Chapter 44 | Hadiah

6.8K 432 4
                                    

Acara ulang tahun Javon terus berlanjut. Bedanya kini ada Morgan di samping Kiara, pria itu ikut menjadi bagian penting dalam acara itu. Kiara tidak bisa bertahan lagi, rasanya ia ingin melompat sambil berteriak, merefleksikan rasa bahagia dalam hatinya.

"Lo mau makan? Gue ambilin." Morgan menyentuh bahu Kiara.

Kiara terkejut dengan sentuhan yang diberikan Morgan. "Eh? Gak usah, nanti gue ambil sendiri aja."

"Gue aja yang ambilin buat lo, lo mau makan apa?"

"Gak usah."

Morgan memicingkan matanya. "Kenapa? Lo gak mau jauh-jauh dari gue?"

Sekali Morgan ya tetap Morgan. Pria itu tetap menyebalkan seperti biasa. Tapi kali ini, Kiara malah jadi salah tingkah. "Ya udah lo yang ambilin aja deh!" Kiara berdecak kesal.

"Jangan marah-marah atuh, gue kan baru kembali, masa udah dimarahin?" Morgan berpura-pura sedih.

"Bodo amat!"

Morgan tertawa, merasa puas karena bisa menjahili Kiara lagi. Namun tawanya langsung terhenti ketika Gracia menghampiri mereka.

"Oma! Oma datang?" Mata Kiara mulai berbinar. Ia memeluk Gracia dengan erat lalu melepaskannya.

"Tentu, ini kan acara ulang tahun cucu oma." Gracia menyentuh pipi Javon lalu menciumnya.

"Cicit kali bukan cucu," sindir Morgan.

"Suka-suka oma dong! Masa lo yang ngatur-ngatur oma?" bela Kiara.

"Gue kan cuma ngasih tahu yang bener. Kalau Javon itu cucunya oma, terus gue apa dong? Anaknya gitu? Gue gak setua itu, Ra."

"Jadi lo mau bilang kalau oma tua?" Kiara menggeleng lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Gak sopan!"

"Iya-iya, gue salah. Morgan minta maaf ya, Oma." Morgan menghela napas.

"Gak minta maaf ke gue?" timpal Kiara, tanpa berniat menatap Morgan.

"Gak perlu, gue gak salah apa-apa sama lo."

"Oh gitu! Ya udah, kalau lo gak merasa gak bersalah apa-apa! Nyebelin banget sih! Ngapain juga kembali kalau bisanya cuma buat gue darah tinggi?"

Gracia tertawa dalam diam melihat perdebatan cucu dan calon cucunya. "Oma sengaja membawa Morgan kembali sebagai hadiah ulang tahun Javon. Oma ingin menarik kembali semua perkataan oma tentang hubungan kalian, oma ingin kalian bersatu."

Kiara terdiam, tak menyangka kalau Gracia begitu baik kepadanya. "Terima kasih, Oma. Javon pasti suka sama HADIAHnya."

"Jadi lo gak suka?" Morgan menatap Kiara dengan tatapan tersiksa.

"Gak!" Kiara membalikkan badannya, bersiap meninggalkan Morgan yang baginya sudah sangat menyebalkan. Demi Tuhan, ia ingin mencakar wajah pria itu sekarang.

"Ehem.. para hadirin yang terhormat, kita akan segera melangsungkan sesi foto. Mulai dari keluarga inti terlebih dahulu. Kami persilahkan kepada Kiara dan Morgan selaku orang tua dari Javon untuk berfoto."

Kiara menatap Edwin jengkel. Rupanya mereka semua berusaha menyudutkannya di acaranya sendiri. Dasar!

"Udah sana foto. Jangan marah-marah terus." Gracia merapikan rambut Kiara yang sedikit berantakan, tak lupa memberikan senyum terbaiknya.

"Iya, Oma. Ara foto sekarang." Kiara berjalan begitu saja naik ke atas panggung tanpa menunggu Morgan.

Morgan menatap sebentar ke arah Gracia. "Oma lihat kan calon mantu oma yang manja itu?"

The Baby is Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang