XV : Sang pelindung : Jung Ho Seok

66 15 0
                                    

Baru beberapa jam setelah aku berpisah dengan pria berhidung lancip yang menyebut seorang anak didik dewa dengan sebutan --pria itu--. Kalimat yang hanya terdiri dari beberapa huruf dan dua susunan kata akan tetapi, makna yang berarti bahwa Kim Taehyung sering bertemu dengan Jung Ho Seok. Itulah fakta yang tertanam jelas diotakku.

Aku menatap lelah pria yang masih sibuk meracik beberapa tanaman herbal yang konon katanya ia dapatkan langsung dari ladang surga. Dengan kemampuan meracik ramuan penyebuh yang mujarab khasiatnya itu, ia bisa setidaknya meredakan rasa sakit yang ku miliki. Hanya meredakan, bukan menyembuhkan.

"Hei, Jung Ho Seok. Tak ada yang ingin dijelaskan?" Aku menarik secangkir ramuan dari jangkuannya. Harap-harap pria itu mau untuk setidaknya menanggapi celotehanku.

"Sudah kubilang kan, aku itu penyembuh manusia. Jadi, wajar jika aku bertemu dengan Kim Taehyung saat hal buruk menghampirinya, bukankah begitu? Min Suga?" Pria yang dituju hanya mengangguk yakin. Baru kali ini, pria yang ditakdirkan untuk hidup dan membantu kehidupan bayangan romansa.

"Kau memihakknya?" Aku mengernyitkan keningku samar. Menatap jengkel pria berambut pekat yang hanya mengangkat bahunya itu.

"Berhentilah membuat ramuan bodoh itu. Dan jelaskan padaku apa yang sedang terjadi, huh!" Aku membentak. Menciptakan atmosfer berbeda dalam ruangan dingin ini. Dua pria yang tadinya hanya sibuk dengan urusannya masing-masing itu terdiam sesaat. Min Suga yang perlahan menghentikan aktivitasnya menghitung kacang almond sebelum ia masukkan ke dalam celah bibir tipisnya itu menoleh ragu. Baru kali ini, seorang bayangan romansa yang biasanya selalu berjalan tanpa derapan langkah kaki, tak pernah berteriak untuk kemarahnnya, dan tak pernah mampu menatap Min Suga ataupun Jung Ho Seok dengan tatapan penuh amarah.

Akan tetapi, hari ini, karena teka-teki yang diberikan oleh Sang langit. Amarah dari bayangan romansa yang terpendam selama 1121 tahun lamanya mampu mengubah lapisan atmosfer bumi menjadi salah satu kutukan yang diberikan.

"Park Ansa, kau berteriak? Pada kami? Benarkah?" Jung Ho Seok menyatukan alis garisnya. Menatap gadis yang harap-harap mau mengucapkan kata --maaf--

"Kenapa memangnya? Kau tak suka? Hanya memberikan satu jawaban atas kematianku. Apakah itu sulit? Mereka yang menyuruhmu untuk tidak mengatakannya?"

"Wah, ku kira kita ini satu tim." Aku menyeringai. Menarik satu sisi bibirku untuk membentuk satu lengkungan tajam. Kini tubuhku beranjak. Berniat untuk meninggalkan dua pria yang masih membisu enggan menjawab. Mungkin hanya satu yang membisu. Mengingat Min Suga pastinya juga tak mengetahui tentang hubungan Jung Ho Seok dan Kim Taehyung.

"Aku yang menjaganya, selama ini dari amarah dan nafsu milik dewa lara atas kematianmu." Akhirnya, suara yang ingin ku dengar itu menghentikan langkah kakiku. Aku berbalik. Menatap sekilas Min Suga yang membulatkan matanya tak percaya. Bukan karena kata --menjaga-- akan tetapi, karena kalimat --nafsu amarah dewa lara atas kematianku--

"Barusan kau menyebut dewa lara? Park Jimin?" Jung Ho Seok hanya mengangguk ragu. Kini tatapannya teralih padaku. Gadis yang masih mematung tak mengerti.

"Kau bertengkar dengannya?"

"Secara teknis kami memang selalu berlawanan dalam urusan kehidupan manusia. Akan tetapi, kali ini lain."

"Maksudmu?"

🍂🍂🍂

"Kecelakaan yang menimpa pria yang ditakdirkan untuk menutup sejarah bayangan romansa, tepat saat usianya menginjak 15 tahun. Saat itu, seharusnya ia lumpuh untuk seumur hidupnya. Akan tetapi, untuk pertama kalinya, aku mencoba untuk mengusik takdir yang dibuat oleh dewa lara dengan membuat syaraf dalam tubuhnya kembali berkerja.

ROMANSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang