"Ku hanya bisa berharap kau bahagia disana dengan dia pilihanmu,walau dia sahabatku"
🌸
(Namakamu) terduduk sambil memeluk lututnya,sedari tadi (Namakamu) hanya mengurung diri dikamarnya dan terus terisak bahkan Ia tidak memperdulikan teriakan Irzan yang menyuruhnya membuka pintu.
Mood (Namakamu) hari ini benar-benar terlihat lebih hancur,bayangkan saja rambutnya sudah berantakan dan kelopak mata nya seperti mata panda karena dia habis menangis semalaman dan ditambah pagi ini dia masih setia menangis.
(Namakamu) hanya mengeluarkan air mata saja dan sama sekali tidak mengeluarkan suara,bahkan dengkuran saja pun tidak.
Percayalah,menangis tanpa suara itu sangat menyakitkan.
Irzan yang berada di depan pintu kamar (Namakamu) pun hanya mendengus kesal, sejak tadi malam (Namakamu) tidak sama sekali membuka pintunya,bahkan menjawab pertanyaan Irzan pun tidak. Bukan apa-apa, Irzan sangat Khawatir terhadap adiknya. Irzan tidak mau melihat (Namakamu) sakit,yang sangat di khawatirkan adalah (Namakamu) belum makan sejak tadi malam,Irzan mendengus rahangnya mengeras pasti dibalik semua ini ada kaitannya dengan Iqbaal!
"(NAMAKAMU) BUKAIN PINTUNYA ATAU GUE BAKALAN DOBRAK PINTU KAMAR LO SAMPE HANCUR!" Amarah Irzan sudah memuncak,Ia lebih memilih membentak (Namakamu),hanya ini salah satu cara lagi yang Irzan gunakan.
Hening,bahkan sangat hening. Ketika Irzan sudah membentak pun (Namakamu) masih tak bergeming dan masih dengan posisi yang sama yaitu memeluk lututnya sambil terus mengeluarkan Air mata.
Merasa tak ada balasan apapun dari (Namakamu) akhirnya Irzan pun lebih memilih untuk mendobrak pintunya,Irzan tak peduli Pintu kamarnya akan rusak atau tidak yang jelas saat ini adalah bagaimana keadaan (Namakamu) sekarang.
Braaak
Irzan berhasil mendobrak pintu kamar (Namakamu),Irzan menoleh pada tempat tidur milik (Namakamu),hatinya merasa tertohok ketika melihat adiknya sedang memeluk lututnya dan menangis tanpa suara.
"Kenapa lo nyakitin diri lo sendiri?" Ucap Irzan yang berhasil membuat (Namakamu) menoleh sekilas lalu melihat ke arah depan dan memejamkan matanya dalam-dalam.
"Lo kenapa kaya gini? Cerita sama gue (Nam)" Ucap Irzan lembut sambil mengusap Rambut milik (Namakamu) yang sudah sangat acak-acakan.
Ingin sekali (Namakamu) menceritakan semuanya pada Irzan,tapi secara tiba-tiba bibirnya bergetar dan lidahnya merasa kelu sehingga sulit untuk berbicara,dan sekarang (Namakamu) hanya bisa menangis tanpa mengeluarkan suara dan hanya mengeluarkan tetesan Air mata saja.
Irzan tau betul dari sikap (Namakamu) yang sangat mudah rapuh,Ia menarik bahu (Namakamu) kedalam dekapannya dan membuat (Namakamu) terisak didalam dekapannya.Irzan bahkan merutuk pada seseorang yang telah menyakiti hati (Namakamu) . Ia berjanji siapapun itu yang telah membuat hati adiknya rapuh, Irzan tak segan-segan untuk membalas yang setimpal tanpa memberi ampun sedikit pun.
****
Aldi menghembuskan napasnya kasar,Ia melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya yang menunjukan pukul 07:00 pagi dan tandanya 15 menit lagi pelajaran pertama akan segera dimulai,namun sedari tadi Ia tak melihat gadis pujaannya disekolah,apakah gadis itu sedang sakit atau sedang membolos bersama kekasihnya? Entahlah.
Merasa bosan akhirnya Aldi pergi dan meninggalkan kelas,Ia tak menggubris sedikitpun dengan teriakan Maria,yang melarangnya keluar.
Disini,diruang musik lebih tepatnya,Aldi ingin menghabiskan waktu mata pelajarannya dengan cara membolos di ruangan musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Salah ✖ [AMS✖IDR] #CS1
Fanfiction"Teruntuk kamu terimakasih sudah mencintaiku walaupun dengan rasa kebohongan, dan teruntuk kamu terimakasih sudah mengagumiku tanpa aku sadari" ~