mengingat masa lalu

382 55 4
                                    

Maaf ya kalau typo.

---

"Ilo... ada apa?" tanya frieska.
Yaa setelah bangun ilo pergi kerumah frieska untuk menemui melo. Dia sangat penasaran dengan foto yg ada dihp melody.

"Melo masih ada gak?"

"Yahh melody udah pulang"

"Kapan?"

"Subuh tadi... mangnya ada apa?"

"Enggak, cuma ada yg mau aku tanya. Tapi yaudahlah dia udah pulang. Kalau gitu aku permisi yaa"

"Iyaa"

Ilo pun berbalik dan melangkah pergi. Ketika dijalan, tiba-tiba dia teringat.

"Melody?... tadi frieska bilang melody. Apa iya, dia adalah melody yg kuchat selama ini, diakan dari Bandung juga. Tapi... nama melody gak mungkin hanya satu dibandung. Lagian kalau dia emang melody yg kuchat selama ini, dia pasti kenal aku dong dari awal. Ahhh udahlah tambah pusing nih kepala" ucapnya sendiri.

----
Disekolah ,ilo kini ada di kelas nya. Dia sedang membaca sebuah buku pelajaran. Ilo adalah murid yg sangat pintar disekolahnya, jadi dia selalu ditunjuk untuk ikut olimpiade. Saat sedang asyik membaca, tiba-tiba datanglah gary.

"Bro.."

"Hmm.."

"Shania tuhh manggil loe" ilo melihat gary dengan pandangan tidak yakin.

"Benerr, gk bohong gue"
Ilo pun membereskan bukunya dan melangkah keluar kelas, dan emang benar kalau shania berdiri didepan kelasnya.

"Shan.. "
Shania pun berbalik dan melihatnya.

"Hy il... ada yg mau aku sampein ke kamu. Pesen dari mama." ucap shania.

"Apa?"

"Minggu depan mama mau ngajak kamu kebandung"

"Ngapain?"

"Yaa liburan. Mama bilang kamu harus ikut, mama gk nerima penolakan"

"Baiklah aku ikut"

"Ok dehh, kalau gitu aku kekelas dulu"
Sebelum shania pergi ilo langsung menahannya.

"Aku..mau minta maaf, karna sudah punya perasaan ini sama kamu. Semalaman aku berpikir, dan aku akan berusaha untuk move on dari kamu. Kamu maukan maafin aku dan jadi sahabatku lagi?" tanya ilo.

"Ilo, kamu gk perlu minta maaf. Kamu gk salah kok punya perasaan padaku. Jadi gk ada yg perlu dimaafin. Kita tetap sahabatan kok"

"Beneran?"
Shania pun mengangguk dn menjulurkan jari kelingkingnya pada ilo.

"Sahabat?" ucap shania. Ilo pun menautkan jari kelingkingnya kejari shania.

"Sahabat" ucapnya membalas senyuman shania. Tapi tiba-tiba raut wajahnya berubah, senyumnya berganti jadi raut bingung. Karna tadi dengan cepat terlintas dibayangnya sebuah scene yg sama seperti yg dilakukannya pada shania. Scene dimana dua anak kecil saling menautkan jari kelingking mereka sambil tersenyum satu sama lain.
Shania yg melihat ilo menatapnya dengan pandangan kosong, pun mencoba menyadarkan ilo.

"Il... ilo.." panggil shania, namun ilo belum juga sadar karna dia masih melihat bayangan masa lalunya, ketika dia masih kecil dan bermain bersama dua anak kecil lainnya. Mereka tertawa bersama, bermain sampai senja datang.

Bayangan itupun hilang dan ilo merasa kepalanya sangat pusing. Dia mencoba mengingat lagi tentang masa kecilnya, dan ingin melihat wajah dua anak kecil yg bermain dengan dia sewaktu kecil.

Love?? √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang