Part 6

235 25 0
                                    

(Namakamu) Pov's

Didalam mobil aku tak henti-hentinya menangis,sementara Irzan dia sibuk mengemudikan mobil dengan wajah yang datar tanpa menoleh sedikitpun kepadaku.

Aku tau dia sangat marah padaku,aku sangat takut jika nanti dia memarahiku. Sungguh aku takut.

Bibirku sudah ternodai oleh Bibir Iqbaal yang menjijikan. Aku mengerang tertahan,dan memaki-maki Iqbaal dalam diamku.

Ku lihat Irzan memarkirkan mobilnya di tepi jalan yang sepi. Aku melihat ke arah kiri dan kanan,sepertinya ini dihutan lihat saja pepohonan yang menjulang tinggi,gelap dan tidak ada pemukiman warga disini. 

"Ini dimana?" tanyaku.

"Ga tau" jawab Irzan.

Bagaimana ini,Irzan yang membawaku kesini tapi Irzan sendiri lah yang tak tau dimana kita sekarang.

"Jangan nangis,gue bakal ngehapus jejak bibir bekas Iqbaal"

What?

Maksudnya?

Aku mengkerutkan keningku mencoba untuk memahami apa yang Irzan katakan.

"Gue mau cium bibir lo"

Spontan aku langsung tercengang dengan perkataan Irzan.

"Tapi,zan. Gue sama lo kan adik kakak? Hal ini ga boleh dan dilarang zan. Please jangan konyol" leraiku.

Sungguh aku tak mau,bukan apa-apa aku takut Irzan dan aku terkena dosa yang sangat besar.

"Kenapa? Banyak sepasang kakak beradik yang berciuman? Ini hal yang wajar (Nam)"

Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku,sontak mataku langsung terpejam,kurasakan napasnya mulai terasa menerpa dibagian wajahku.

Bugh

"Aww"

Aku meringis saat merasakan kepalaku terbentur Dashboard Mobil,Aku mengerjapkan mata berkali-kali dan menoleh ke arah Irzan yang sedang mengemudikan mobilnya dengan tatapan datar.

"Lain kali kalo naik mobil,pake Seatbelt nya" Ujar Irzan Tanpa menoleh padaku.

Jadi,tadi aku bermimpi?

Terus aku tertidur? Dan Irzan tidak jadi menciumku? Untunglah.

"Hhhh"

Aku mendesah pelan,dan membenarkan posisi dudukku menjadi lebih nyaman.

"Maaf"

Aku menoleh ke arah sumber suara,ku lihat Irzan sedang menampakkan wajahnya bersalah,sontak keningku mengerut tidak mengerti dengan perkataan maaf dari Irzan tadi.

"Untuk?" ucapku

"Maaf,gue udah jadi Abang yang gagal,gue ngerasa bahwa gue gabisa jagain lo" lirihnya

"Ini bukan salah lo,zan. Ini salah gue,gue yang gabisa jaga diri dari Lelaki bajingan seperti Iqbaal. Dan gue ngerasa...gue..udah kaya jalang" lirihku sambil berkaca-kaca.

"Lo bukan jalang,lo ade gue tetep jadi ade gue. Gue tau ciuman yang Iqbaal berikan itu atas dasar paksaan dan lo pun gak mau semua ini terjadi bukan? Jadi stop nyalahin diri lo" Lerai Irzan.

Aku menganggukan kepalaku samar,dan menyenderkan punggungku ke jok mobil.

Air mataku bergelinang menetes dan mengalir dipipiku. Aku memejamkan mataku,selintas pikiranku mengarah pada Aldi.

Lalu kemana Aldi? Akhir-akhir ini dia tidak kelihatan dan kalian tahu? Tadi pagi pun dia tidak sekolah dikarenakan sakit,entah sakit apa aku tak tau yang jelas aku sangat khawatir sekarang.

Cinta Salah ✖ [AMS✖IDR]  #CS1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang