"Time-Bomb"***
"Dibeli, dibeli, dibeli! Cireng Isi-nya enak, lho! Jangan beli topeng karakter di sebelah, ya! Nggak guna, nggak bisa dimakan, nggak bikin kenyang!"
Itu suara Faisal dari stan sebelah, yang membuat Cakra serta teman-teman penjaga stan yang lain, menggeram kesal. "Eh, lo, nggak usah kompor, Bangke!" Sungut Cakra dari balik topengnya.
"Siapa, ya?" Faisal memasang tampang sok polos. "Maaf gue nggak kenal situ, soalnya situ pake topeng spiderman. Tapi, kok, cuma topengnya doang yang dipake? Nggak bajunya sekalian, terus abis itu nampang di Ancol, sapa tau laku."
Sumpah, ya! Selama mengenal Faisal, Cakra baru tau jika laki-laki itu bisa senyinyir ini ketika kemarin ia mendedikasikan diri sebagai saingan Cakra saat berdagang di FEKTA. Cakra pikir Faisal hanya bercanda, seperti biasanya, tapi lihatlah ini. Cakra jengkel bukan main!
"Lo temen gue bukan, sih, Sal?!"
Faisal mengibaskan wig ungu yang dipakainya, angkuh. "Bukannya gue udah bilang kemaren, kalo pas di FEKTA, kita bukan lagi teman, tapi saingan," jawabnya santai.
"Terserah lo!" Cakra terlanjur emosi. Dan Faisal justru tersenyum penuh kemenangan.
"Ayo, beli Cireng, beli Cireng! Rasanya--"
"RASANYA NGGAK ENAK! BIKIN SAKIT PERUT KARENA MINYAK GORENGNYA NGGAK HIGIENIS!" Potong Cakra, heboh. Yang mana langsung menarik tawa orang-orang di sekitar mereka.
Pasalnya, di antara belasan stan yang berdiri, hanya pemilik kedua stan itu saja yang selalu ribut--stan Cakra dan Faisal, padahal katanya mereka ini teman sejoli. Tidak menimbulkan perkara memang, malah jadi hiburan tersendiri bagi orang-orang yang datang ke Festival. Dan mereka meyakini, keributan Cakra dan Faisal akan menjadi funny hot topic di mading nanti.
Keributan Penjual Cireng Isi dan Penjual Topeng Karakter di FEKTA.
"WAHAI PARA PENGUNJUNG, JANGAN DIBELI TOPENG KARAKTER DI STAN SEBELAH! SOALNYA ITU SEMUA BEKAS NYOLONG DARI ANAK-ANAK!"
"Wah!" Cakra menggebrak meja yang di atasnya terdapat beberapa topeng karakter. "Nyari mati nih anak!"
"Sal!" Suara cempereng seseorang menghentikan Faisal yang mau membalas gertakan Cakra. "Beliin gue topeng karakter Anna dong. Gue lupa nggak bawa duit lebih."
Agil menadahkan tangan di depan wajah pacarnya, sementara Faisal sendiri sudah gelagapan.
"Lo kenapa malah mau beli topeng, sih? Nggak guna juga. Mending beli cireng isi nih, kenyang," gerutu Faisal.
"Suka-suka guelah! Gue udah kenyang beli cilok di stan IPS 3," seru sengit Agil. "Buru bagi duit, gue mau beli topeng Anna."
Sementara di sebelahnya, Cakra seketika tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi cemberut Faisal ketika pacarnya sendiri justru tidak mau membeli dagangan laki-laki itu. "Mampos! Makanya jangan suka ngehina dagangan orang!" Ledek Cakra. Faisal pura-pura tidak mendengar.
"Topeng Anna, ya, satu," ucap Agil.
"Siap, Bos!" Cakra dengan sigap mengambil topeng yang ditunjuk Agil. "Goceng, ya."
Dahi Agil mengerut. "Kok, mahal? Dua ribulah!"
"Astagfirullah!" Seseorang tiba-tiba menyeru hiperbola, berdiri di samping Cakra. Irfan, atau yang sering disapa Panjul. "Nawarnya jangan sadis kayak ibu-ibu, dong. Lo nggak tau ya, gimana perjuangan kita-kita nyari ide buat dagang ini," protesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorably (Complete)
Teen FictionSeumur hidupnya, Cakra tidak pernah merasa seberengsek ini. Mempermainkan perasaan, mengumbar janji, serta memberikan harapan palsu pada dua orang perempuan. Cakra menghargai perempuan. Untuk yang satu itu benar. Tapi, soal Cakra adalah laki-laki b...