Malam ini aku mengendarai mobilku menuju rumah.
Setelah mengungkapkan perasaanku ke Joshua Oppa membuatku sedikit tenang.
Tidak,aku tidak berencana untuk meninggalkan Jungkook dan berpaling kepada Joshua.Aku hanya mengungkapkan sesuatu yang harus aku ungkapkan.
Mengatakan aku menyukainya bukan berarti aku harus bersamanya.
Pun juga aku takkan bermain-main lagi tentang hubunganku dan Jungkook.Lagi pula,Joshua Oppa memang benar-benar baik.
Dia memberiku banyak nasihat."Haena, cinta sejati tumbuh karena adanya jiwa yang sejati. Tak bisa kupungkiri, aku sangat senang mendapati kau yang mulai menaruh hati padaku.
Tetapi, membuatmu bahagia adalah tujuan utamaku. Menyakiti orang lain bukan ke ahlianku.
Aku percaya, pilihanmu untuk menjadikan suamimu adalah pilihan yang sangat tepat.
Titip salam untuk Jungkook, kuharap kalian bahagia nantinya."
Itulah sekiranya kata-kata Joshua Oppa tadi.
Lagi pula, hanya karena aku menaruh perasaan terhadap Joshua Oppa bukan berarti aku sudah menghilangkan perasaanku terhadap Jungkook.
Aku mencintai Jungkook, untuk sekarang dan nanti.
Sebelum aku pulang, aku baru saja tertawa geli atas kata-kata manis Jungkook di roomchatt kita.
Akan kuberitahu apa isinya.
"Haena."
"Ada apa?"
"Aku mencintaimu."
"Terimakasih telah mencintaiku."
"Hmm."
"Apa yang hmm?"
"Hmm."
"Kamu sedang menunggu aku menjawab?"
"IYA," katanya dengan penuh penekanan.
"Aku juga mencintaimu. Untuk sekarang. Tapi aku tidak tahu nanti."
"Kenapa?"
"Tidak tahu."
"Nanti kau akan melupakanku?"
"Tidak juga."
"Baiklah,kau mempermainkanku."
"Mungkin lebih."
"Lebih apanya?"
"Rasa cintaku."
"Hmm."
"Tidak percaya?"
"Tidak."
"Kenapa?"
"Cinta si Jungkook harus lebih besar dari cinta si Haena."
Ya sekiranya seperti itu percakapan kami.
Entah mengapa, Jungkook terkesan lebih manis.
Iya dia memang manis.Tetapi kali ini lebih manis.
Baiklah aku harus memarkirkan mobilku terlebih dahulu.
Lalu aku memasuki rumah.
Baru saja aku memasuki rumah.
Aku mencium bau masakan.
Sudah kuduga,calon suamiku ini memang sangat idaman.
Ya waupun perlu kuakui,terkadang setiap dia berbuat manis. Akan ada hal-hal tak terduga kutemukan.
"Jungkook-ah," panggilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paralyzed (Jungkook Fanfiction)
FanfictionJika berharap mendapat cinta yang sempurna. akankah cinta dapat menerima fisik yang tidak sempurna?- Jeon Jungkook.