Part 5

263 28 4
                                    

Keep Enjoying ❤

Waktu menunjukan pukul 06.30 pagi,(Namakamu) berjalan menelusuri koridor dengan santai,wajah nya kembali ceria dan tidak sama sekali menampakan wajah sedihnya seperti kemarin.

Memang,di wajah terlihat bahagia namun tidak dengan hati nya. Sampai sekarang sakit dihatinya itu masih ada ketika melihat kejadian seminggu yang lalu.

"(Namakamu)"

Langkah (Namakamu) terhenti ketika Ia mendengar bahwa ada yang memanggil namanya. Buru-buru Ia membalikan badannya dan melihat siapa yang sedang memanggilnya.

Wajah ceria (Namakamu) luntur,senyuman yang mewarnai bibirnya tiba-tiba lenyap ketika melihat siapa yang tengah memanggilnya.

"Iqbaal..." mulut (Namakamu) terbuka dan seolah-olah mengucapkan kata namun tidak menghasilkan suara.

Iqbaal mendekat ke arah (Namakamu) yang masih menatapnya dengan datar. Ia meraih lengan (Namakamu) dengan cepat,lalu (Namakamu) malah menepisnya dengan kasar.

"Dengerin penjelasan aku dulu (Nam)".

"Sorry gue banyak tugas,gue gak ada waktu buat ngomong sama cowo PENGHIANAT kaya Lo" Ucap (Namakamu) sambil menekankan kata 'penghianat' lalu dengan cepat,ia pergi meninggalkan Iqbaal.

Bibir pink Iqbaal tersenyum miring.

"Permainan Indah ini dimulai,(Namakamu)" 

****

Aldi mendengus sebal,hari ini terpaksa dia tidak bersekolah dikarenakan hari ini seluruh badannya begitu terasa remuk.

Aldi mengkerutkan dahi nya menahan sakit disekujur tubuhnya.

Melina datang dengan raut wajah cemas lalu duduk di samping Aldi yang tengah terbaring sambil menahan rasa sakit.

"Ssshhh--Sa..kit Ma"

Melina mengusap rambut Aldi dengan lembut,mata nya tak mampu lagi menahan Air mata.
Sedari tadi,Melina hanya bisa memberikan kekuatan dan obat pereda nyeri untuk Aldi.

"Sabar sayang,mama tau kamu pasti kuat"

Aldi memeluk Melina dari samping dan mencoba mencari kehangatan dari sentuhan tangan sang Mama.
Melina sudah tidak kuat lagi menahan air mata,perlahan Air mata Melina jatuh menetes dan tepat mengenai pipi Aldi yang mulai kurus.

Aldi mendongkak dan menatap Mama nya yang sedang berkaca-kaca. Perlahan tangan Aldi menghapus Air mata Melina dengan lembut.

"Jangan nangis,Ma. Aldi janji gak bakal nakal"

Melina tersenyum getir mendengar tutur kata yang melontar di bibir Aldi,dia mencium pelipis Aldi sekilas.

"Mama Sayang Aldi" Ucap Melina.

Aldi tersenyum,dan memeluk Melina lebih erat lagi. Seperti tak ingin melepaskan dan tak ingin pergi jauh di pelukan Sang Mama.

Perlahan sakit disekujur tubuhnya mulai terasa sedikit berkurang. Aldi memejamkan matanya dan memulai Aksi didalam mimpinya.

****

Sejak tadi (Namakamu) hanya berdiam dan tidak banyak bicara.
Teman-temannya tahu,jika (Namakamu) sedang berdiam diri tandanya Ia sedang ada masalah. Entah itu masalah kecil atau besar mereka pun tak tahu.

"Kalo ada masalah bilang" Ujar Steffi.

Lamunan (Namakamu) buyar, Ia menoleh ke arah Steffi yang tengah menatap dirinya seolah meminta penjelasan mengapa (Namakamu) tidak seperti biasanya.

Cinta Salah ✖ [AMS✖IDR]  #CS1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang