Chapter 7

2.5K 298 30
                                    

Seorang gadis menarik kopernya.
Berlari kecil menuju perkarangan rumahnya.

Senyum merekah ia berikan untuk pintu yang sudah beberapa tahun ini tidak ia jumpai.

Ia membuka knop pintu.

Wajah senang terpampang dengan indah diwajahnya.

Melihat sebuah foto kelurga yang amat besar, senyumnya perlahan memudar. Setetes air mata keluar dari mata indahnya.

Ia menyelipkan surai panjangnya di belakng telinga.

Ia memejamkan kedua matanya, tak lupa menautkan kedua tangannya.

Tuhan, jagalah Eomma,Appa selalu.

Berikan mereka tempat yang paling baik dari yang terbaik.

Amin....

Ia membuka matanya.

Lalu melangkahkan kakinya ke tempat ternyamannya.

Ia berdiri di balkon kamarnya.
Menatap kearah depan.

Meneliti setiap inci dari perubahan balkon rumah di seberang rumahnya.

Surai panjangnya tertiup angin.
Angin malam ini berhembus sangat kencang.

Bahkan ketika seorang pria datang ke balkon di seberang sana, angin membawa terbang kabar bahwa wanita yang selama ini ia tunggu telah datang.

Tatapan terkejutpun ia perlihatkan.

Jeon Jungkook membelalakan matanya, menatap Haena yang sedang berdiri diam dengan menatapnya teduh tanpa ekspresi.

Mereka saling tatap dari kejauhan.
Angin membantu Haena dan Jungkook menyalurkan rasa rindu yang selama ini tertahan.

Meski mereka berfikir bahwa tak ada gunanya saling tatap seperti ini.

Karena mereka sama-sama punya hati yang harus di jaga.

Haena punya Mark.
Jungkook punya Eunji.

Jungkook memilih mengalah.

Ia pergi terlebih dahulu, walau ia meninggalkan wanita yang ia cintai, tetap saja status yang ia punya dengan Eunji membuat ia harus memilih untuk pergi dari hadapan Haena.

Haena membuang nafasnya pelan.

Lalu ia mengeluarkan ponselnya.

Mencari nama Eunji.

Berbincang dan membuat janji bertemu saat ini juga.

Haena segera memasuki ponselnya ke dalam saku.

Lalu mulai pergi untuk menemui Eunji.

***

Haena menunggu Eunji.

Sampai gadis itu datang dan memeluk  Haena.

Tanpa membalas pelukan Eunji, Haena tersenyum miris.

Bagaimana bisa Eunji beracting baik seperti ini.

"Aku merindukanmu Haena!" Eunji berkata seraya duduk di hadapan Haena.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Haena.

"Aku sangat baik Haena! Kau datang di saat yang tepat, aku sedang berbahagia hari ini. Pesan saja apa yang kau mau. Aku yang akan bayar itu semua. Bagaimana kabar-mu?"

Paralyzed (Jungkook Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang