Normal POV
Sasuke baru saja merapikan barangnya ketika seseorang berseru memanggilnya. Ia menoleh, melihat Naruto yang berjalan mendekatinya. "Ke kantin yuk!" ajaknya.
Sasuke menatap sahabatnya itu datar. "Oh ayolah. Kali ini aku yang traktir, bagaimana?" ucap Naruto.
Sasuke memakai tasnya sebelum kembali menatap Naruto. "Bukannya kau marah padaku, eh?" sindirnya.
Naruto menggaruk belakang kepalanya pelan. "Itu 'kan kemarin. Lagipula ini juga sebagai rasa terima kasihku karena berkat kau Hinata mau pergi denganku hehe."
"Tempura soba dan tempura udon."
"Ugh, kau membuat uangku ludes sekali keluar," ucap Naruto sebal.
"Kau bilang mau mentraktirku."
"Iya iya ayo!" 'Demi Hinata!'
Sambil berjalan keluar kelas, Naruto membatin, 'Tuhan, tolong selamatkan dompetku!'
.
.:0o0:.
.
Dengan raut wajah kesal, Karin melempar ponselnya ke kasur lalu berseru, "menyebalkan! Pesan dan teleponku tak ada yang direspon olehnya! Kenapa sih?!"
Sakura membuka earphone nya lalu menatap heran sahabatnya itu. "Kenapa?"
Karin beringsut mendekati sahabatnya itu di kasur. "Akhir-akhir ini Gaara- kun mengabaikanku. Pesan dan teleponku tak ada yang dibalas. Menurutmu kenapa?" ujarnya dengan raut wajah sedih.
Sakura diam. Bingung mau menjawab apa. Pasalnya, semenjak ia putus dengan Gaara, ia jadi jarang berkomunikasi dengan pemuda itu. Ditambah, mereka yang jarang bertemu jika di kampus. Aneh, batinnya. Padahal selama mereka pacaran, Sakura selalu bertemu dengan pemuda itu di kampus. Bahkan secara tidak sengaja sekalipun. Tapi kenapa sekarang tidak? Ah, sudahlah. Hal seperti itu tidak terlalu penting untuk dipikirkan. Lebih baik ia pikirkan sekarang, bagaimana caranya memberitahu Karin tentang hubungannya dan pemuda merah itu.
"Sakura!"
"Ah, iya, kenapa?"
"Aku bertanya! Kenapa kau juga malah mengabaikanku sekarang sih?!" Seketika raut wajahnya berubah kesal.
"Ah, maaf. Kenapa?"
Karin berpaling. Ia mengambil guling lalu meluncur ke dalam selimut. Dia kesal, batin Sakura. Ia menghampiri gadis bersurai merah itu. Meminta maaf karena telah membuatnya kesal, tapi percuma saja. Karin tak menghiraukannya sama sekali.
Sakura menghela nafas sebelum akhirnya kembali bicara, "soal Gaara- kun.. Maaf, aku juga tak tau, Karin.." Tak ada tanggapan. Ia melanjutkan, "karena aku juga sudah lama tidak berkirim pesan dengannya."
"Bohong," ucap Karin dari dalam selimut. Gadis itu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Selalu begitu kalau sedang kesal atau marah.
"Terserah kau mau percaya atau tidak, tapi kenyataannya begitu. Dan juga aku dan Gaara-kun sudah putus ... " Suaranya mengecil di akhir kalimat, tapi ia yakin Karin pasti bisa mendengarnya.
Dan benar saja, gadis itu langsung keluar dari selimutnya. "Apa kau bilang? Tidak, tunggu ... Kau serius, Saku?"
Perlahan, tapi pasti Sakura mengangguk. "Aku serius, Karin." Kemudian ia menjelaskan alasan kenapa ia dan pemuda panda itu putus. Karin diam mendengarkan, tanpa menginterupsi satu kali pun Perkataan Sakura.
![](https://img.wattpad.com/cover/115840855-288-k329218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong With Me
Fanfiction-ONE- Sakura si gadis berkacamata menyukai Sasuke semenjak pemuda itu menjadi tetangganya, tapi ternyata Sasuke hanya menganggapnya sahabat dan pemuda itu menyukai Shion? ✴️ Naruto © Masashi Kishimoto You Belong With Me © Nona Xerry 2018