Vote sebelum membaca dan Komentar sesudah membaca.
***
Cemas, itulah yang saat ini (Namakamu) rasakan. Sudah beberapa kali (Namakamu) menghubungi Aldi tetapi, tetap saja tidak mendapatkan balasan apapun dari Aldi.
"IRZAAAAAN"
(Namakamu) berlari sambil meneriaki nama Irzan, Ia menuruni anak tangga dengan terburu-buru lalu menghampiri Irzan yang tengah terduduk santai di Ruang tv.
"Anterin gue ke rumah Aldi, Please"
Irzan menoleh ke arah (Namakamu) yang sedang memohon padanya, Alis tebalnya mengkerut dan merasa heran ada apa dengan adiknya yang satu ini tiba-tiba meminta mengantarkan ke rumah Aldi?
"Emang ada apa?"
"Gue khawatir, gue udah hubungin dia beberapa kali tapi sama sekali ga ada balesan"
"Jangan berlebihan (Nam), mungkin Aldi sibuk"
"Sesibuk apapun Aldi, tapi dia masih sempat-sempatnya bales pesan dari gue. Insting gue bicara, kalo Aldi itu dalam keadaan gak baik, Zan"
Irzan akui, (Namakamu) termasuk orang yang mempunyai Insting yang tinggi kepada orang-orang yang disayanginya, jadi itu Artinya (Namakamu) sayang Aldi, ya Irzan sangat merasakan aura kekhawatiran di guratan wajah sang Adik tersebut.
"Yaudah ayo, tunggu apalagi"
Irzan mengambil kunci mobilnya yang berada di meja, Ia menarik tangan (Namakamu) menuju tempat garasi mobilnya.
Setelah sampai di garasi mobil, tanpa Basa-basi mereka memasuki mobil dengan terburu-buru. Bahkan pak satpam yang lagi menguap pun terpaksa terburu-buru untuk membuka gerbang, Satpam pun menggelengkan kepala atas tingkah laku majikannya ini yang serba terburu-buru.
Mobil Irzan melesak jauh dari pekarangan rumahnya, (Namakamu) yang tampak khawatir tetapi kenapa Dada Irzan yang bergemuruh? Ah intinya Irzan takut bila sesuatu menyerang Aldi, Adik kelas kesayangannya waktu Smp itu.
Memang, Aldi dan Irzan waktu Sekolah menengah pertama itu di Sekolahan yang sama, Aldi kelas tujuh sedangkan Irzan kelas Sembilan. Irzan kenal Aldi, dia seseorang yang sangat berprestasi.
Aldi itu termasuk anak yang baik-baik tidak pernah menentang siapapun, bahkan sekedar hanya untuk bergaul dengan anak yang sok keren saja tidak pernah.
Irzan yakin, pasti Mamah dan Papa Aldi sangat beruntung mempunyai anak sebaik dan sepintar Aldi.
(Namakamu) menggigit kuku telunjuknya, rasa khawatir tiba-tiba menyerang didalam hatinya. Ia pun tak tahu mengapa bisa sekhawatir ini pada Aldi.
"Zan, gue takut"
(Namakamu) bersuara bahkan terdengar sangat parau, Ia menggigit bibir bawahnya. Gelisah yang mendera didalam dirinya sangatlah kuat.
Mau bagaimana lagi, Irzan juga takut hal-hal buruk menimpa Aldi. Jadi Irzan memilih Diam tak menanggapi ucapan (Namakamu), dan memilih berdoa semoga Aldi dalam keadaan Baik-baik saja.
***
Mobil Irzan berhenti tepat didepam rumah Aldi, Irzan membunyikan klakson mobilnya beberapa kali namun sayangnya Satpam penjaga gerbangnya tidak mendengar.
Tidak mau mengambil pusing, Akhirnya mereka memutuskan untuk memarkirkan mobilnya disini. (Namakamu) turun dengan sangat tergesa, Ia berlari kecil menuju gerbang dan diikuti oleh Irzan.
Untung saja keadaan gerbang tidak di kunci jadi, mereka lebih leluasa masuk kedalam halaman rumah Aldi. Lagi dan lagi, (Namakamu) berlari menuju Pintu rumah persetan dengan napasnya yang tersenggal, yang saat ini dibutuhkan adalah melihat keadaan Aldi bukan kehabisan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Salah ✖ [AMS✖IDR] #CS1
Fanfiction"Teruntuk kamu terimakasih sudah mencintaiku walaupun dengan rasa kebohongan, dan teruntuk kamu terimakasih sudah mengagumiku tanpa aku sadari" ~