6. Confused

4.3K 287 15
                                    

Normal POV

"Kau. Aku menyukaimu Saku."

Bohong. Tidak mungkin.

"Sakura? Hei, kau tak apa?" Gaara melambaikan tangannya didepan wajah gadis itu, menyadarkannya dari lamunannya.

"Ah, Gaara-kun apa itu.." Sakura terdiam melihat Gaara yang tersenyum padanya. Pemuda itu menaruh jari telunjuk dan ibu jarinya di dagu, pose berpikir. "Hmm.. entahlah?" ucapnya asal, lalu tersenyum. Ia melirik jam tangannya. Waktunya pulang. Mereka akhirnya pulang dengan Sakura yang masih bertanya-tanya tentang ucapan Gaara yang menyatakan bahwa pemuda itu suka padanya. Tapi sama sekali tak memberikan kepastian apakah ia benar-benar suka padanya atau tidak.

Membingungkan.

"Hei! Bagaimana kemarin?" tanya Karin bersemangat ditelfon keesokan harinya.

Sakura megaduk milkshakenya yang sisa setengah lalu menyerutputnya pelan sebelum menjawab, "mm, menyenangkan"

"Kau terdengar tak bersemangat, ada apa?" Karin memang selalu bisa membaca suasana hatinya, tapi tentu saja ia takkan mengatakannya. Untuk kali ini tidak.

"Tak apa," dustanya. Ia hanya menceritakan detail kecil kencannya dan Gaara kemarin pada Karin. Dan Karin bilang ia harus mempertemukannya dengan Gaara karena gadis itu sudah membantunya kemarin. Tentu saja Sakura tak pernah mengingkari janjinya. Ia akhirnya menutup telfon ketika waktu menunjukkan ia harus masuk kelas.

Sakura sama sekali tidak bisa konsentrasi selama kelasnya berlangsung. Penjelasan dosen didepan kelas tak ada satu pun yang masuk ke kepalanya. Kepalanya masih penuh dengan kejadian kemarin malam ketika Gaara bilang bahwa pemuda itu menyukainya.

Apa itu benar? Tapi kemarin dia bilang.. 'entahlah?' apa maksudnya?

Sakura belum bertemu dengannya lagi hari ini. Tapi entah kenapa ia berharap ia takkan bertemu dengannya hari ini. kenapa hatinya merasa gugup jika bertemu dengannya.

Kelas berakhir dengan dirinya yang masih melamunkan hal yang sama sejak tadi. Gaara. Dan pernyataannya. Sakura menyeret kakinya keluar kelas malas. Kelasnya sudah kosong sejak setengah jam lalu. Lebih baik ia pulang mengistirahatkan badannya daripada terus-terusan pusing memikirkan hal yang tak bisa dia temukan jawabannya.

'SRET, BRAK!'

Sakura menolehkan kepalanya ketika tiba-tiba saja ia ditarik kembali masuk kelas dan bersembunyi dibelakang pintu oleh seseorang. Dan orang itu memeluknya dari belakang sambil menekankan tubuhnya pada tubuh orang itu. Wajahnya sudah merah padam sekarang. Dan betapa terkejutnya ia ketika menyadari siapa orang yang menarik dan sedang memeluknya. "S-sasu-"

"Sstt." Sasuke menempatkan jari telunjuknya didepan mulutnya. Berdesis pelan. Tanda jangan berisik. Sedang apa dia? pikir Sakura. Seolah tau apa yang dipikirkan Sakura, pemuda itu berkata pelan,"aku sedang kabur sekarang." Kabur? "Dari Shion," lanjutnya.

"K-kenapa?"

"Nanti kujelaskan. Sekarang kau diam dulu," pinta pemuda itu, mengeratkan pelukannya, membuat wajah Sakura makin memerah.

"Sasuke-kun! Dimana sih orang itu?! Sasuke-kun! Keluar kubilang! SASUKE-KUN!" Suara Shion membahana sepanjang koridor. Sasuke menahan nafas ketika gadis itu lewat didepan kelas Sakura. Ia sempat mengintip sebentar sebelum akhirnya pergi sambil terus meneriakkan nama 'Sasuke-kun'.

You Belong With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang