai semakin menjauhinya.
" Dengar kan aku, dia memang memintaku kembali tapi aku menolaknya. " Ucapnya dengan nada frustrasi. Aku menengok kembali kearahnya.
" Kenapa kau menolaknya, apa karena kau kasihan padaku karena aku sedang mengandung anakmu Begitu???. " Ucap ku.
" Demi tuhan bukan itu alasan ku ." ucapnya marah.
" Lalu apa?????? Apa Katakan apa alasan mu. " Ucapku berteriak padanya
Dan kulihat ia hanya diam.
" Kau tidak bisa menjawab kan, jadi benar, .... Menyedihkan bukan."
" Pergilah. " Ucapku padanya tanpa memandangnya.
" Pergilah dan jangan pernah datang lagi aku tak ingin lagi melihat wajahmu karena aku sudah muak ." Ucapku berbalik.
" Karena aku mencintaimu aku sungguh mencintaimu dan entah kenapa rasa itu tidak pernah hilang Aku justru malah semakin mencintaimu walaupun kau tak pernah ada di sisiku tapi hatiku hanya untuk kalian berdia." ucapnya dengan pelan.
Deggggggggggggggg.
Ucapnya kemudian menghampiriku.
" Jangan mendekatiku. " Ucap ku.
Ia pun menghentikan langkahnya.
" Tidak, kita tidak mungkin bisa bersama ." Ucap ku dengan tegas kemudian menatap nya.
" Kenapa??? Kenapa tidak bisa. " tanyanya padaku.
" Kita masih memiliki ego yang tinggi Kyu, kita juga sama sama keras kepala dan aku juga merasa tidak pernah ada kecocokan diantara kita, kalau kau bertanya apakah aku mencintaimu...
Maka aku akan menjawab ya, ... Aku mencintaimu... Dan sampai sekarang pun rasa itu tidak pernah berubah dan akan selalu seperti itu, tapi jika kau meminta untuk bersama maka jawaban ku adalah tidak,... Jadi mengertilah dan fikirkan kemungkinan yang terjadi jika kita bersama, banyak yang akan tersakiti, dan aku tak ingin menjadi wanita yang egois yang hanya mementingkan kebahagiaan ku tapi harus menyakiti hati yang lain aku tak ingin itu Kyu. Biar aku yang mengalah dan aku akan temukan kebahagiaan ku sendiri tanpa dirimu aku masih bisa bertahan selama putraku bersamaku." Ucap ku padanya.
Dan kulihat ia hanya terdiam.
" Tapi ingatlah satu hal, kalau kita memang di takdirkan untuk bersama maka pasti kita akan bersama, tapi untuk sekarang aku rasa tidak mungkin jadi jangan memaksakan kehendakmu yang tak ingin ku turuti karena hati takan pernah bisa di paksakan Kyu." Ucap ku menatap nya dengan lembut.
Kulihat iya hanya menatap kosong padaku.

" Baiklah Aku tidak akan memaksa tapi jangan pernah melarangku untuk bertemu dengan Putraku." ucapnya.

" Tidak akan Aku berjanji kau boleh bertemu kapanpun dengannya karena ia juga darah dagingmu. " Ucap ku yang kemudian kembali menatap ke arah lain.
" Kalau begitu aku pamit " ucapnya yang kemudian berbalik dan pergi.
Dan aku hanya bisa menatap kepergian nya dalam diam. Terkadang aku berfikir kenapa kehidupan yang aku jalani begitu sangat miris, tapi tidak apa karena bagiku terkadang memiliki kehidupan yang sempurna juga tidak begitu menyenangkan, karena kita tidak akan pernah merasakan yang namanya lika-liku kehidupan yang terkadang membuat kita sedih dan bahagia,terpuruk dan kecewa.

Dan aku juga tidak pernah merasa iri dengan mereka yang memiliki kehidupan yang bahagia, karena menurutku............ Jangan pernah memandang mereka dari luar.
Karena bisa saja mereka menutupi itu semua agar tidak ada yang tau bahwa mereka juga tidak bahagia,......... Karena itulah kehidupan.

" Eomma." panggil seseorang padaku.
Siapa lagi kalau bukan putra tampan ku.
" Eomma are you okay????. " tanya nya yang kemudian mendekat padaku
" Emp, Eomma tidak apa apa, kau dari mana hemp???. " tanyaku padanya setenang mungkin yang kemudian berdiri di hadapan nya.
Tapi tak lama ia memeluk ku.

" Menangislah Eomma, aku tau kau menahan nya dari tadi maka menangislah keluarkan semuanya kalau itu bisa membuat perasaanmu jadi lebih baik jangan di tahan,tak apa menangislah aku disini bersamamu ." ucapnya dan memeluk ku dengan erat.
Kalian tau apa yang aku lakukan saat ini. Maka jawabannya. adalah menangis, ia selalu tau aku menyembunyikan sesuatu entah itu kesedihan atau kekecewaan dan ia begitu peka terhadap ku. Karena aku bahkan merasa semakin hari ia semakin menunjukan Sifat dewasa nya terhadap ku, dan aku hanya bisa berkata " BAHWA AKU BEGITU MENCINTAINYA".


My Wife .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang