3. Jadian?

4.8K 309 17
                                    

Hari ini Mebuki Haruno- Ibu Sakura- pulang. Yang artinya tak ada lagi acara menginap bersama dirumah Sasuke. Tapi tak apalah. Setidaknya gadis itu harus berterima kasih pada Ibunya karena berkat Ibunya yang lupa meninggalkan kunci rumah, ia bisa menginap dirumah Sasuke. Dan tentu saja Sakura takkan pernah melupakan malam itu. Disaat Sasuke mengoceh panjang lebar hanya untuk mengomentari masakannya. Ia bertaruh sepanjang hidupnya pemuda itu baru pertama kali berbicara sepanjang itu dan hanya pada dirinyalah ia menunjukkannya. Sakura terkadang senang mengingat fakta itu.

Sudah dua hari berlalu semenjak acara menginap dirumah Sasuke. Dan sekarang dia sendiri disini, dan hanya ditemani sebuah buku tebal dan milkshakenya yang tinggal setengah. Ia tak nafsu makan. Entah kenapa nafsu makannya hilang. Biasanya saat makan siang seperti ini Sasuke selalu menemaninya makan, tapi hari ini tidak.

"Maaf ya Ibu benar-benar lupa kau ada dirumah. Sebagai permintaan maaf, Ibu belikan oleh-oleh untukmu nih," ucap Mebuki dengan tampang innocentnya ketika tiba keesokan harinya dan menyerahkan bungkusan oleh-olehnya pada Sakura. Dan gadis itu hanya bisa tersenyum menerima pemberian Ibunya sambil bilang, 'tak apa-apa'. Karena jujur saja, berkat Ibunya ia bisa menginap dirumah Sasuke. Dan rasanya menyenangkan sekali. Diam-diam Sakura berterima kasih pada Ibunya.

Hari ini entah kenapa sangat membosankan. Baru saja kemarin ia merasa senang bisa dekat dengan Sasuke, hari ini pemuda itu sibuk dengan kuliahnya hingga tak ada waktu untuk Sakura. Hei, memangnya ia siapa? Tentu saja bukan siapa-siapa. Jadi, tak ada alasan jika pemuda itu harus meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk Sakura. Menyebalkan memang. Tapi begitulah faktanya. Dan Sakura tak suka fakta itu.

Hampir dua setengah jam Sakura duduk sendirian di kantin sendirian. Coba saja, ada Gaara yang menemaninya, pasti ia takkan kesepian seperti ini saat Sasuke tak ada. Sayangnya, pemuda berambut merah itu ada kelas siang ini, dan tak mungkin Sakura menyuruhnya bolos hanya untuk menemaninya makan siang sampai kelasnya nanti sore dimulai. Ia melirik jam tangannya, sudah hampir setengah tiga dan perutnya sudah kenyang diisi dua gelas milkshake sedari tadi. Sakura akhirnya membereskan barang-barangnya lalu beranjak pergi menuju kelasnya.

.

.:0o0:.

.

Sakura meghembuskan nafas berat, memasukkan buku-bukunya kedalam tas, sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan kelasnya. Jam 5. Dan sepertinya hari ini Sasuke tak menghubunginya sama sekali setelah tadi pagi mengantarnya. Biasanya disaat seperti ini Sasuke selalu memintanya menunggu di taman atau kelasnya karena pemuda itu akan menjemputnya, tapi hari ini tidak ada panggilan dari pemudaitu. Mungkin Sasuke masih sibuk, pikir Sakura. Akhirnya, terpaksa ia pulang sendiri hari ini. Tapi ia sama sekali tak ada mood untuk pulang kerumah. Mungkin jalan-jalan sebentar bukan ide yang buruk.

Langkahnya terhenti ketika seseorang tiba-tiba menutup matanya dari belakang. "Hei, siapa ini?" tapi tak ada jawaban. Sasuke? Tapi, masa sih? Apa.. "Gaara-kun?" dan tangan yang menutup matanya perlahan terbuka, Sakura memutar kepalanya kebelakang, melihat orang yang menutup matanya tadi.

"Ah, ketauan ya?" Pemuda itu yang ternyata adalah Gaara, memasang tampang kecewa, sebelum akhirnya tersenyum yang dibalas senyuman kecut oleh gadis didepannya.

Ternyata benar..

"Sasuke?" tanya Gaara pada Sakura.

"Kurasa dia sibuk.." jawab gadis itu singkat.

"Kalau begitu, pulang denganku?" tawar Gaara.

"Bagaimana kalau jalan-jalan sebentar? Aku sedang malas pulang," usul Sakura.

You Belong With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang