Triple update today!!! 😍😍😍
Senang tidak???
Kalau senang, comment dong #maksa
Kalau gak senang, comment juga dong #mupeng
Hahaha 😂😂😂 Abaikan cerocosan author yang gak jelas iniLangsung aja baca kuyyy
Happy reading 💖
----------
"Kita selalu bertengkar, tapi itu yang membuat kita spesial."
Kiara meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Ia lupa mengapa tubuhnya bisa sampai pegal seperti itu. Tak hanya pegal, ia juga merasa pening yang luar biasa sehingga tanpa sadar meringis.
"Lo udah bangun?"
Yang pertama kali Kiara lihat adalah tangan Morgan yang mengambil handuk basah dari dahinya. Kiara tidak percaya kalau Morgan berani menemuinya setelah kejadian kemarin. Kini Kiara ingat apa yang telah membuat badannya pegal-pegal. Semua karena Morgan.
"Ngapain lo di sini? Pergi sana!"
Morgan hanya tersenyum mengejek lalu meletakkan kain basah yang baru ke dahi Kiara. Pria itu sama sekali tidak merasa terganggu dengan tatapan sinis Kiara.
"Ini apaan sih?!" Kiara menepis kain itu hingga terjatuh ke lantai.
Morgan menyentuh dahi Kiara lalu menyentuh dahinya sendiri. "Lo masih panas, tidur lagi sana," Morgan menunduk untuk mengambil kain basah yang jatuh tadi.
Ia mencelupkan kain itu ke dalam baskom berisi air dingin lalu memerasnya dan bersiap meletakkannya kembali ke dahi Kiara.
"Lo punya otak gak sih? Gue bilang keluar dari apartment gue!"
Morgan hanya diam dan meletakkan kain basah itu ke atas dahi Kiara, seolah tidak peduli dengan wajah Kiara yang memerah karena marah bercampur malu.
"Morgan Pradipta!"
"Gue lagi berusaha sabar, nanti puasa gue batal," Morgan benar-benar menjawabnya dengan tenang.
Kiara berdecak kesal. "Lo keluar sekarang atau gue teriak!"
"Gue cuma mau kasih tau lo kalau Javon masih tidur."
Kini Kiara memiringkan kepalanya sehingga ia bisa melihat Javon berbaring di sampingnya dengan mata yang masih tertutup. Morgan benar, tidak seharusnya Kiara berteriak saat anaknya masih tidur. Jadi Kiara memutuskan untuk membawa Javon masuk ke dalam gendongannya dan menjauhkan Javon dari Morgan.
"Lo mau nyulik Javon?" Kiara menatap Morgan curiga.
"Gak, gue kan udah bilang kalau gue udah tobat."
"Kalau lo emang gak mau nyulik Javon, ngapain lo masih di sini?!" Kiara sedikit membentak.
"Karena lo sakit, gue gak bisa tinggalin lo sendiri," Morgan menatap mata Kiara tanpa berkedip.
"Gue gak butuh lo di kamar gue, lebih baik lo pergi aja," Kiara memutus kontak matanya dengan Morgan sebelum ia terhipnotis lagi.
"Lebih baik lo lihat baik-baik, apa ini kamar lo?" Morgan menghela napas lalu melangkah keluar dari kamarnya sendiri.
Kiara baru sadar setelah mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan itu. Itu bukanlah kamarnya. Lebih tepatnya kamar milik pria yang baru saja ia usir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby is Mine [COMPLETED]
RomanceMorgan hanya ingin mencari anaknya yang hilang. Namun Tuhan malah mempertemukannya dengan Kiara, penulis cantik yang galak, dingin, dan menawan. Semua hal tentang wanita itu selalu mampu membuat Morgan takjub dan terbuai. Akan tetapi bukan hanya Kia...