Seorang gadis cantik menatap dirinya di cermin.
Seperti biasa, pagi-pagi ia pasti melakukan beberapa pemanasan di balkon kamarnya.
Dan seperti biasa juga ia selalu menatap pria yang duduk dengan kursi rodanya seraya mendengarkan musik dengan headphone milik pria itu.
Pria yang tampan dan terlihat dingin itu terkadang juga suka melihat wanita ini. Namun, pria itu hanya menatap wanita ini datar dan segera membuang pandangannya lagi.
Wanita yang bernama Jung Haena sedang menatap pria itu. Sampai akhirnya-
"Haena!! Cepat turun Ayah dan Ibu akan berangkat!!" teriak ayahnya.
Haena segera berlari turun ke lantai bawah rumahnya.
"Jadi berapa lama kalian akan pergi?" tanya Haena seraya mengerucutkan bibirnya.
"Hanya satu bulan. Ibu dan Ayah juga sudah menitipkan kau pada nyonya Jeon. Rumahnya tepat didepan rumah kita," ujar ibu Haena seraya mengusap kepala Haena.
"Baiklah, asal kalian berjanji akan membuatkan adik untukku. Agar aku tidak kesepian lagi," ujar Haena yang mampu membuat kedua orang tuanya tertawa renyah.
Haena adalah anak tunggal dari tuan Jung Haenim dan nyonya Jung Haejung.
Gadis yang baru berusia 16 tahun itu memiliki paras yang cantik meski wajah dan tinggi badannya tidak meyakinkan bahwa dia masih dibawah umur, ia harus bersyukur bahwa 1 bulan lagi ia akan menjadi wanita yang sesungguhnya.
Sweet seventeen adalah hal yang selalu dia tunggu, agar tidak banyak orang yang menganggap dirinya memiliki wajah yang cukup tua dibanding umur sesungguhnya.
Ini visualisasinya Haena.
Setelah mengantar ayah dan ibunya keluar Haena segera masuk kembali kedalam rumahnya.
Ting nong!
Baru beberapa langkah Haena berjalan.
Suara bel pada pintunya berbunyi sehingga mau tidak mau ia harus membukakan pintu itu terlebih dahulu."Haena, aku nyonya Jeon yang dititipkan tanggung jawab menjagamu selama ibu dan ayahmu pergi," ujar Nyonya Jeon.
Haena tersenyum lalu ia membungkukan tubuhnya.
"Mari ikut Eomma, Eomma memasak banyak makanan pagi ini. Ahh, kau panggil aku Eomma ne! Aku sudah lama menginginkan anak wanita." Nyonya Jeon membuat Haena tertawa pelan.
Haena pun melangkahkan kakinya kedalam rumah keluarga Jeon.
Aku akan bertemu pria itu, batin Haena
Haena melihat keadaan rumah keluarga Jeon yang terlihat sepi.
"Eomma, kau memiliki anak pria kan?" tanya Haena antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paralyzed (Jungkook Fanfiction)
FanfictionJika berharap mendapat cinta yang sempurna. akankah cinta dapat menerima fisik yang tidak sempurna?- Jeon Jungkook.