Chapter 22

1.4K 182 20
                                    

Aku memasuki sebuah Apartement.
Bertujuan untuk menemui seseorang yang mencoba membuatku melepaskan hatiku terhadapnya.

Aku memasuki Apartement itu.

Salah satu kebodohanku adalah....
Aku tak tahu dimana letak kamarnya.

Aku terdiam.

Aku menggunakan instingku.

Bukan, bukan instingku.

Tetapi hatiku.

Aku melangkah menggunakan hatiku.

Saat aku memasuki lift.

Tiba-tiba saja hatiku terasa sangat sesak.

Sesak tanpa alasan.

Aku ingin menekah tombol untuk lantai yang akan kudatangi.

Tetapi, tiba-tiba saja tanganku bergetar.

Tak kuat untuk sekedar menekan saja.

Aku menarik nafas panjang untuk merileksasikan tubuhku yang terasa tegang.

Lalu ketekan tombol 6. Aku tak tahu, perasaanku mengatakan bahwa aku harus menekan tombol itu.

Lift terbuka.

Aku tersenyum ketika mendapati Jungkook yang hendak memasuki lift.

Aku harus bersyukur bahwa hatiku mengunjukan arah yang benar.

Tetapi aku juga tak bisa bersyukur sebelum aku tahu siapa gadis yang saat ini berada di samping Jungkook dalam posisi tangannya di genggam Jungkook.

"Jungkook-ah," panggilku.

Jungkook yang menatapku dengan terkejut segera menyuruh gadis itu pergi dan ia segera masuk lift bersamaku.

Kami hanya berdiam diri.

Setelah lift terbuka.

Aku sadar.

Ia membawaku ke rooftop.

Ia melepas genggaman tangannya.

Aku menunggu sebuah klarifikasi atau bahkan sebuah pengakuan dari bibirnya.

"Aku seharusnya jujur kepada dirimu."

Okay dia sudah memulai pembicaraan ini.

"Semua pria pasti membutuhkan pendamping."

Iya aku tahu itu.

"Tidak semua pria mampu menunggu dengan lama."

Jadi seperti inilah artinya.

Dia tak mampu menungguku.

"Aku butuh pendamping di saat-saat sulitku. Aku sangat membutuhkan sosok yang mampu menemaniku."

Ya Tuhan,  aku tak mampu membendung ini semua.

Aku tahu kemana arah pembicaraannya.

Hahaha....

Bukankah begitu rumit hubungan kami?

Bolehkan aku pergi saat ini juga?

Aku tak ingin mendengar penjelasannya lagi.

"Wanita itu adalah kekasihku. Hubungan kami baru saja di mulai."

Aku tak mau tahu siapa gadis itu dan seberapa lama hubungan kalian.

Karena tanpa kau beri tahu, aku sudah paham dengan semua kata-kata percumamu.

"Kami telah lama dekat. Kehadirannya tak mampu membuatku menghilangkan namamu sepenuhnya dariku."

Paralyzed (Jungkook Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang