Chapter 17

148K 8.5K 30
                                    

Terbangun di ruangan yang asing baginya membuat Ashley bingung.

'Dimana aku?' Pikirnya dalam hati.

Ashley duduk dan melihat sekeliling ruangan. Ruangan itu sangat besar dengan nuansa vintage, membuatnya terlihat istimewa.

Sesaat dia teringat dengan suasana ruangan kerja Ethan. Ini pasti rumah laki-laki itu, pikir Ashley.

Ashley turun dari tempat tidur dan berjalan menuju ke pintu. Saat berada di luar kamar, dia mencium bau makanan yang membuatnya semakin lapar.

Ashley menuruni tangga dan melihat laki-laki itu sedang memasak.

'Apa yang dia masak?'

Seakan-akan menyadari kehadirannya, Ethan menoleh dan tersenyum padanya.

"Selamat pagi, Ash. Aku memasakkanmu spaghetti. Kau harus coba."

Ashley duduk dan Ethan membawa piring berisi seporsi spaghetti itu ke tempat dimana Ashley duduk.

Ashley mengambil garpu, menggulung spaghetti itu dan memasukkannya ke dalam mulut. Wow, dia baru tau laki-laki di depannya ini pintar memasak.

"Bagaimana?" Ashley masih mengunyah spaghetti itu, oleh karena itu dia hanya mengacungkan kedua jempolnya ke arah laki-laki itu dan Ethan tertawa kecil.

Ethan duduk di depan Ashley dan terus melihati perempuan itu. Perempuan ini sederhana dan dia menyukai itu. Perempuan ini tidak mempedulikan penampilannya di depannya, tidak seperti perempuan lain. Bagaimana pun juga, perempuan di depannya ini tetap terlihat cantik.

Ashley merasa tidak nyaman saat laki-laki itu tetap melihatinya. Ashley menatap Ethan.

"Apa kau tidak makan juga?"

"Aku? Aku sudah. Lanjutlah makan." Ethan tersenyum.

Dengan terpaksa, Ashley memakan makanannya lagi dengan tidak nyaman. Bagaimana bisa kau bersikap normal saat ada laki-laki tampan yang melihatimu saat kau makan? Apalagi kau menyukai laki-laki itu.

"Ashley." Ashley mendongakkan kepalanya, melihat laki-laki yang duduk di depannya itu.

"Aku akan pergi ke luar negeri untuk mengurus cabang perusahaan." Tiba-tiba Ashley merasa sedih mendengar kabar yang disampaikan laki-laki itu.

Memberanikan diri, Ashley bertanya pada laki-laki itu.

"Berapa hari?" Ashley menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Ethan. Sedangkan Ethan berusaha mencari mata perempuan di depannya itu, tetapi tidak menemukannya karena perempuan itu terus menundukkan kepalanya.

"Tiga minggu." Ashley hanya mengangguk. Dia tau tidak seharusnya dia sedih. Dia bahkan bukan siapa-siapa bagi Ethan. Hubungan mereka hanya bos dengan pegawai, bukan? Tidak ada yang spesial.

Suasana sunyi sesaat dan suara Ethan memecah suasana.

"Kau ikut denganku." Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan. Ethan menyuruh Ashley untuk ikut dengannya.

Ashley sontak mendongakkan kepalanya dan melihat Ethan.

"Aku..."

"Tidak ada penolakan, Ash." Ashley mengangguk.

"Lebih baik kau bersiap-siap sekarang. Aku akan mengantarmu pulang untuk berganti pakaian lalu kita berangkat ke kantor bersama."

"Baiklah, Mr. Bradley."

"Panggil aku Ethan, Ash. Apa kau bahkan mendengarkan perintahku?"

"Baiklah, Ethan." Ashley melihat laki-laki itu sekali lagi dan berjalan masuk ke toilet.

***

"Apa? Kau akan pergi? Kapan?"

"Dia menyuruhku untuk ikut, Cal. Dua hari lagi."

"Tapi, kenapa? Kenapa kau harus ikut? Berapa lama?" Callista merasa sedih. Tidak ada sahabatnya untuk beberapa saat, dia akan menderita.

"Aku tidak tau, Cal. Dia berkata padaku tiga minggu."

"Apa?! Tiga minggu?" Ashley mengangguk. Callista hanya menghela napas, tidak bisa berbuat apa-apa.

"Aku akan merindukanmu, Cal."

"Aku juga." Callista memeluk sahabatnya itu.

Hening sesaat, Callista memecah suasana.

"Tapi, apa kau tidak merasa bahwa Ethan tak ingin jauh-jauh darimu?"

"Apa? Hey, itu tak mungkin terjadi, Cal."

"Siapa tau." Callista mengangkat pundaknya.

Smartphone Ashley bergetar, menandakan ada pesan yang masuk.

"Hey, Ash. Apa kau sudah makan?"
From: Ethan
To: Ashley

"Oh My God, Ash. Sejak kapan?" Callista bertanya, penasaran.

"Baru saja."

"Cepat jawab." Callista berteriak semangat saat mengetahui bahwa laki-laki itu mengirim pesan pada sahabatnya.

"Hey. Belum. Tapi aku akan makan sebentar lagi."
From: Ashley
To: Ethan

"Oh. Baiklah. Semoga harimu menyenangkan."
From: Ethan
To: Ashley

"Kau juga."
From: Ashley
To: Ethan

"Oh My God. Dia sangat perhatian padamu, Ash. Aku rasa dia menyukaimu."

"Oh, ayolah, Cal. Dia tidak mungkin menyukaiku. Mungkin dia melakukan itu..."

"Melakukan itu pada semua pegawainya? Apa kau bodoh, Ash? Kau spesial. Kau tau sendiri Ethan adalah laki-laki yang cuek." Ashley terdiam sesaat.

"Aku tak tau, Cal. Tapi aku tak ingin berharap banyak." Callista mengangguk.

"Aku tak mau hancur untuk yang kedua kalinya hanya untuk laki-laki. Lebih tepatnya, laki-laki yang sama."

"Aku tau, Ash. Aku berharap bila memang dia benar-benar menyukaimu, dia serius kali ini. Atau dia akan mati di tanganku." Ashley tertawa mendengar perkataan sahabatnya itu.

"Terima kasih, Cal. Sudah peduli padaku."

"Itu gunanya sahabat." Callista mengedipkan satu matanya lalu memeluk sahabatnya itu.

Next update: tomorrow 😚

Lovely Admirer [LS #1] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang