Kepergian Ashley malam itu membuat Ethan sangat marah. Apa sebenarnya maksud perempuan itu?
Di saat dirinya sibuk bekerja, Ashley malah bersenang-senang dengan laki-laki lain. Apa dia gila?
Saat Ethan pulang malam itu, dia berharap ketika dia membuka pintu kamar, dia akan melihat perempuan itu.
Tapi apa yang dia dapatkan? Kamarnya kosong. Ethan berjalan masuk dan mencari perempuan itu. Setelah tidak menemukan Ashley dimana-mana di kamarnya, Ethan berjalan turun ke bawah dan tidak menemukan perempuan itu sama sekali.
Saat itu Ethan dipenuhi dengan perasaan khawatir dan marah. Bagaimana mungkin perempuan itu tidak menjawab telponnya?
Ethan kembali naik ke kamar dan duduk di atas tempat tidur.
'Apa yang sebenarnya kau lakukan? Mengapa kau peduli padanya? Kau tau sebetapa bencinya perempuan itu padamu.' Ethan tidak mendengarkan pikiran yang keluar dari otaknya. Dia lebih menuruti kata hatinya untuk tetap mencari perempuan itu.
Dan saat dia mencoba menelpon, entah ke berapa kalinya, perempuan itu tetap tidak mengangkatnya. Tiba-tiba pintu kamar itu dibuka dari luar dan dia melihat wajah perempuan itu.
Ethan berdiri saat perempuan itu berjalan menuju ke toilet. Dia harus mengetahui kemana perempuan di depannya ini pergi.
Ethan berkeras kepala untuk mengetahui kemana dan dengan siapa perempuan di depannya ini pergi. Dan saat dia mengetahui bahwa Ashley pergi dengan Clement, rasa cemburu mengalir ke seluruh tubuhnya. Bagaimana dia sangat ingin membunuh laki-laki itu.
Ethan meluapkan segala emosinya dan Ashley pun juga. Perempuan itu berkata bahwa dia lebih baik tidak usah berpura-pura menyukainya dan mencintainya?
Ethan memang menyukai perempuan di depannya itu. Tapi apa dia mencintainya?
Ethan memberanikan diri menanyakan pertanyaan paling gila yang bisa dia tanyakan sekarang. Ethan bertanya pada Ashley apa perempuan itu mencintainya. Dan apa yang dikatakan perempuan itu? Dia berkata bahwa Ethan adalah laki-laki brengsek dan Ethan tak akan pernah tau mengenai dirinya. Ethan semakin bingung dibuatnya.
Lalu dia mendengar nama 'Clement' disebut oleh perempuan di depannya ini.
Bagaimana mungkin perempuan itu menyebut nama laki-laki itu terus menerus. Dia marah dan menyuruh Ashley untuk pergi pada laki-laki itu.
Bukan ini yang dia inginkan. Dia tak ingin perempuan itu pergi. Tapi dia juga tak mau meminta maaf. Egonya terlalu besar untuk meminta maaf dan berdamai dengan perempuan itu.
Ethan melihat perempuan itu memasukkan semua barangnya ke dalam koper. Perempuan itu pergi dengan membawa seluruh barangnya.
'Bagus, Ethan. Kau mengusir perempuan itu. Akan semakin susah untuk mendapatkannya.'
Saat itu juga Ethan semakin berpikiran negatif. Bagaimana jika terjadi apa-apa pada perempuan itu? Ini sudah malam dan dia mengusirnya. Perempuan itu akan tidur dimana? Bagaimana jika dia pergi ke rumah laki-laki itu? Bagaimana...
Ethan tau bahwa perempuan ini berbeda dengan semua perempuan yang pernah dikencaninya, perempuan yang pernah dibawanya ke tempat tidur. Perempuan ini spesial. Dan sekarang dia mengusir perempuan spesialnya itu.
***
Ethan terbangun dari tidurnya. Dia rindu perempuan itu. Sudah tiga hari sejak kejadian dia mengusir perempuan itu pergi dari rumahnya.
Ethan tak bisa mencari perempuan itu sekarang. Dia masih harus mengurus segala pekerjaannya disini.
Dia terus saja meluapkan emosinya saat di tempat kerja. Siapapun yang melakukan kesalahan kecil akan dimarahi olehnya. Dia tak pernah seperti ini. Dia kehilangan kendali hanya karena seorang perempuan.
Dia berusaha menelpon Ashley, mengirim pesan pada perempuan itu. Tetapi semuanya sia-sia. Nomornya tidak aktif.
'Dia baik-baik saja bukan?' Ethan merasakan rasa itu sekali lagi. Rasa khawatir.
Bagaimana bisa perempuan itu membuatnya lemah?
Dia tak pernah merasakan ini semua. Bagaimana dia khawatir, bagaimana dia rindu, bagaimana dirinya menjadi lemah hanya karena seorang perempuan.
Dia harus cepat pulang dari sini. Dia harus berdamai dengan perempuan itu. Dia harus mendapatkan perempuan itu. Harus.
***
Beberapa hari kemudian, Ethan pulang.
Bagaimana kondisinya? Kondisinya hancur. Dia tak bisa tidur karena waktu tidurnya hanya dipakai untuk memikirkan perempuan itu. Tubuhnya semakin kurus karena dia tidak berniat untuk memakan makanannya. Dia juga tidak bercukur, dia tidak ada waktu untuk memikirkan penampilannya.
Ethan tau kesedihan dan kehancurannya sudah dibicarakan oleh seluruh pegawai yang ada di perusahaannya. Entah rumor apa saja yang tersebar, dia tidak peduli. Dia hanya menginginkan perempuan itu. Bertemu dengan perempuan itu adalah prioritasnya saat ini.
Ethan sudah berusaha. Dia pergi ke apartemen perempuan itu, membunyikan bel, menggedor-gedor pintu, tapi tidak menemukan perempuan itu disana. Kemana perempuan itu?
Ethan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, frustrasi.
Sekarang Ethan memang betul-betul tidak ada harapan. Dia tak tau apa yang harus dilakukannya tanpa perempuan itu. Dia jelas-jelas jatuh cinta pada perempuan itu. Dirinya jatuh cinta pada Ashley Carlton.
Ethan hanya mempunyai satu pilihan untuk menemukan perempuan itu. Dia akan melakukannya. Demi menemukan dan menyatakan cintanya pada perempuan itu.
Ethan berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan kerjanya.
Next update: tomorrow 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Admirer [LS #1] (COMPLETED)
RomanceDi masa lalu, Ashley Carlton menyukai Ethan Bradley, sebagai cinta pertamanya. Ashley merasa bahwa Ethan adalah laki-laki yang sempurna. Sampai suatu saat, Ashley mengetahui bahwa Ethan mempunyai kekasih dan sadar bahwa dirinya tidak pernah dilihat...