BRUK!!
Tubuhku tersungkur tepat di depan pintu yang sedikit terbuka. Perlahan tangan kananku terulur, mencoba untuk meraih gagang pintu perak di hadapanku. Namun, hasilnya hanya akan membuatku kecewa semata. Tubuh ini semakin melemah. Diikuti dengan bagian jantungku yang berdetak semakin kencang. Tunggu, jantungku berdetak?
"Ansa~ Park Ansa?!" Suara seorang pria berteriak dari belakangku. Aku menoleh sekilas. Sebelum akhirnya melambaikan tangan untuk memberi isyarat padanya untuk cepat datang ke arahku. Min Suga
"Kau baik-baik saja?" sahut satu lagi pria yang berlari kecil mengikuti langakah milik Min Suga.
"J-jantungku," jawabku tersengal-sengal. Seharusnya, jika bagian jantung kita berdetak maka, nafas kita akan berembus sesuai semestinya. Akan tetapi, semakin jantung ini berdetak kencang. Embusan nafas yang keluar dari kedua lubang hidungku kian semakin terkuras habis. Sakit, benar-benar sakit rasanya. Mungkinkah ini kematian yang dijanjikan sang langit untukku?
"Bukan lehernya?" Jung Ho Seok memopong tubuhku perlahan. Mencoba untuk membantuku bangkit dari posisi awalku.
"Ini hanya dugaan. Jeon Jungkook~ Bisakah kau menengoknya untukku?"
"Jeon Jungkook? Kenapa memangnya?"
"Hei, Jung Ho Seok. Kau itu banyak tanya. Antarkan Ansa ke kamarnya dan aku akan pergi ke ruang penyimpanan." Min Suga memutar tubuhnya cepat. Menghilang kala tepat menciptakan rotasi perputaran seperti biasanya.
🍂🍂🍂
Min Suga terdiam. Mematung bak es balok di tempatnya. Menatap pria yang baru saja menyambutnya dengan tatapan sayu dan tetesan darah dari sisi jarinya. Pria yang sama, yang mengaku masuk bak penyusup yang membobol pintu dan menyelinap masuk ke ruangan penyimpanan yang seharusnya hanya roh yang disebut sebagai sang kutukan dan anak didik dewalah yang bisa membukanya.
Min Suga kini berjalan mendekat. Pria berhidung mancung yang membiarkan tetes demi tetes darah yang perlahan mulai menguras darah dalam tubuhnya dan mengubah warna bibir ranumnya menjadi pucat pasi itu hanya tersenyum simpul. Diikuti dengan kalimat --aku ingin membantu Park Ansa, untuk kebahagiannya. Dan itulah cinta yang sesungguhnya dariku.--
"Kenapa kau melakukannya tiba-tiba? Kenapa kau merubah pikiran kotormu tentang cinta? Kau melakukannya karena nafsu?"
Kim Taehyung menyeringai tajam. Kedua tatapannya kian teralih tepat pada pria yang kini mulai merubah warna kulit pucatnya menjadi terlihat lebih hidup. Dengan rona bibirnya yang kian memerah tanda kebangkitan mulai tercipta. Min Suga berjalan mendekat.
Menatap sayu tubuh kaku yang sudah membeku beribu tahun lamanya. Hari ini, dengan ribuan burung yang menyaksikannya. Tanpa bulan yang muncul menghiasinya. Sejarah bayangan romansa akan tertutup. Entah bagaimana kelanjutan cerita tak berjudul itu. Akan tetapi, hari ini. Tanpa semua dewa sadari, Park Ansa, akan menemui kematian yang menyakitkan yang sudah dijanjikan oleh sang langit untuknya.
"Dia bangkit~" sambung Min Suga lirih. Menatap jari jemari seorang pria yang kini mulai diikuti dengan gerakan bola matanya yang kian memaksa untuk membuka, melihat bagaimana cahaya yang ia redupkan selama ribuan tahun lamanya.
Jeon Jungkook, penghukum banyangan romasa telah bangkit kembali, oleh darah seorang anak manusia yang dilahirkan untuk membangkitkan penutup sejarah bayangan romansa.
🍂🍂🍂
Tap … Tap … Tap … Tap …
Langkah kaki yang terdengar begitu indah mengema menyusi lorong gelap untuk menuju dimana tempat sang terkutuk berada. Dengan ribuan debu yang tersapu dan kembali menutup untuk menghilangkan arah jejak kakinya. Siapapun, hari ini, tak akan bisa menghetikan langkah sang penghukum untuk menghukum bayangan romansa. Menutup sejarah kutukan yang terkadang menyusahkan manusia sekaligus memberi rahmat pada manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA
Fanfiction[COMPLETED✔] Cast : Romansa (Park AnSa) All member of BTS sinopsis : "Untuk apa bertanya padaku, tentang siapa itu aku?" "Seharusnya akulah yang bertanya padamu, siapakah kau itu?" "Kau bukanlah takdir kematian menyakitkan untukku, akan tetapi baga...