Chapter 16

148K 8.9K 18
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Callista. Ashley menghabiskan waktu bersama dengan sahabatnya itu.

Hari sudah malam, dimana Callista mengundang Ashley untuk ikut makan malam bersama dengan keluarganya.

Ashley menerima tawaran itu karena mereka memang sudah seperti saudara. Ashley bahkan menganggap orang tua Callista sebagai orang tuanya sendiri, orang tua keduanya.

Makan di restoran bintang 5, mereka duduk di meja bundar dimana sebelah kiri Ashley adalah Clement, dan sebelah kanannya adalah Callista.

"Aku ke toilet dulu, Cal." Ashley membisikkan kata-kata itu pada sahabatnya.

"Kau mau kemana?" Tiba-tiba saja Clement menggenggam tangannya.

"Ke toilet. Aku akan segera kembali." Ashley tersenyum dan melangkahkan kakinya menuju ke toilet.

Selesai melakukan urusannya di toilet, Ashley mencuci tangan dan terkejut saat melihat Ethan melalui cermin.

"Apa yang kau lakukan disini?" Ashley bertanya, berusaha menstabilkan jantungnya yang entah kenapa berdegup kencang sekarang ini.

"Makan, tentu saja."

"Baiklah. Aku pamit dulu." Saat Ashley melewati Ethan, Ethan menggenggam tangan perempuan itu.

"Kau bilang hari ini kau akan merayakan ulang tahun teman perempuanmu." Suara Ethan terdengar menekankan pada kata 'perempuan'.

"Aku memang sedang bersama dengan teman perempuanku." Ashley balas menjawab dengan menekankan kata 'perempuan'.

Ethan tertawa sinis menanggapi perkataan Ashley.

"Oh, aku rasa Clement sudah berubah menjadi perempuan." Setelah itu Ethan tertawa terbahak-bahak.

"Kau bodoh, Ethan." Ashley berjalan keluar tetapi ditahan oleh Ethan. Ethan menjebak Ashley diantara tubuhnya dan dinding.

"Kau lebih baik melepaskan aku sekarang juga, Ethan. Atau kau akan menyesal."

"Jadi, kau membohongiku? Kau sengaja tidak masuk..."

"Aku berkata jujur, Ethan."

"Lalu mengapa kau bersama dengan Clement dan keluarganya? Apa kau sedang bertemu dengan calon mertua..."

"Lepaskan aku."

"Jelaskan padaku terlebih dahulu mengapa kau sekarang bersama dengannya."

"Kau memang bodoh, Ethan. Sahabatku adalah adik perempuan Clement." Selesai mengucapkan kata-kata itu, Ashley menginjak kaki Ethan dengan heels yang dipakainya, membuat Ethan mengerang kesakitan.

"Ashley!" Ashley tidak peduli dengan panggilan Ethan dan tetap melanjutkan langkah kakinya menuju ke meja dimana dia duduk, berusaha menahan tawa.

***

Ashley bersama dengan keluarga Johnson mengobrol bersama sehabis menghabiskan santapan makanan mereka. Ini yang Ashley sukai dari keluarga Johnson. Mereka semua sangat asyik bila diajak berbicara.

Tiba-tiba Ashley merasakan smartphonenya bergetar, menandakan ada pesan yang masuk.

Ashley membuka tas dan mengeluarkan smartphonenya.

"Kau pulang denganku."
From: Ethan
To: Ashley

Ashley menolehkan kepalanya ke tempat dimana Ethan duduk bersama dengan beberapa rekan kerjanya. Dia dapat melihat laki-laki itu tersenyum sinis padanya.

"Aku rasa aku tidak akan bisa, Mr. Bradley."
From: Ashley
To: Ethan

"Tidak ada alasan. Kau akan pulang bersama denganku."
From: Ethan
To: Ashley

Kali ini Ashley memilih untuk tidak menjawab pesan dari Ethan. Dia tau bahwa dia akan kalah. Sejak kapan laki-laki itu mau mengalah.

"Ashley." Ashley menoleh saat mendengar sahabatnya itu memanggilnya.

"Ada apa, Cal?"

"Siapa?" Callista melihat smartphone Ashley.

"Oh. Kau tau, ada Ethan disini." Ashley membisikkan.

"Apa?!" Suara Callista cukup keras, membuat keluarganya menoleh padanya, menatap dengan bingung.

"Maafkan aku." Callista menyengir dan kembali menyikut tangan Ashley.

"Dimana?" Callista berbisik lagi pada Ashley.

Ashley membisikkan dimana Ethan berada dan melihat Callista yang sedang mencari dimana Ethan berada. Ashley tidak berani untuk bertatapan dengan Ethan sekarang.

"Oh My God, Ash. Dia hanya terus melihatimu. Dia bahkan tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh rekan kerjanya. Oh, tidak. Barusan saja dia bertatapan denganku." Ashley langsung memukul tangan sahabatnya agar tidak bertatapan terus dengan Ethan.

Ethan bisa menganggap bahwa Ashley menyuruh sahabatnya itu untuk melihat tingkah laku Ethan.

"Sakit, Ash. Kau tau, aku mengatakan yang sesungguhnya."

"Kau sunggu memalukan, Cal." Mereka tertawa lalu Ashley menceritakan mengenai pesan dari Ethan. Mungkin saja sahabatnya itu bisa membantunya, pikir Ashley.

***

"Wow. Ini sudah malam. Aku rasa kita lebih baik pulang sekarang." Mariah, ibu Callista, mengatakan itu.

"Oh, bagaimana jika kau mengantar Ashley pulang, Clement?"

"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri."

"Tidak ada alasan, Ash. Lebih baik kau pulang dengan Clement. Ini sudah malam."

"Mom, biarkan Ashley pulang sendiri. Dia harus pergi ke rumah orang tuanya terlebih dahulu sebelum pulang ke apartemennya." Ashley memberikan tatapan bertanya-tanya pada sahabatnya. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Callista?

Callista menarik tangan sahabatnya, membisikkan sesuatu.

"Kau tau, kakakku bisa saja mati jika mengantarmu. Aku rasa laki-laki seperti Ethan tidak bisa dibantah."

"Baiklah. Tapi aku akan tetap pulang sendiri, tanpa diantarnya."

"Kita lihat siapa yang benar." Callista mengedipkan satu matanya pada Ashley.

"Jadi, apa kau sungguh akan baik-baik saja, Ash?" Clement bertanya pada Ashley, bingung dengan tingkah laku dua perempuan di sebelahnya ini.

"Iya, Clement. Aku akan baik-baik saja."

Keluarga Johnson masuk ke mobil dan pergi dari situ setelah sekali lagi bertanya apa Ashley akan baik-baik saja.

Sekarang Ashley berada di pinggiran jalan, menunggu ada taxi yang lewat.

"Kau tau, aku akan mengantarmu pulang." Tidak usah menoleh, Ashley tau bahwa itu Ethan.

"Tidak usah." Ashley melihat taxi dan langsung melambaikan tangan. Saat dia akan membuka pintu, Ethan menggendongnya dan meletakkannya di bahunya.

"Ethan! Apa kau gila?! Turunkan aku!" Ashley berteriak, memukul-mukul punggung Ethan yang dia tau akan sia-sia.

Ethan berjalan menuju ke mobilnya dan memasukkan Ashley ke dalam mobilnya.

"Lebih baik kau menurut padaku, Ash. Bila kau lari, aku akan dengan mudah menangkapmu lagi." Ethan tersenyum dan memasangkan sabuk pengaman untuk Ashley.

Ethan berjalan menuju ke kursi kemudi dan masuk.

Perjalanan menjadi sunyi, Ashley terlalu lelah untuk berargumen dengan laki-laki di sampingnya ini.

Perjalanan terasa sangat lama bagi Ashley. Matanya sudah mengantuk. Tidak bisa lagi menahan kantuk, Ashley tertidur.

Next update: tomorrow 👌

Lovely Admirer [LS #1] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang