8 tahun yang lalu...
"Hey, guys." Ashley mendengar suara itu. Suara laki-laki yang disukainya.
Ashley menutup buku yang dibacanya sejak tadi dan melihat Ethan yang baru saja datang.
Bel berbunyi membuat Ashley mengerang dalam hati. Itu tandanya bahwa dia harus kembali ke kelas dan mendengarkan suara guru yang dianggapnya membosankan. Lebih tepatnya, sangat membosankan. Dan untuk beberapa saat itu, dia tidak akan bisa melihat Ethan.
Ashley adalah murid SMA kelas 1, sedangkan Ethan adalah murid SMA kelas 3, yang memberikannya kemungkinan 0% untuk berada dalam satu kelas yang sama dengan laki-laki itu.
Pelajaran berjalan sangat membosankan, seperti biasa. Dan saat Ashley mendengar bel berbunyi, Ashley langsung berdiri dari duduknya dan segera berjalan keluar kelas.
Ashley mempercepat langkahnya agar bisa melihat Ethan. Ashley menunggu di luar kelas laki-laki itu dan melihat Ethan dan teman-temannya melangkah menuju pintu dimana dirinya berdiri sekarang.
Seketika itu juga, pipinya memerah. Dan saat laki-laki itu keluar dari pintu, matanya bertatapan dengan mata laki-laki itu. Betapa indahnya mata Ethan, pikir Ashley dalam hati.
Apa yang didapatkan Ashley bukan hanya tatapan indah laki-laki itu, tetapi Ashley mendapatkan senyuman dari Ethan.
Setelah Ethan tersenyum padanya, laki-laki itu melangkah agak cepat untuk menyusul teman-temannya dan meninggalkan Ashley yang terdiam.
"Oh My God. Oh My God!! Apa itu tadi?" Ashley melihat ada seorang perempuan yang tidak dia kenal sedang memegang tangannya dan tersenyum senang.
"Ethan tersenyum padamu!!" Perempuan itu melompat-lompat kegirangan. Ashley melihat perempuan yang ada di hadapannya itu dengan tatapan bingung.
"Oh iya, seharusnya kita berkenalan terlebih dahulu. Aku Callista, Callista Johnson. Dan kau?"
"Aku Ashley Carlton. Senang berkenalan denganmu." Callista menganggukkan kepalanya, menanggapi perkataan Ashley.
"Dan kurasa kau menyukai Ethan. Aku benar, bukan?" Ashley tertunduk malu dan Callista tersenyum.
"Berarti apa yang kukatakan benar. Aku tau bagaimana perasaanmu. Kau pasti sangat senang mendapatkan senyuman darinya." Callista tertawa kecil dan Ashley hanya mengangguk menanggapi pernyataan dari Callista.
"Apa kau juga menyukai Ethan?" Ashley memberanikan diri untuk bertanya pada Callista.
"Aku? Oh, tentu saja tidak. Aku hanya sangat menyukai mereka. Kau bisa menganggapku sebagai fans mereka." Callista sekali lagi tertawa kecil.
"Bagaimana jika kita pergi ke kantin? Aku sangat kelaparan." Callista memegang perutnya dan memasang wajah sedihnya, membuat Ashley tertawa dan menganggukkan kepalanya.
Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Ashley. Pertama, karena Ethan tersenyum padanya yang terasa seperti mimpi baginya. Kedua, Ashley bertemu dengan Callista, yang dia rasa akan menjadi teman yang menyenangkan untuknya.
***
Hari-hari untuk Ashley berjalan seperti biasa, tetapi jauh lebih baik dari sebelumnya karena sekarang dirinya tidak sendirian lagi. Ashley dan Callista semakin dekat, dan mereka sering menghabiskan waktu bersama.
Bisa dikatakan bahwa mereka berdua sangatlah cocok karena hanya dalam waktu beberapa bulan, mereka sudah dekat seperti sahabat yang sudah mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun.
Sampai suatu saat, hari-hari Ashley terasa menyedihkan baginya. Ethan menyukai perempuan lain. Itulah alasannya.
Memang banyak perempuan diluar sana yang mendekati Ethan, tetapi Ethan sama sekali tidak tertarik dengan satu pun dari mereka.
Tetapi perempuan ini berbeda. Perempuan ini membuat Ethan tertarik.
"Bella, ayo kita makan bersama." Ashley melihat Ethan mengajak perempuan itu untuk makan bersama dan menggandeng tangan perempuan itu.
"Ash, jangan sedih." Ashley menoleh ke sebelah kanan dan melihat sahabatnya itu berusaha untuk menghiburnya.
"Ayo kita makan." Callista mengajak dan menggandeng Ashley menuju ke kantin.
Ashley memakan makanannya dengan tidak tertarik. Ashley hanya terus melihat ke arah dimana Ethan dan Bella berada.
"Cobalah untuk tidak melihatnya, Ash."
"Aku tidak bisa melakukan itu, Cal. Aku hanya ingin terus melihatnya. Ini tak bisa kuhentikan." Ashley menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Aku tau itu sulit untukmu, Ash. Tapi cobalah." Callista tersenyum, berusaha untuk membuat Ashley merasa lebih baik.
Tiba-tiba suasana di kantin menjadi sunyi dan Ashley menoleh lagi ke arah dimana Ethan berada. Apa yang Ashley rasakan saat ini tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Ashley melihat Ethan membawa bunga dan memberikannya pada Bella. Ashley merasa bahwa hal ini adalah hal yang buruk.
"Maukah kau menjadi kekasihku, Bella?"
Dan memang benar. Hal buruk itu memang terjadi.
Setelah Ashley mendengar itu, dia tidak bisa mendengar apa-apa. Ashley terdiam, tak bisa memikirkan apapun. Hatinya sudah benar-benar kacau sekarang. Ashley hanya bisa terdiam dan tertunduk.
"Ash. Ashley. Ayo kita pergi dari sini." Ashley melihat Callista dengan tatapan bingung dan sedih.
Callista segera menarik tangan Ashley dan membawa sahabatnya itu keluar dari sana.
"Aku hancur, Cal." Ashley menangis dan Callista tidak tau apa yang harus dikatakan untuk bisa menghibur Ashley, dan akhirnya dirinya hanya memeluk Ashley.
"Semua akan baik-baik saja, Ash. Kau harus kuat. Banyak laki-laki di luar sana. Tidak hanya Ethan, Ash."
Apa yang Ashley syukuri adalah dia masih memiliki Callista. Setidaknya, sahabatnya itu bisa membantu mengurangi rasa sedihnya.
Setelah beberapa saat mereka berpelukan, Ashley mengusap air mata yang ada di wajahnya dan mencoba untuk tersenyum.
"Terima kasih, Cal." Callista tersenyum dan memeluk Ashley sekali lagi.
Sejak saat itu, Ashley berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan berubah. Dia akan mengubah penampilannya, dia akan mengubah sikapnya, dia akan mengubah segalanya. Dan Ashley akan berusaha untuk melupakan apapun yang berhubungan dengan laki-laki itu, Ethan. Ethan Bradley.
Next update: tomorrow 🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Admirer [LS #1] (COMPLETED)
DragosteDi masa lalu, Ashley Carlton menyukai Ethan Bradley, sebagai cinta pertamanya. Ashley merasa bahwa Ethan adalah laki-laki yang sempurna. Sampai suatu saat, Ashley mengetahui bahwa Ethan mempunyai kekasih dan sadar bahwa dirinya tidak pernah dilihat...